Gentala itu emang jahil. Apalagi kalo udah sebel banget sama Sada pas lagi nyusahin.
Masalahnya, anak itu dari kecil masa lebih suka nyusahin Gentala dibanding kakaknya sendiri—Bara? Dari kecil, kalau main ke rumah Gentala langsung nempel aja kaya lintah. Untung Gentala baik hati dan ramah, jadi Gentala biarin aja Sada ngikutin Gentala kemana-mana. Tapi karena Gentala jahil, jadi Gentala sengaja koprol, salto, berenang di lumpur, manjat pagar, naik pohon, korek-korek cacing, pokoknya biar Sada ngikutin. Eh, dia malah nangis! Katanya Gentala yang jahilin. Bukan main sekali, kan? Emang Sada adalah cewek paling nyusahin dan nyebelin!
Tapi, kalau Sada pulang ke rumahnya, Gentala langsung kesepian. Dulu waktu SMP, Gentala udah bilang berkali-kali sama Ayah dan Bundanya kalau dia pengen satu yang kaya Sada—adik cantik maksudnya. Bukan yang nyusahin, manja, cengeng, kaya lintah gitu. Tapi yang cantik dan gemesin kaya Sada. Sayangnya Tuhan berkehendak lain. Bundanya beberapa kali keguguran dan akhirnya adik cantik dan gemesin Gentala, ya, mau nggak mau cuma si Sada aja. Apes!
Sekarang Sada sama Bara tinggal di rumah Gentala karena Papa Dika harus pindah ke Yogya. Mereka berdua bersikeras pengen tetep jadi anak gaul Jakarta, nggak mau ikut pindah ke Yogya. Jadi, ya udah aja gitu mereka numpang hidup di rumah Gentala.
Nyebelin bangetnya adalah Ayah sama Bundanya, yang nggak punya anak perempuan, sayangnya setengah mati sama Sada. Protektifnya kebangetan dan semuanya diturutin. Sada kaya tuan putri dan Gentala yang pangeran beneran di rumah malah jadi babu pribadi Sada. Mampus aja, lah!
Walaupun akhirnya Gentala punya adik bayi perempuan lucu dan imut kaya Nastiti, tetap aja sampe sekarang—at least sampe Nastiti bisa bawel kaya Sada, mungkin—Sada masih tuan putri di rumah. Rengekan dia sebelas dua belas sama Nastiti. Berhubung Bunda capek ngurus Nastiti, Sada jadi tanggung jawab Bara dan Gentala—Ayah kan ngurus perekonomian keluarga soalnya. Tapi kurang ajarnya, Bara ini malah sibuk pacaran terus sampai akhirnya Gentala yang jadi korban.
Gini amat nasib Gentala, ya Tuhan! Berasa jadi Ayah di usia muda cuma karena harus ngurusin Sada tiap hari.
Tapi, please dicatat! Walaupun Sada nyebelin nya setengah mati, Gentala tetap sayang sama dia, ya. Nggak boleh ada yang berani macam-macam sama Sada. Kalau sampai ketahuan Gentala, siap-siap aja Gentala hajar!
Jadi nggak bingung kalau saat ini Gentala melempar rok yang sudah mirip koteka di tangannya ke wajah seorang wanita yang sedang duduk bersama teman-temannya di kantin sambil ketawa-ketiwi kaya nggak ada dosa. Ketika rok itu mendarat di wajahnya, semua orang di kantin kaget bukan main. Semua orang melotot melihat Gentala yang berjalan mendekat bersama teman wanitanya—Edrea.
Gentala mendaratkan kedua tangannya dengan kencang di atas meja kantin, tempat wanita yang ia lempari itu sedang duduk. Suara gebrakannya kencang, membuat semua orang di meja itu tersentak. Lalu ia membungkuk dan mendekatkan wajahnya ke wanita itu, dengan mata memicing tajam.
"Yang ini, Dre?" Desis Gentala dengan suara beratnya sambil terus mengamati wanita itu dari jarak dekat.
"Hm." Edrea mengangguk sembari melipat tangan di dadanya. Ia menatap wanita itu dengan wajah datar.
"Siapa namanya?" tanya Gentala masih menatap wanita itu dengan tatapan ingin membunuh.
"Clarinta." Jawab Edrea singkat sebelum wanita itu yang menjawab.
Wanita itu benar-benar pucat. Walau dia nggak ngerti kenapa Gentala menatap dirinya seakan ingin membunuh begini. Ia melirik rok yang tadi Gentala lempar ke mukanya dan ia menyadari sepertinya itu rok adik kelas yang kemarin ia gunting-gunting hingga compang-camping. Ia benci sama adik kelas sok kecantikan, pakai beha hitam sampe nerawang, rok di atas lutut—walau cuma setengah senti di atas lutut tapi tetep aja—dan senyum-senyum tebar pesona ke cowok-cowok. Clarinta enek! Alhasil kemarin ia dan beberapa teman nya menyeret adik kelas itu ke gudang olahraga untuk bersenang-senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vortex✔️
RomansaSada benar-benar menginvasi hidup Gentala! Anak manja itu mau apa-apa harus sama Gentala! Gentala nggak boleh kuliah di luar negeri cuma karena Sada--yang dari kecil udah nempel banget sama Mas Genta kesayangannya itu--nggak mau jauh-jauh dari Genta...