7.
.
.
.
.
.
Umji lagi menata bukunya dirak buku yang habis di berantakin tadi, tadinya umji tuh cuma mau ngambil satu buku tapi entah kemana atau mungkin dia lupa menaruhnya dimana jadi alhasil dia mengacak semua buku untuk dia periksa, karena buku yang dia cari pasti ada diselipan buku buku ini.
Sekarang dia lagi dikamarnya, hari ini hari minggu jadi libur, dia seharusnya berlatih tapi dia lagi males dan hanya berantakin dan beresin yang diberantakinnya, dia merasa kalo gak dirapihin hatinya gak tenang kayak ada yang ngeganjel, umji tuh tipikal orang yang males tapi gak bisa ngeliat sesuatu yang berantakan.
Sekarang kondisi isi kamarnya rapih.
Dia membuka buku novelnya yang tadi dia cari, membuka setiap halaman dan membalikannya dengan cara perlahan, karena gak mungkin juga dia baca buku cepat cepat. bisa aja sih tapi.... gak paham atau ujung ujungnya dia harus baca double.
Dia membaca setiap kalimat, ucapan, dialog dan sebagainya yang ada didalam isi novel itu.
.
.
Umji sekarang lagi dikelasnya, tadi tuh ada yang ngajakin dia kekantin tapi dia nolak dan tetap kekah untuk berada dikelas saja. Karena dia tuh lagi ngerjain tugas kimia dan isinya kebanyakan perhitungan, dia juga mau berusaha untuk bagusin nilainya mulai sekarang, emang dia nilainya lumayan bagus tapi dia mau lebih dari itu.
lagi konsen konsennya ada hapenya geter di laci mejanya membuat geratannya gede karena terbuat dari kayu, dia mencoba mengambil hape dan membuka chatingan.
"Kak umji"
Panggil seseorang membuat umji tersadar dan menatap kaget sanha yang ada disampingnya hingga beberapa detik kemudian dia kalem kembali.
"Kakak lagi apa?" Tanya sanha tak mau didiemin, "hn? Bentar gue angkat telpon dulu" kata umji mengangkat dan bangkit menjauh darinya.
Sanha hanya menatap kepergian umji dan menghilang, "oy, ngapa lo?" Kata jinjin yang meloncat dikit disamping sanha yang menatap lama kearah ambang pintu, mendengar itu sanha hanya menatap.
"gue balik kak" katanya datar kemudian melangkah keluar. Jinjin hanya menatap kepergian Sanha, kemudian dia menggeleng.
"Ckckckck".
.......
Sanha yang udah siap mau pulang buat latihannya sama umji, malah ditahan sama kak moonbin katanya sekalian keruang guru nganterin buku tulisnya yang tadi lupa dia kumpulkan, sanha hanya pasrah.
Ketika selesai dia liat sosok yang dia kenal yang sedang memungut buku yang berserakan tak jauh dari tempatnya berada, dia mau nolongin tapi.... dia keingat sesuatu, dia mencoba untuk tak menghiraukannya tapi langkahnya terhenti dengan tegas dia berbalik dan melangkah menyusul, membantu kakak kelasnya.
"Sini kak biar ku bantu" kata sanha yang sudah memungut buku itu dengan posisi berjongkok, umji hanya menatapi itu hanya bisa berdeham dan melanjutkan memungut.
Umji menggeserkan tangganya yang tertumpuk kedepan sanha memberi kode biar bukunya ditaro diatas tumpukan yang ada ditangannya, melihat itu sanha menggeleng.
"Biar ku bawa setengahnya" kata sanha bersih keras dan mulai melangkah menjauh, melihat itu umji pasrah dan mengikuti sanha dibelakangnya.
.......
Sekarang mereka lagi di ruangan pelatihan mereka yang ada dirumahnya sanha.
"San" panggil umji membuat sanha menatap cepat kearahnya.
"Mulai besok, kita latihannya disekolah aja" kata umji tanpa basa basi, langsung ketopik bicaranya.
Mendengar itu sanha mengkerutkan alisnya, "kenapa?" Tanya dia was was.
"Gue gak enak sama keluarga elo" kata umji jujur, menatap sekilas sanha yang menatapnya juga.
"Gak enak?...." Kata sanha bertanya, sebenarnya dia ingin ngobrol sama umji sesuatu tapi dia mengurungkan niatnya dia menundukan kepalanya.
"Hn, kita latihannya dilantai 3, kebetulan juga gue udah di izinin pakai ruang kosong" kata umji memberitahu.
"Tapi.... Ya udah" kata sanha pasrah dan memainkan kuasnya, dia gak berselera lagi untuk mengecatnya.
. . . . .
Kelas sanha lagi ngumpul ngumpul gitu dengan adanya pak santo walikelasnya, orangnya ramah tak galak dan nyambung k diajak bicara, apalagi bahasa anak jaman sekarang, tapi ujungnya malah ngebahas percintaannya dengan istrinya dan ada curhataannya gitu. Membuatnya males dan malah menatap kearah jendela kelasnya yang kebetulan dia bersampingan langsung. dia melihat beberapa orang sudah melewati kelasnya sampe sekarang obrolannya tak kunjung selesai.
Kemudian dia melamun.
"Hoy jangan ngelamun lo, kesambet sia"
Sanha tersadar dan menatap cessa datar dan melamun kembali tak menghiraukan cessa yang kini menepuk pundaknya, berteriak membuat orang disekitar mereka meliriknya tajam, cessa mulai capek jadi diem sendiri, tenaganya sekarang terperas banyak oleh sanha.
......
KAMU SEDANG MEMBACA
Berdua Bersama, (Sanha | Umji) ✔️
ParanormalSMA glory- Ceritanya tentang mengejar impian umji tapi bisa dibilang hobinya sanha juga, awalnya sanha biasa aja menerima tawaran itu, tapi setelah mengenal lebih dalam kehidupan kakak kelasnya itu dengan sekuat kemampuannya ia mau impian kakak kela...