Chapter 12

312 27 2
                                    

Skylar's pov

Aku berjalan sendiri di koridor sepulang sekolah. Oiya, kurasa aku belum menceritakan tentang 'bagaimana aku bisa tidak merasakan sakit'. Baiklah akan kujelaskan, aku mempunyai kalung yang terbuat dari kristal bening, kepala malaikat yang memberikannya padaku, aku tak merasakan sakit karna ini, jika kalung ini kulepas ataupun hancur, luka-luka yang ada ditubuhku akan terasa sakit, maka dari itu aku tak pernah melepasnya, akan sangat sulit bagiku untuk melepasnya, kau tau kan? Aku sering berdarah karna dibully oleh zara dan blair dan jika aku melepas kalung itu, bisa saja aku masuk rumah sakit.

Aku berpapasan dengan Ms.Georgia yang membawa banyak sekali buku dan diantaranya adalah map-map penting kurasa.

"Ehm, skylar, bisa bantu aku? Aku kesulitan dan aku masih ada pekerjaan. Ah! Aku hampir lupa, tolong antarkan ini keruang Mr.Anthony, ia sedang tidak ada diruangannya." akupun hanya mengangguk seraya mengambil buku dan map dari tangan Ms.Georgia. Akupun menengok kanan-kiri memastikan tak ada orang, aku mengibaskan tanganku kearah buku-map itu dan buku-map itupun mulai berterbangan keatas-- tepatnya keruangan Mr.Anthony. Setelah 'suruhan' itu selesai, akupun berjalan menuju dorm dan menaruh tas sekolahku dan melesat menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhku, aku memakai shower cap lalu menanggalkan pakaianku dan mulai membiarkan air membasahi tubuhku.

Setelah membersihkan tubuhku, aku melihat keluar jendela dan ternyanta diluar sedang turun hujan deras.. Pantas saja dingin, Pikirku.

Biasanya para lelaki di kamar seberang sudah mengetok kamarku dan mengajak untuk hangout, tapi ini? Tidak ada sama sekali! Padahal aku sudah mati kutu di dormku, bayangkan saja! Kau hanya diam,duduk, memainkan handphone-mu dan tak jarang aku berguling tidak jelas di kasur, menyedihkan.

'Tok tok tok'

Yes! Akhirnya mereka mengetok pintu kamarku juga! Aku sedikit berlari kearah pintu dan membukanya dan disambut hangat oleh 4 pria didepanku ini

"Ayo kita jalan-jalan, kata zayn ada kedai kopi yang rasanya enak bukan? Nah, kau ingin ikut? Tak enak rasanya jika tak mengajakmu" tanya louis dan dijawab oleh senyuman lebar dan anggukan dariku, aku melesat ke kamarku lalu mengambil dompet dan handphone yang mungkin seketika itu berguna.

Kamipun melesat menembus hujan dan cepat-cepat masuk ke mobil harry, mataku menangkap mata zara yang sedang menatapku sinis tapi aku membiarkannya saja.

*skip*

Aku meminum latte ku sembari melihat orang-orang berlarian untuk masuk ke kedai ini, mungkin karna faktor hujan jadinya suasana kedai ini sedikit ramai.

"Ayolah ini tidak lucu, biasanya kalian bertingkah seperti binatang, tapi sekarang? Malah diam saja, tidak adil" protesku mencoba untuk memecahkan keheningan disini, aku sungguh bosan.

"Niall ayolah pura-puralah terjatuh" bisik louis, hey! Tapi aku masih bisa mendengarnya!

"Kenapa harus aku?! Mengapa tidak kau saja-- baiklah"

Niall menjatuhkan dirinya dari kursi dan dibalas dengan gelak tawa 1 kedai. Niall bukannya terbangun malah ikutan tertawa juga, akupun merasa iba dengannya jadinya aku membantunya berdiri dan membisikan kata terima kasih ditelingannya.

Setelah latte kami habis, kami segera masuk kedalam mobil dan melesat untuk kembali ke sekolah, niall, louis, dan harry sedari tadi bertingkah konyol sedangkan zayn hanya diam menatap kaca jendela, aku masih menyangka bahwa ia masih marah padaku, dengan alasan yang entah mengapa aku masih tidak tau.

Dan sampai akhirnya kami sampai di sekolah, hujan memang sudah reda tapi suhunya masih dingin. Aku melesat ke dorm dan begitu pula yang lain, sekolah ini memang terlihat sepi padahal muridnya banyak sekali.

Guardian Angel [h.s] DISCONTINUEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang