20 - Allen & Sorcerer King's Will

3 2 0
                                    

Baru pertama kalinya Allen membolos sekolah. Tidak bisa membayangkan jika Sirius tahu tentang itu. Dia melakukan itu demi Irene. Sepanjang hari, Allen mencari informasi yang berhubungan homunculus bernama Anastasia. Usahanya tidak sia-sia, dia menemukan banyak pengikut Arnaud berkeliaran di Kota Athedo.

Salah satunya adalah wanita pelacur gila yang berusaha membunuh Allen. Takkan semudah itu Allen terbunuh mengingat kutukan keduanya, Connect. Kutukannya membuat siapa pun bisa merasakan sakit yang dialaminya, bahkan bentuk lukanya. Cocok untuk menginterogasi wanita pelacur itu yang tidak bisa diam.

"Ini sudah ketiga kalinya, pelacur. Jika kau masih belum memberitahuku apa yang kau ketahui tentang Arnaud Leger, nyawamu takkan tertolong," ancam Allen penuh intimidasi.

Wanita pelacur itu diikat kedua tangannya di belakang kursi. Semua pengikut Arnaud merupakan immotal, namun regenerasi wanita tersebut sangatlah lambat. Meski sudah disiksa tiga kali, kaki, tangan dan bentuk perutnya belum kembali sama sekali. Allen berpikir, mungkinkah wanita ini tidak berguna?

"Ba... baik, aku menyerah. Aku tak tahu apa pun, sumpah. Karena itu, cepat bebaskan aku." Rupanya tidak elok lagi karena ketakutan yang berlebihan.

Tanpa perlu menunggunya selesai berbicara, Allen mengiris urat lehernya sendiri menggunakan pisau bedah yang baru didapatkannya, kemudian menggorok tenggorokannya sendiri. Terlalu banyak darah yang tumpah ruah, tapi itu sudah biasa bagi Allen. Biasanya, kutukannya digunakan untuk penyiksaan di Badan Pengawasan Immortal.

Allen melakukan cara yang sama ke pengikut Arnaud yang berpapasan dengannya. Tindakannya belum mendapatkan perizinan dari Badan Pengawasan Immortal. Apa yang terjadi jika mereka mengetahui Allen mengelilingi kota dengan berlumuran darah? Sirius akan kena masalah dan Allen lupa tentang itu.

Di antara semua pengikut Arnaud yang dijumpai Allen, ada yang langsung mengangkat tangan dan berkata, "Akhirnya aku bertemu denganmu, Allen Shelton." Pemuda itu tampak tidak dalam pengaruh Arnaud. Siapakah dia?

Menyadari tatapan penuh curiga dari Allen, dia segera mengibas tangan. "Tenang, tenang, aku bukan orang aneh. Akan kujelaskan semuanya padamu. Mari kita mengobrol di gang sana." Dia mengacungkan jari jempol ke belakang. Gang yang dimaksudnya berada tepat di belakangnya.

Disitulah si pemuda memperkenalkan diri. Menurut pengakuannya, namanya Emilien Loze, mata-mata immortal dari Kekaisaran. Sebuah laboratorium terbesar di Kekaisaran mengirimnya ke Republik untuk menyelidiki Arnaud yang membawa pergi kelinci percobaan mereka, Anastasia. Namun, Emilien berada di Republik bukan untuk tujuan itu.

"Kebangkitan Raja Penyihir. Bagaimana menurut pendapatmu?" tanya Emilien sambil bersandar di dinding dan memasukkan kedua tangannya ke saku celana.

Tentu saja Allen tahu Raja Penyihir. Perang Republik dengan Kerajaan merupakan masa kejayaan Raja Penyihir. Tak ada yang tahu penyebab kematiannya. Kebangkitannya bukanlah hal mustahil untuk penyihir kutukan. Berarti hanya ada satu kesimpulan.

"Misalnya, jika sebelum Raja Penyihir mati pernah memberi wasiat dan warisan kepada anak-anaknya, kemungkinannya tidak nol. Apa itu benar?" tebak Allen.

Emilien menjentikkan jari. "Benar sekali. Arnaud Leger dan Anastasia dianggap sebagai anak oleh Raja Penyihir. Aku pernah lihat sekali wasiat punya Anastasia. Apa kau mengerti maksudku?"

Allen mengangguk. Selama ini hanya dua orang yang mengetahui ritual kebangkitan Raja Penyihir dengan instruksi dari wasiat Raja Penyihir. Mereka berdua juga menjadi komponen terpenting dalam ritualnya.

"Setahuku, Anastasia adalah anak yang baik. Namun, aku tak tahu bagaimana mentalnya setelah dipaksa masuk laboratorium. Kuyakin dia akan merindukan ayahnya dan tanpa disadari dia ingin membangkitkan ayahnya."

Allen berusaha mencerna penjelasan Emilien yang panjang lebar. Lalu, apa yang dilihatnya saat di luar Kota Reyle? Air mata Anastasia menarik perhatiannya. Satu lagi, Republik menjadi medan perang. Apa itu berarti Raja Penyihir mati di Republik?

Emilien tidak jadi menyulut rokok, teringat sesuatu yang menarik. "Oh ya, apa kau mau tahu isi suarat wasiatnya?"

Allen tentu mau tahu, mungkin bisa menjadi petunjuk lokasi Anastasia sekarang. Emilien sedikit mencondongkan badan dan mendekatkan buah bibirnya ke daun telinga Allen.

Emilien berbisik, "Janganlah takut, anak-anakku. Aku bersumpah akan memberikan kebahagiaan berlimpah untuk kalian. Seandainya saja, jika aku menghentikan kegilaan Ezekiel, aku masih busa hidup normal sebagai ayah bersama kalian, anak-anakku tercintaku."

Ezekiel. Tampaknya hanya dia satu-satunya tersangka utama dalam kematian Raja Penyihir. Bisa juga insiden Death Territory sudah direncanakannya lama sekali.

*****

Allen selesai bercakap-cakap dengan Emilien saat langit sudah gelap. Ternyata Emilien mengenalinya karena Allen termasuk dalam daftar subjek eksperimen tingkat lanjut. Dia ingin menemuinya hanya untuk memperingatkan Allen bahwa tingkat lanjut sangatlah berbahaya. Emilien adalah pria baik menurut Allen.

Allen tidak langsung pulang ke rumah. Dia dipanggil Sirius untuk mendatangi markas Badan Pengawasan Immortal. Katanya, di sana terjadi hal aneh yang menimpa para petinggi. Namun, Allen tetap berjalan menuju rumah sebentar, ingin memastikan Irene sudah pulang atau belum.

Lagi-lagi, Irene bakal pulang larut malam nanti. Rumah masih gelap. Kali ini Irene terlibat dalam masalah apa lagi? Allen harus cepat-cepat memberi tahu Sirius dan langsung melesat ke markas Badan Pengawasan Immortal.

Setiba di ruang kerja Sirius, tak biasanya ruangan tersebut sangat berantakan. Dokumen-dokumen yang awalnya tertata rapi di lemari dan rak, kini berhamburan di atas lantai, bahkan tak ada yang tersisa di tempat asalnya. Agar tak ada satu pun yang terinjak, Allen mengambil selembar demi selembar.

"Kak, apa yang sedang kamu cari?" tanya Allen. Baru saja dia memungut kertas satu-persatu, tumpukan kertas mulai menebal di pelukannya.

Sirius yang tertimbun ratusan dokumen baru tersadar adiknya sudah datang. "Aku tidak pernah melakukan kesalahan dalam menulis laporan Allen. Tapi, kenapa Kenneth menyalahkanku karena menulis tak ada pemberontakan di kamp kemiliteran? Saat itu, aku menulis bersamamu kan?"

Allen mengangguk heran. "Apa yang sedang terjadi sebenarnya? Kau tampak ketakutan, kak."

Sirius awalnya enggan menceritakannya. Para petinggi tampak bukan seperti mereka hari ini. Mereka bekerja lebih serius dari biasanya. Lalu, mereka juga tidak tahu-menahu semua laporan yang dikirim kepada mereka. Tak perlu diragukan lagi, mereka di bawah kendali seseorang. Kecurigaan Allen bertambah saat mendengar lanjutannya.

"Roh mati selalu mencari tubuh baru mereka. Tapi, anehnya, atasanku punya lubang di bagian dada kirinya. Aku merasa tak asing dengan pola itu."

Sudah pasti pelakunya adalah immortal jantung. Dengan memanipulasi Badan Pengawasan Immortal, Arnaud Leger bisa mengambil alih kemiliteran immortal di kamp. Dengan kata lain, Republik tidak bisa melawan Arnaud Leger hanya dengan sisa immortal yang mereka punya. Kekalahan Republik sudah dipastikan.

"Nggak. Kita masih punya harapan untuk menang, Allen. Republik tidak pernah mengetahui tentang ini. Lunacrest." Sirius menyeringai, memperlihatkan deretan giginya yang rapi. "Mereka adalah sebuah organisasi ilegal immortal yang memberontak dikirim ke Death Territory ataupun kamp kemiliteran. Rumornya, mereka jauh lebih kuat dibanding immortal di kamp kemiliteran. Kau harus ke sana, Allen."

Sirius terlalu antusias sampai mencondongkan badan dan memegang kedua tangan Allen. Kenapa hanya Sirius yang tahu, sedangkan Allen tidak? Apa pun informasi baru, Sirius selalu memberi tahu ke Allen yang merupakan orang pertama biasanya. Ada rahasia yang terselubung yang tak pernah disadari Allen selama ini.

Death Voice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang