15

657 61 24
                                    

Dira menyetop taksi yang tengah melewati jalan raya depan rumah sakit. Gadis itu membuka pintu taksi yang sudah berhenti di depannya.

Namun ketika Dira hendak masuk, tubuhnya ditarik mundur oleh seseorang. Bersamaan dengan pintu mobil ditutup.

"Gak jadi, pak." kata Genta membuat sopir taksi itu melaju meninggalkannya.

Dira yang melihat itu pun protes.

"Apa - apaan sih?! Gue mau pulang."

Genta meraih pergelangan Dira. "Gue anter dan tanpa penolakan!"

Cowok itu membawa pacarnya ke area parkir rumah sakit, dan memasukkan Dira ke dalam mobil begitupun dengan dirinya.

"Bisa gak sih gak usah maksa? Gue mau pulang sendiri." kata Dira pelan.

Genta menatap Dira yang berada di sampingnya "Selagi ada gue kenapa harus pulang sendiri?"

"Tapi gue mau pulang sendiri."

"Tapi gue mau anter lo pulang."

"Ta-"

"Udah deh gak usah ngebantah. Lagi lemes gitu sok - sokan mau ngebantah." Genta menyalakan mesin mobilnya.

"Kita makan dulu, gue tau lo belum makan."

••

Genta terus menatap Dira yang tengah menyuapkan satu persatu makanan berat ke dalam mulut gadis itu.

Dira sedari tadi diam, tak membuka obrolan meski Genta sudah berulang kali menanyakan perihal dirinya yang terlihat lemas.

"Lo lebih cantik kalau kalem gini, Ra. Adem gitu liatnya" kata Genta terkekeh, yang dibalas lirikkan sinis oleh gadis itu.

Tak terasa makanan Dira sudah habis, gadis itu beralih meminum air putih hingga habis.

"Dah, anter gue pulang."

"Buru - buru banget sih, ngobrol dulu sini." ucap Genta mengulur waktu.

"Ck. Genta!" tegurnya.

Genta terkekeh geli. "Ya udah tunggu sini, gue bayar dulu."

Genta pergi menuju kasir untuk membayar semuanya.

Melihat Genta yang pergi, ia memutuskan untuk kabur agar tidak pulang bersama pacarnya yang jelek itu.

Toh juga dirinya ingin ziarah ke makam Indira- mamanya, jadi lebih baik ia berangkat sendiri saja.

Dira berlari keluar dari restoran cepat saji, ia berhenti di pinggir jalan untuk mencari taksi.

Ketika dapat, taksi itu berhenti di sebrang jalan yang berartikan dirinya harus menyebrangi jalan.

Dira menyebrang tanpa melihat kanan dan kiri, hingga tanpa sadar ada mobil yang melaju dengan kecepatan kencang.

Tin tinn

Grep

Tubuh Dira terhuyung mundur ke belakang karena seseorang menarikknya, ke tepi jalan.

"LO GILA, HAH?! MAKSUDNYA APA KAYA GITU?!" teriak Genta marah, kedua matanya berubah merah seketika.

Dira yang masih syok pun terkejut dengan teriakan marah milik Genta, tentu menarik banyak perhatian orang - orang sekitar.

"G - gue.." Dira gelagapan bingung dan takut yang bercampur aduk.

Genta menggengam erat bahu Dira, menatap gadis itu lekat.

Dira AdisthiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang