Chapter 19

260 21 9
                                    

Liam's pov

Aku telah diberi izin untuk melihat kegiatan adikku melalui sebuah portal ke bumi. Sejujurnya aku sedikit kesal karna adikku yang satu itu sering sekali menggunakan kekuatannya seenaknya--BAHKAN KALUNGNYA PERNAH HANCUR! Ceroboh sekali. Walau sedikit kesal dengannya aku tetap menyayanginya, bagaimanapun ia adikku. Aku telah merencanakan bahwa minggu depan aju ingin melihat keadaan adikku alias turun ke bumi, dan aku berencana untuk menetap selama 3 hari, akupun sudah membicarakannya dengan mom-- tapi ia bilang 'kau yakin boleh?! Memangnya kepala malaikat mau mengizinkanmu?! Kau yakin juga nanti akan bertemu dengan sky?! Jika nanti identitas mu ketahuan bagaimana?! ' Dan pertanyaan lainnya--biasalah ibu-ibu. Tapi liam mah sabar, liam bertekad untuk meminta izin!

Akupun berjalan ke kantor kepala malaikat-- jika kalian bertanya mengapa aku tidak memilih terbang, jawabannya adalah rumahku dengan kantor kepala malaikat hanya sejauh 2km untuk apa terbang? Menguras tenaga.

Sesampainya disana akupun mengetuk pintu kantor kepala malaikat sampai terdengar suara bahwa aku diizinkan masuk.

"Ada keperluan apa kau datang kemari liam?" Tanya kepala malaikat padaku.

"Aku ingin meminta izin padamu. Tentang skylar, aku ingin menghampirinya-- dalam arti aku ingin turun ke bumi, hanya 3 hari--"

"Liam, bukannya aku tidak ingin membantumu, aku ingin sekali membantumu, tapi dalam tugas seperti ini, kau hanya boleh membantunya jika ia dalam keadaan yang bisa merengut nyawanya" aku terdiam sejenak, kepala malaikat benar, mom juga benar. Tapi ada sesuatu yang mengganjal..

"Tapi bukankah kau pernah turun ke bumi saat anak laki-lakimu melakukan sesuatu yang bukan tugasnya?" Raut wajahnya berubah seketika-- seperti ia seperti baru saja kehilangan seseorang.

"Kau mengingatkanku pada anakku liam, saat anakku berusia 1017 tahun atau lebih tepatnya seumuran skylar, ia berhasil melewati tugasnya untuk menjadi guardian angel seorang gadis bermata biru, namun beberapa lama kemudian ia memutuskan untuk turun ke bumi hanya untuk mengunjungi gadis tersebut. Ia tak pernah bilang untuk apa ia ke bumi, dan beberapa lama kemudian ia tak pernah kembali sampai aku menyadarinya bahwa ia telah berubah menjadi manusia bersayap-- ia mencintai gadis itu. Aku begitu kehilangan dirinya, jujur, aku bukan seorang ayah yang lembut padanya, aku terlalu keras padanya. Tak ada hubungannya dengan kau tapi cara kau memohon tadi, itu mengingatkanku pada anakku" ucap kepala malaikat sembari berjalan menuju rak bukunya.

"Uhm, aku meminta maaf atas itu. Aku juga tak masalah jika kau tak mengizinkanku, aku permisi dulu tuan" pak kepala malaikat menahan pergelangan tanganku dan menyuruhku duduk sejenak, akupun menurutinya.

"Baiklah, kau boleh pergi menemui adikmu minggu depan, dan pastikan kau membawa buku Angelopedia saat kembali kesini, peringatkan skylar bahwa jangan menggunakan kekuatannya terlalu sering" aku mengangguk mengerti dan permisi keluar. Aku berjalan melewati para malaikat yang keluar masuk kantor sembari membawa daftar tugas para malaikat senior maupun junior, kuyakin punyaku ada satu atau dua disitu.

Sesampainya dirumah, mom memyambutku dengan hangat, dan bertanya kemana saja aku tadi.

"Kepala malaikat mengizinkanku untuk menengok skylar, kurasa mom juga ingin ikut" senyum mom mengembang saat aku berbicara.

"Tentu aku ingin ikut! Lagipula seminggu juga bukan waktu yang lama, yaampun! Mom begitu excited! Sudah lama mom tidak turun ke bumi, beberapa tugas mom sudah tidak di bumi lagi. Thankyou son" mom memelukku--kurasa ia menangis, akupun membalas pelukan mom. Seminggu bukanlah waktu yang lama.

Author's pov

Sementara itu, skylar dan teman-temannya memanjat pagar sekolah berencana untuk membolos, nakal memang tapi jika kalian jadi sky, bukankah itu sedikit menyenangkan?

Guardian Angel [h.s] DISCONTINUEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang