34 : setangkai bunga

17 10 4
                                    

34

.

.

.

.

.

.

.

"Gue kan sukanya sama elo, ngapain juga dia bawa bawa kak suga" gumam umji tanpa dia sadari padahal ingin berbicara dalam hati, yang tak berapa lama segera mengatup bibirnya menatap sejenak sanha yang tersenyum berkembang segera umji buang muka sambil mengumpat dalam hati sadar yang dia ucapkan tadi mungkin sanha sudah mendengarnya, mati nih!

Hening,

"Syukurlah" kata sanha kini memecahkan keheningan dan kecanggungan diantara mereka, buat umji mengerjap tersadar menatap sanha linglung kini.

"Hn? A-apanya?" Tanya umji pura pura polos sambil membelakangi rambut yang menutupi telinganya salah tingkah melihat itu sanha makin tersenyum gemas ngeliat pura pura tidak tau padahalnya mah tau arti ucapannya, anak sd aja tau.

"Syukur, karena kakak merasakan hal yang sama seperti aku jadi perasaanku tidak sebelah pihak doang" kata sanha buat umji menggigiti bibir bawahnya kecil menahan jantungnya yang ingin meledak saat ini juga.

"Kak umji gak suka liat aku sama kak doyeon dan aku juga sama gak suka liat kak umji deket sama kak gula, jadi artinya kita sama sama saling mencintai kak" kata sanha kini menggenggam kedua tangan umji mengusapnya lembut menatap umji mendalam.

Umji mencibir bibirnya menatap sanha dengan delikan, "cih siapa juga yang cinta sama elo" kata umji buat senyum sanha pecah, mencuatkan bibir sejenak yang kemudian mengembalikan wajahnya yang tersenyum tampan, iya senyum itu..

Senyum yang buat hati umji meleleh, panas padahal lagi adem, dan jantungnya suka gak kekontrol, umji merasa galau kalau tidak melihat senyum tulus dari pemuda ini.

"Jangan gengsi, kakak bilang suka sama aku tuh otomatis juga cinta sama aku kak" kata sanha penuh percaya diri buat raut wajahnya berubah jadi menatap sinis sanha kemudian mencubit lengan sanha buat sanha mengganduh kesakitan.

"Dih, mainnya cubit cubitan, sakit tau kak" kata sanha buat umji mencibir tak suka, "alay lo, itu tuh cuma kena sedikit dilengan elo" kata umji santai tapi buat sanha mendesis kesal, "sedikit apanya kak? Kak umji bilang sedikit apalagi kalo banyak? Bisa bonyok aku tuh" kata sanha geram masih dengan tangan memegang tangan satunya rada menjauh dari umji takutnya bakal dicubit lagi bahkan lebih sakit dari yang ini.

Umji mencuatkan bibirnya yang perlahan luluh melihat kasian sanha yang tak kunjug mengaduh sakit dengan wajah serius tak dibuat main, buat umji refleks mendekatkan diri kesanha.

"Sakit banget ya?, Maaf maaf" kata umji mengambil ahli tangan sanha yang kesakitan yang berwarna merah tak hilang kemudian mengelusnya pelan.

Menatapi itu sanha mendengus kecil, "hm, untung hati aku masih kuat ngadepin kakak" kata sanha buat raut wajah umji luntur menatap sinis sanha buat sanha tersenyum begitu saja tidak takut.

"Untung sayang aku tuh" kata sanha lagi buat umji refleks mundur kemudian menatap arah lain menyembunyikan pipinya yang sudah merah tomat sekali.

"Kak" panggil sanha refleks umji menatap sanha sambil berdeham menyahuti, sanha segera menjulurkan setangkai bunga kecil dihadapan umji dengan tubuh perlahan ke bawah hingga kedua lutut sanha tertekuk, mendongakan kepalanya menatap kak umji mendalam nan serius kini.

"Maaf kak baru adanya ini, nanti kalo udah resmi aku bawain sebuket bunga mawar buat kakak" kata sanha yang menatap umji yang tertegun membalas tatapannya dengan pipi yang sudah ketara merah sekali sanha melihat itu tersenyum lebar merasakan jantungnya juga berdegup diluar kendalinya dengan pipi memerah juga seperti umji.

"Kalo kakak terima ini.. kita pacaran, kalo kakak buang.. aku harap kita selalu bisa jadi teman dekat, aku terima kok keputusan kakak" kata sanha pasrah buat umji kaget setengah mati.

'wait, sanha nembak gue?!?!?!!!?'

Umji mencoba untuk mengumpulkan nyawanya yang melayang kesana sini daritadi, menghela nafas berat kemudian memantapkan menatap sanha dengan ekspresi tegas buat sanha melihat itu tambah deg degan dan ada rasa takut menghantuinya.

Perlahan tangan umji naik jari jemari umji tak berbentuk mengambil benda tapi malah merentangkan tangannya yang kemudian merapat, kalo dilihat ini ciri ciri menebas sesuatu yang dipandangannya buat sanha hanya pasrah, tapi sedetik kemudian..

Sanha dikejutkan, umji ini tak mengibasnya melainkan menerima bunga itu perlahan mengambil ahli bunga itu, dengan ekspresi malu malu tertahan refleks menghirup bunga itu yang lumayan wangi menyejukan hatinya kini.

Melihat itu sanha terdiam buat umji gereget mengubah ekpresinya jadi mencibir.

"Kalo elo masih bengong, gue buang bunganya" ancam umji buat sanha mengerjap tersadar refleks menahan memegang tangan umji supaya bunga itu tak benar-benar dia buang.

"Jangan dong, tapi seriusan kak kakak ambil bunga ini?" Tanya sanha masih setengah nyawa bingung, buat umji mendengus kesal, "gak percaya? Yaudah gue buang aja" kata umji tapi dicegat lagi oleh Sanha yang kemudian tersenyum tambah berkembang, memegang tangan kiri umji yang kosong kemudian menarik pelan tubuh gadis ini ke dalam pelukannya.

Iya pelukan, ini sih pelukan pertama mereka sih.

Perlahan telapak tangan sanha mengelus lembut rambut panjang umji yang halus, sanha memejamkan matanya menikmati aroma wangi khas yang dia suka dari rambut umji, gak tau karena samponya atau melainkan aroma ini dari tubuh umji langsung.

"I love you kak" kata sanha buat umji yang ada didekapannya tak menyahut mendengar itu, umji masih sibuk.. sibuk sama mengumpulkan nyawanya yang sekarang terbang setinggi tingginya untuk menyadarkan dirinya untuk menyahuti perkataan adik kelasnya ini, ehh...

Pacarnya deng sekarang hehhehe :'))
















Pacarnya deng sekarang hehhehe :'))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




......

Jadi lupa nihh sama berantemnya iyaa?

Padahal seru tuh kalo berantem cubit cubitan, kan kiyowo jatuhnya :'))

.

.

Serah deuh

Hai hai hai!!!?!!!

Vote dan komennya yak jangan lupa :')))

KIYOWOKSKAKAKSKA

Berdua Bersama, (Sanha | Umji) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang