17~

124 11 6
                                    

Suara decitan pintu kamar terdengar, seseorang masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu kamarnya.

Bruk!

Tubuh Dira ambruk begitu saja di kasur bernuansa putih itu. Helaan nafas lelah lolos dari bibirnya.

Drama.

Hari penuh drama.

Ia terus merutuki dirinya yang penuh drama hari ini.

Berantem dan nangis di sekolah hingga menyita perhatian orang, sungguh drama.

Ia melangkah menuju kamar mandi, untuk membersihkan tubuhnya yang sudah lengket dengan bau yang tak sedap.

Dira menyalakan sower, mulai membersihkan tubuhnya seperti biasa.

Selesai. Dira mengeringkan tubuhnya dengan balutan handuk, disusul memakai body lotion serta printilan - printilan skincare yang menjadi salah satu jawaban mengapa wajahnya bening dan mulus.

Dira menatap nakas, ada yang aneh.

Foto dirinya bersama mamanya yang ia biasa pajang di atas nakas hilang. Sepertinya ia lupa naruh.

Dira mencari sekeliling kamar, di bawah kasur, dilaci, lemari, di semua sudut kamar tak ada sedikitpun.

'Gue taro mana ya? Perasaan gue taro di nakas terus, kok gak ada?'

••

Malam tiba, Dira dan Genta memutuskan untuk jalan - jalan ke pasar malam. Lampu warna - warni yang berkedip, penjual makanan serta pernak - pernik yang beragam uniknya membuat Dira senang melihatnya.

Indra penglihatannya tertuju kepada penjual permen gulali, kesukaannya saat masa kecil.

Indra penglihatannya tertuju kepada penjual permen gulali, kesukaannya saat masa kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dira mengoyangkan telapak tangannya yang tengah digenggam erat oleh Genta. "ih ih, itu ada permen kapas, Ta. Beli yuk!"

Cowok itu menatap penjual permen kapas, lalu beralih menatap Dira yang berseru girang.

"Lo mau?" tanya Genta lembut.

"Mauu!!" gadis itu berseru, melompat - lompat kecil pertanda dirinya memang menyukai permen kapas itu.

"Yaudah ayo," Genta hendak menarik pacarnya menuju penjual permen tersebut, namun Dira lebih dulu berlari dan melepas tautan tangan mereka.

Genta yang melihat itu hanya menggeleng - gelengkan kepalanya. Itu lah sisi lain Dira selain judes dan pemarah, gadis itu juga periang dan manja. Walau itu hanya diperlihatkan kepada orang - orang tertentu. termasuk Genta, pacarnya.

"Pak beli 2 ya!" ucap Dira kepada bapak penjualnya.

"Oke, neng. Mau bentuk apa? bisa request kok" kata penjualnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dira AdisthiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang