35
.
.
.
.
.
Umji pulang bareng sanha pas acaranya udah benar benar kelar hari ini bantu beres beres supaya cepat selesai dan semuanya bisa pulang.
Diarea parkiran sanha mengandeng umji dengan wajah riang umji juga sama tapi entah kenapa jadi malu karena ini pegangannya berbeda pas dulu memang gandengan kalo kemana mana tapi gak sering juga tapi biasa saja.
Apalagi anak anak pada liatin yang awalnya biasa saja sekaan jadi heboh refleks memandangi mereka terus menghentikan kegiatannya, ada juga yang gak suka melihat itu memberi efek tatapan mereka sinis, mendecak kesal, mencibir, datar, dingin dan lain lain, buat umji merasa gugup plus gak enak.
"San lepas aja deh kagak enak diliatin yang lain" kata umji berbisik buat sanha yang mendengar itu refleks menatap sekitar melihat orang orang pada berubah melanjutkan kegiatannya, yang kemudian menatap umji yang masih menunduk malu.
"Gak papa kak, kan udah jadian harus gandeng tangan pacarnya teruslah" kata sanha santai buat umji merutuki dalam hati, berjalan ke arah parkiran motor untuk pulang.
.
.
"Yah yah yah" kata sanha frustasi saat motornya kini berhenti ditengah jalan buat umji yang dengar itu dibelakangnya refleks turun menatap sanha penuh dengan wajah bingung.
"Kenapa? Motornya kok berhenti?" Tanya umji yang melihat sanha menggoyangkan stang motornya, sanha mengangguk cepat sambil memanyunkan bibirnya.
"Tepiin dulu motornya san, biar kendaraan bisa lewat" kata umji menyarankan menatap kebelakang rupanya memang mengganggu pengguna jalan disana, mendengar itu sanha refleks menatap sejenak yang kemudian mengangguk sambil mendorong motornya ketepian jalanan kemudian mengkunci biar motornya gak jatuh.
Sanha menatap sekitar sejenak yang kemudian menatap umji ragu ragu yang kini menatapnya kemudian menyerngit.
"Kenapa?"
"Emm kak, kak umji tunggu disini sebentar aja aku mau beli bensin disekitar sini"
"Em, ya udah beli aja, gue jagain motor elo kok"
"Hm, sebentar doang kak jangan kemana mana"
"Hm, iya" kata umji yang melihat sanha melambai sekilas sambil tersenyum kecil yang kemudian melanjutkan langkahnya pergi dengan arah lurus yang kemudian menghilang, melihat itu umji kemudian menduduki sedikit jok motor sanha dengan pandangan yang tadinya lurus kini menatap hape membuka sebuah chatingan masuk kemudian membalasnya dengan tertawa kecil melihat tingkah temannya yang gak bisa berhenti untuk mengespam.
Umji membaca itu selama 10 menitan.
Yang tak lama mendengar seseorang memanggilnya dari jauh hanya 2 meter darinya tapi buat senyumnya luntur seketika menjadi mati kutu dengan napas yang mulai memberat, merutuki dalam hati berharap itu bukannya seseorang yang membuatnya bisa jatuh hati selama 1 hari, dengan sekuat tenaga umji mendongakan kepala menatap sumber suara yang memanggil namanya.
Dan, umji merasa ingin menggali kuburannya saat ini juga.
"Kak yumi!"
Iya panggilan itu, panggilan khusus yang orang lain tak memanggil namanya dengan sebutan itu, hanya... Dia seorang.
.
.
.
.
a/n :
Seseorang itu siapa ya??!??!??!!
Nih, ada kelanjutannya asskskks
.
.
.
.
......
"Kak yumi!" Orang itu perlahan mendekat ke arah umji buat umji yang niatnya ingin kabur jadi tidak bisa karena kakinya mulai memberat dengan tubuhnya masih kaku.
Sampai orang ini sudah berada didepannya tersenyum manis lebar dengan mata yang kini menyipit terlihat hilang.
"Hai kak, kakak apa kabar?, Kakak sekolah disekitar sini?" Kata orang itu yang kemudian menatap sekitar dan menatap kebelakang masih terlihat sebuah gedung tingkat 3 yang berwarna biru tua disana dengan papan nama 'sma golry' yang rupanya sudah tertebak sama orang itu.
"Owh, ha-hai, ba-baik kok hehehe" kata umji menguasi dirinya mengumpulkan nyawanya tersenyum linglung menatap arah lain.
Hening,
"Ini motornya kak yumi?" Kata orang itu mencoba menetrali keadaan yang gak sengaja menatap kerah motor yang umji duduki daritadi.
"Owh, bu-bukan motor si.." kata umji terhenti saat suara sanha memasuki keadaan membuat umji merasa lega, "motor gue" kata sanha kini mendekat dan disamping umji.
"Elo sanha bukan?, Wahh ternyata elo sekolah disana juga?" Kata orang itu tak percaya yang menatap seragam umji dengan sanha sama berwarna ungu khas baju sma glory.
"Iya, kan elo udah tau dari awal" kata sanha tenang buat umji hanya bisa menunduk gak bisa buka mulutnya.
"Elo.. ngapain kesini roy? Ada perlu apa sama cewek gue?" Kata sanha yang seselingan menatap umji yang hanya berdiam, melihat itu sanha menguasi dirinya menatap cowok ini tenang.
"Woahh, kak yumi sama sanha jadian nih, kapan?" Kata roy ceria yang kepo buat sanha memiringkan bibirnya, "yah, baru aja sih" kata sanha buat roy mengangguk dan berseteru.
"Selamat ya akhirnya, kak yumi gak jomblo" kata roy menepuk pundak sanha yang sanha bisa hanya tersenyum tipis.
"Em, makasih"
Hening,
"Em, yaudah gue pamit selamat bersenang-senang" kata roy kemudian menunduk pamit kemudian melangkah pergi dan hilang, menyisahkan umji dan sanha yang hanya diam tak mengobrol, sambil merutuki dalam hati.
'kak yumi??!!???!!'
'sejak kapan roy kenal sama kak umji? Sampai buat kak umji diam kayak gini'.
Seakan sanha lupa akan isi bensin motornya, dengan tangan yang masih memegang sekantong plastik dan corong.
......
Ternyata seseorang itu adalah roy,
wkwkwkwkwkwkwkkwkwkwkwkwkwkwkkwkwkkwk!
Dia bukan pengganggu, dia adeknya ka ian dicerita jadi jangan salahkan roy muncul ada dimana mana.
Ya udah gitu aja, bye bye!
Stay next part yak :'))
KAMU SEDANG MEMBACA
Berdua Bersama, (Sanha | Umji) ✔️
ParanormalSMA glory- Ceritanya tentang mengejar impian umji tapi bisa dibilang hobinya sanha juga, awalnya sanha biasa aja menerima tawaran itu, tapi setelah mengenal lebih dalam kehidupan kakak kelasnya itu dengan sekuat kemampuannya ia mau impian kakak kela...