PERHATIAN!
AKUN INI ADALAH AKUN YAOI.
TENTU SAJA ISI SEMUA FF NYA AKAN DI PENUHI OLEH HUBUNGAN SESAMA JENIS.
DI LARANG ME-REPORT , APALAGI ME-REPOST .
SANGAT DI LARANG UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PLAGIARISM.
JIKA MERASA TIDAK SESUAI DENGAN KEMAUAN ANDA ,CUKUP TUTUP SAJA WORK INI DAN JANGAN DI BACA.
DI HARAPKAN UNTUK KERJASAMA DAN PARTISIPASI NYA.
SEKIAN.
TERIMA KASIH.
.
.
SELAMAT MEMBACA
.................................................................
Entah siapa yang seharusnya lebih dulu membuka pembicaraan , di antara keduanya terlihat tak jua ada yang berinisiatif untuk memulai sapaan ringan ,hingga ketika manajer restoran ingin berjalan melewati mereka , keduanya baru bergegas menepi ,membungkuk kepada manajer Kim tersebut sambil menjawab pertanyaan sang manajer yang bernama lengkap Kim Minseok tersebut.
"Sedang apa di sini. Bukankah sudah waktu nya kembali bekerja?"
"Ye. Manajer-nim"
Jawab keduanya serentak lalu begitu saja membubarkan diri tanpa sempat berbicara leluasa.
Baekhyun berjalan menuju ke dapur melewati Loey ,sementara lelaki tinggi tegap itu melewati Baekhyun menuju ke bagian depan restoran.
Ada sebuah penyesalan di hati keduanya manakala keinginan untuk berbincang sekejap tadi ,malah tak terlaksana sesuai rencana.
Baekhyun mengintip dengan menoleh ke arah belakang memperhatikan Loey yang berjalan menjauh darinya , setelah itu ia melewati kesibukan para tukang masak dan juru masak yang sigap mengerjakan banyak pesanan sambil membungkuk bungkuk sopan menghormati seniornya tersebut sambil menyapa dan pamit karena melewati ruangan tersebut
"Permisi senior ,permisi"
"Kau sudah selesai makan ,Hyun?"
Tanya kepala koki yang bernama Shim Changmin tersebut dengan ramah
"Nee, kepala koki Shim"
Baekhyun bergegas mengerjakan pekerjaan nya yang takkan pernah berakhir jikalau ia tak bersegera menyelesaikannya.
Tak pernah sedikitpun di wajahnya ia sematkan wajah yang murung ,Baekhyun selalu memasang wajah sumringah juga semangatnya dan itu yang membuat ia di sayangi oleh para seniornya yang sudah menganggapnya sebagai anak dan adik sendiri.
Tak terasa istirahat makan malam tiba, entah mengapa Baekhyun ingin menghirup udara segar di luar ruangan dan area luar restoran kini ia sambangi.
Sambil mengunyah 1 buah roti lapis berisi sayur dan tuna dengan sebotol air putih dingin ,si mungil bersandar di dinding belakang restoran itu sambil tersenyum ketika seekor kucing tengah mendekatinya seperti meminta juga apa yang ia makan di malam itu .
Baekhyun menyobek ujung roti lapisnya ,melempar ke arah kucing belang tadi sambil berkata
"Makanlah. Jika kau suka nanti aku beri lagi"
Tak lama keluar dari pintu belakang sesosok lelaki yang sudah berakhir masa kerja nya di hari itu dan keduanya saling menatap lagi hingga Baekhyun jadi salah tingkah sampai harus berdiri tegap lalu sedikit merapikan rambutnya yang menurutnya tak pernah ia pedulikan selama bekerja dari pagi hingga malam.
Manik mata si tinggi kini mengunci pandangan pada manik si mungil ,lalu senyum manis ia berikan dan berkata.
"Kau masih di sini?"
"Nee"
Ucap Baekhyun pelan dan halus karena malu
"Aku sudah selesai bekerja"
Terang si tinggi seperti menegaskan sesuatu pada si kecil
"Nee"
Baekhyun merunduk ,merendahkan pandangannya ke jalanan seperti menyembunyikan rasa tak percaya dirinya hanya karena terus di ajak bicara oleh Loey.
"Sebuah kebetulan kita bertemu lagi di sini . Aku tak mengira jika kau bekerja di sini"
"Ye"
"Apa kau menemukanku di sana?"
Tunjuk Loey kepada Baekhyun ke arah tempat penampungan sampah super besar dengan berbahan besi baja tersebut.
"Nee"
Jawab Baekhyun lagi lagi hanya itu hingga Chanyeol tak ingin berhenti sampai di sana saja agar suasana tidak sekaku sekarang.
"Terima kasih sudah menyelamatkanku"
"Nee. Sama sama"
"Kau pulang pukul berapa?"
"Sekitar 4,5 jam dari sekarang"
Loey menatap Baekhyun
"10.30 malam?"
"Nee"
"Setelah itu?"
"Pulang tentu saja"
"Anda?"
"Aku masih melanjutkan kerjaku di stasiun pengisian bahan bakar. Kebetulan aku di perbolehkan beristirahat di sana oleh pemilik nya"
"Beristirahat?"
"Tidur. Aku di perbolehkan tidur di gudang mini market yang di miliki stasiun pengisian bahan bakar tersebut"
Baekhyun mengangguk pelan
"Jadi anda tinggal di sana?"
Tanya Baekhyun
"Sementara iya. Sampai uangku cukup dan bisa mencari tempat tinggal yang sesuai"
"Saya fikir anda sudah mengingat siapa anda. Mengapa tidak kembali pada keluarga anda?"
Loey tersenyum tak menjawab ,lelaki itu hanya menatap Baekhyun sehingga Baekhyun menyadari ada yang salah dari pertanyaannya.
"Maaf jika aku terlalu masuk jauh"
Baekhyun meremat ujung pinggiran bajunya karena menyesal telah mengatakan pertanyaan itu.
"Aku belum mengingat siapa diriku"
Baekhyun membolakkan matanya seperti tak percaya dan penasarannya kini semakin besar.
"Saya fikir nama anda adalah Loey. Jadi saya fikir tadi ,ingatan anda sudah kembali"
Loey menggeleng pelan lalu mendekat ke arah Baekhyun hingga berdiri Baekhyun semakin merapat di dinding karena gugup di dekati si besar yang tiba tiba seperti itu.
Chanyeol mengangkat tangan kanannya lalu merentangkan jemari dan menunjukkan salah satu jarinya yang di bubuhi sebuah tattoo bertuliskan empat huruf
"Ini"
Unjuk Loey
"Aku menamai diriku setelah melihat nama ini di jariku"
Lalu mata Baekhyun menjadi sabit sehingga hilang dari tatapan manik Loey .
Keduanya masihlah berdiri dekat tak berjarak.
210629
-tbc-
Update-an 1 di hari ini
Lanjut?
![](https://img.wattpad.com/cover/236733124-288-k362240.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[25] 당신 DANGSIN《CHANBAEK,MPREG》🔚✔
عاطفية"Namaku Baekhyun. Byun Baekhyun. Dan kau? Siapa namamu tuan?"-BBH- "Namaku..maaf ,aku tidak bisa mengingat siapa namaku juga apa yang terjadi padaku"-PCY- ................................................................. Copyright2021 by Al @BfcknGay