20

576 59 2
                                    

Jagan lupa Vote sebelum membaca........

Happy reading readers..........

**********
















Author POV.

Liam berjalan memasuki gudang tua di tengah hutan, para boddygardnya berjaga di luar gudang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liam berjalan memasuki gudang tua di tengah hutan, para boddygardnya berjaga di luar gudang.

Di dalam gudang, sudah ada Gd yang di ikat di kursi seperti yang ia Liam perintahkan.

Gd masih pingsan dengan kedua tangan dan kakinya yang di kencang di kursi.

Selagi menunggu Gd bangun, Liam berjalan mempersiapkan alat menyiksanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Beberapa alat yang Liam gunakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Beberapa alat yang Liam gunakan.)

Liam menata semua peralatan yang ia gunakan saat menyiksa mangsanya.

Eeegggggmmm.

Liam menatap Gd yang perlahan membuka matanya.

"Hey, let's play to game" ucap Liam dengan deep voicenya dan jagan lupakan bola matanya yang berubah menjadi hitam di padukan merah yang terlihat menyeramkan.

(Kayak gini bola matanya si Liam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kayak gini bola matanya si Liam.)

Gd mendongkak menatap Liam yang duduk di hadapannya dan jagan lupakan banyak benda tajam yang tertata rapi di meja

"LEPASKAN AKU!!!" Teriak Gd menatap tajam Liam sambil meronta-ronta.

"Coba saja" ucap Liam santai tapi terkesan menyeramkan.

Liam mengambil pisau yang berada di sampingnya dan berjalan mendekati Gd.

Jleb.

"AKHHKKKHKKKK"

                     

Liam memanggil boddygardnya setelah ia mencincang-cincang tubuh Gd menjadi terpisah.

"Bersihkan dan jagan sampai ada jejak" Liam berjalan masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobilnya menuju mansion.

Saat ini sudah sangat malam dan jam menunjukkan dua malam, Ruby pasti sudah tidur dan biasanya yang sering menunggunya saat pulang larut malam adalah Mommy dan Daddynya.

45 menit perjalanan dari gudang di tengah hutan sampai mansion.

Liam memarkirkan mobilnya dan masuk ke dalam mansion.

"Li, kamu kemana aja?" Ucap sang Mommy, Rosè.

Liam pikir seluruh orang yang ada di mansion ini sudah tidur, eh nyatanya mereka berkumpul di ruang tamu, untung ia mengganti bajunya yang di gunakan saat membunuh Gd, jadi bajunya tidak bau amis.

"Kemana aja? Bikin Mommy khawatir tau gak" kesal Rosè memeluk anaknya.

"Sorry mom, tadi Liam ada urusan penting" Rosè menatap anaknya dan menariknya duduk.

"Jagan ulangi lagi eoh" Liam mengangguk.

"Ne, kenapa kalian semua belum tidur?" Tanya Liam menatap semua orang yang berada di ruang tamu.

"Tentu saja menunggu mu, dasar bodoh" ucap Saè menatap tajam adik kembarnya yang tersenyum tampa dosa.

Author pov end.

Ruby pov.
Aku sungguh cemas dan khawatir saat Liam pulang larut malam, bahkan ia tidak memberi kabar pada aku atau Mommy Cipmunk dan Daddy Lili, bahkan Saè Oppa jugak tidak tau.

"Kau membuat ku cemas, boo" ucap ku memeluknya erat.

"I'm sorry, aku gak bakal ulangi lagi" ucapnya membuat ku mengangguk.

"Lebih baik kita tidur, ini sudah malam" ucap Daddy ku, mereka semua mengangguk dan tersisa aku dan keluarga saja, para maid dan boddygard sudah pergi tidur.

"Mom, Ruby mau tidur sama boo, boleh?" Tanya ku menatap Mommy.

"Boleh, tapi ingat, jangan melakukan Making love" ucap Daddy membuat pipi ku memerah.

"Yaudah, lebih baik kita tidur" kami pun berjalan ke kamar masing-masing untuk tidur, ini juga sudah malam.

Ruby pov end.

Author pov.
Sebagai permintaan maaf, Liam menggendong Ruby seperti bayi koala ke kamarnya dan besar ia mengajak sang kekasih pergi jalan-jalan.

Liam merebahkan dirinya dengan Ruby yang berada di pelukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Liam merebahkan dirinya dengan Ruby yang berada di pelukanya.

"Boo"

"Kenapa hm?" Tanya Liam lembut sambil mengelus kepala Ruby yang berada di cekuk lehernya.

"Kalok mau pulang malam kabari aku ya, aku khawatir tau" Liam tersenyum dan mengangguk.

"Iya, maafkan boo ya, baby" Ruby mengangguk di dalam pelukan hangat Liam.

"Tidur ya, besok jalan-jalan" ucap Liam, perlahan Ruby menutup matanya dan menuju alam mimpi .

"Good night, sweet night dreams, my baby, cupp" ucap Liam lalu mencium kening Ruby seolah menyalurkan cintanya.








Dikit ya? Ya maaf deh, ah iya, Author bakal bikin cerita baru tapi kali ini Author bakal collab ya, jagan lupa nantikan cerita collab Author ya readers.

See you

*********

Psychopath Mafia 2 And 3 || JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang