27

419 45 2
                                    

Jangan lupa hargai karya Lmy dengan memberi Vote sebagai dukungan...

Happy reading readers....


***********

























































"Beres kan semua ini" Jisoo memanggil boddygard dan maid membersihkan meja yang hancur.

Beberapa maid membersihkan dan boddygard menganti dengan meja baru.

Setelah selesai di bersihkan, semua kembali duduk tenang, Daniel mengalami memar pada dadanya dan punggungnya yang terbentur tompok, sedangkan Liam masih di posisi yaitu berada di pelukan Ruby dengan kepala yang di sembunyikan di dadanya.

"Baiklah, ku minta kalian semua tenang, kita selesaikan dengan baik-baik" pinta Jisoo, mereka semua serempak mengangguk terkecuali Liam yang sibuk dengan dunianya.

"Liam, kamu dengar kan?" Tanya Lisa melihat anaknya yang sepertinya tidak merespon.

"Iya" jawab Liam.

Jisoo melirik Jennie yang berada di sampingnya,  Jennie mengangguk. Jisoo menarik nafas sambil mengangguk.

"Gadis yang kau maksud itu,...Ruby? Putri ku?" Tanya Jisoo yang di jawab anggukan dari Seulgi.

"Iya"

"Jadi anak mu Daniel meminta mu untuk menjodohkannya dengan Ruby?" Tanya lagi Jisoo yang di balas dengan anggukan.

"Hufftt, apa kau lupa? Kalau aku akan menjodohkan Ruby dengan salah satu anak laki-laki Lisa, dan perjodohan itu sudah di rencanakan dari Jiwhan dan Ruby belum ada" Jisoo, Seulgi sekarang ingat, dulu Jisoo pernah bilang bahwa ia dan Jennie sepakat untuk menjodohkan anaknya dengan anak ChaeLisa suatu saat, dan itu sudah terjadi sekarang, perjodohan Liam dan Ruby.

"Apa ingat, Seul, Rene?" Tanya Jennie, ia tidak inggin mengecewakan sahabat baiknya, tapi semua sudah terlambat, ia dan Jisoo sudah merencanakan perjodohan anaknya bahkan sebelum ia melahirkan Jiwhan.

Seulgi dan Irene sekarang merasa tidak enak, ia sungguh menyesal karna sudah lupa perjodohan yang di lakukan Jensoo dan Chaelisa.

"Maaf, Jiss, kami berdua lupa akan itu, kalau begitu kami permisi,... kita bertemu siang nanti ya" ucap Seulgi, Jisoo mengangguk, ia sebenarnya tidak mau membuat sahabatnya itu kecewa, tapi Ruby sudah ia jodohkan sedari belum ada Jiwhan, itu berarti sebelum Jennie hamil.

Keluarga pergi, Jisoo menghembuskan nafas sambil menatap kepergian sahabatnya.

"Ck... lihatlah, Liam sibuk dengan dunianya sendiri" sindir Saè yang melihat adiknya yang sedari tadi asik dengan dunianya.

"Bisa kau jelaskan, Liam" ucap Lisa tegas.

"Biar Ruby saja yang menjelaskan, Liam sudah menceritakan semuanya pada Ruby" Lisa mengangguk, Ruby pun mulai menjelaskan tentang semua rahasia calon suaminya ini pada keluarganya.

Dari mulai alawan kenapa Liam seperti tadi, Ruby menjelaskan semua secara detail seperti yang Liam bilang padanya tampa ada tambahan dan kekurangan, dan juga menceritakan Liam yang memiliki syndrome kepribadian ganda, psycopath.

Lisa, Rosè dan Saè terkejut, mereka tidak tau jika Liam memiliki syndrome psycopath seperti Lisa, bedanya dulu Lisa bisa mengendalikan syndromenya, tapi Liam memiliki syndrome yang lebih besar, semacam duplikat tapi berevolusi, dan juga Ruby menceritakan jika Liam mengatakan ia akan tenang jika di tenangkan oleh Ruby sendiri, sedangkan jika orang lian itu akan membuat orang itu terluka karna kehilangan kendali.
Juga alasan perubahan warna pada bola mata Liam pun Ruby ceritakan, bola mata Liam akan berubah saat ia marah, karna kehilangan kontrol pada emosinya yang meluap.

"...... jadi seperti itu alasannya, jadi mengapa Ruby selalu inggin di dekat Liam, Liam bisa melindungi dan membuat Ruby merasa nyaman dan aman" jelas Ruby, ia tidak akan pernah meninggalkan Liam apapun yang terjadi, baginya Liam adalah cinta sejatinya, dan akan selamanya begitu.

"Baiklah, kalian tidak perlu khawatir, kami tidak akan memisahkan kalian, bukan begitu?" ucap Jisoo.

"Ya, kalian memang couple yang paling serasi, aku jadi iri" celetuk Jiwhan.

"Mangkanya cari, jangan cuma jomblo terus, apa tidak bosan?" Ejek Saè,  Jiwhan menatapnya datar.

"Ck... jomblo bilang jomblo" ucap Jiwhan membuat Saè mengaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kalian ini, oh iya, apa kita makan siang bersama nanti?" Jennie, mendengar kata makanan mata Rosè mengkilap antusias, ia langsung berteriak sambil berdiri.

"AKU SETUJU, POKOKNYA KITA MAKAN SIANG BERMAAA, KOMA!!!" teriak Rosè, sungguh makanan membuatnya langsung bersemangat, apa dia tidak kenyang, bahkan belum satu jam mereka selesai makan.

"Titik" celetuk Lisa.

"Iya itu, titik" semua memandang tupai yang bersemangat ini yang terlihat sedang membayangkan makanan, ekspresi muka yang menghayati, sungguh cocok dia menjadi seorang aktor, ekspresi wajahnya akan berguna😂.










Segitu dula yah, jangan lupa votmen dan follow me yahh.

Oh iya, Lmy ada cerita baru nih, cerita tentang Twins tapi Three Twins, dimana para kapal Lisoo, JenLisa, dan ChaeLisa ada loh.

Kalian bisa langsung cek yah, jangan lupa untuk vote biar semangat...

See you next part...



******

Psychopath Mafia 2 And 3 || JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang