"Gue laper, Ra. Ke kantin kuy!"
"Kuy!" balas Dira berjalan beriringan dengan Hanum menuju kantin.
Hanum itu sahabat Dira, sekaligus pacarnya Arial.
Sesampai mereka di kantin, Dira menatap tak suka Genta yang asik bercanda gurau dengan ketiga kawannya dan juga Riska, saudara tirinya Dira.
"Njir, si jable caper lagi sama Genta. Samperin gih," suruh Hanum kepada Dira.
"Biarin, kita liatin aja dia sampe mana mainnya" Dira tersenyum miring, beralih duduk di bangku yang berbeda dengan bangku yang sedang Genta, Riska beserta kawan - kawan lainnya duduk.
"Mau apa? Biar sekalian gue pesenin." kata Hanum.
"Somay sama es teh manis aja"
"Okerr" Hanum pergi meninggalkan Dira yang tengah mencuri - curi pandang Genta dan Riska.
Saat sedang tenang memperhatikan mereka, tiba - tiba ponselnya berbunyi tanda ada pesan masuk.
Genta
|knp g ddk sni?
ada si cabe|
|astagaa
|buru sini gue tungguga|
|buru elah
suruh cabe pergi dlu|
|udh buru sini
|sekali" akur sm sodara kembarNAJIS|
|heh!
|itungan lima gak ke sini gue seret logak takut|
|1
|2
|34|
Dira terkekeh menatap ponselnya, ia berani sekali bermain - main dengan seorang Genta.
|gue gak main" sm omongan gue, dira!
Dira yang membaca itu seketika dadanya berdegup kencang. Kalau Genta sudah memanggil namanya 'Dira' bukan 'Ra' itu tandanya Genta beneran marah, dan pantang untuk dibantah.
|5
|Lo ngajak berantem beneran sama gue.Dengan cepat gadis itu berdiri, membalikkan badannya hendak berlari ke meja Genta.
Namun pergerakkannya terhenti seketika karena melihat pemandangan yang tak mengenakkan untuk kesekian kalinya.
Genta merangkul Riska, dengan tangan kiri. Sedangkan tangan kanannya menggengam kedua tangan Riska. Keduanya dalam posisi berdiri, seperti cowok itu tengah menangkap Riska yang hendak jatuh.
"Hati - hati makanya, Ka." ujar Genta melepas semua yang tadi ia pegang.
"I - iya. Makasih, Ta" balas Riska gugup.
Dira yang melihat itu menggeram marah, ia tau Riska memang selalu caper kepada Genta namun ia hanya diam saja mengetahui kalau pacarnya itu pasti tak akan mudah tergoda dengan saudara tirinya itu.
Genta beralih menatap Dira, gadis itu sudah berada tepat di hadapannya. Kedua mata gadis itu menyorot tajam mata Genta tanpa berkata apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dira Adisthi
Teen Fiction"Hidup gue keras, yakin mau masuk ke hidup gue?" ucap seorang gadis. Dira Adishti, seorang gadis dengan segudang masalah di hidupnya, tangis menjadi saksi bisu kehidupannya, juga raganya yang entah sampai kapan bertahan di dunia ini. "Kangen Tuhan i...