22

444 47 1
                                    

Jagan lupa Vote sebelum membaca.......

Happy reading readers..........

*********










*Cafe*******

Liam turun dan membukakan pintu mobil untuk Ruby, mereka berdua berjalan dengan beriringan.

"Meja atas nama L" Pelayanan itu mengantar Liam dan Ruby ke meja yang sudah di tentukan.

"Mau pesen apa hm?" Ruby mengambil buku menu dan menunjukkan apa yang ingin ia pesan.

"Hm oke" Liam memanggil pelayan dan menunjukkan apa yang ia pesan, pelayan mengangguk dan pergi menyiapkan pesanan.

"Ck...mereka berdua kok lama sih" gerutu Ruby kesal pasal oppanya belum datang.

Liam tersenyum sambil menggeleng kecil.

"Sekitar 25 menit lagi mereka sampai"

25 menit kemudian.....

Ckelk.

Pintu terbuka, Jiwhan dan Saè masuk dan duduk di depan Liby(Liam dan Ruby).

Mereka berdua memesan makanan, sedang Liam dan Ruby sibuk dengan dunia mereka, dimana Liam yang menyuapi Ruby dan Ruby juga menyuapi Liam, main suap-suapan aja nih anak.

"Dia belum datang?" Liam menggeleng sambil tanpa menatap lawan bicaranya karna masih sibuk menyuapi dan menerima di suapi.

"Bwewm owppw' Ruby berbicara dengan mulut penuh makanan sehingga pipinya semakin membesar dan tambah menggemaskan.

Jiwhan, Saè, dan Liam tersenyum melihat Ruby yang menggemaskan memakan membuat kedua pipinya membulat lucu.

"Kok gemesin banget hm" Liam mencubit lembut kedua pipi Ruby saking gemasnya.

"Iyw dwng, Rwby gitu loh" sombong Ruby menaik turunkan kedua alisnya dengan lucu membuat Liam tertawa dan membawa Ruby kepelukannya dan di balas oleh yang di peluk sambil menduselkan wajahnya di dada bidang Liam.

Saè tersenyum melihat adik kembarnya yang tertawa lepas karna adanya Ruby, sepertinya Ruby membawa Liam kecil yang selalu ceria kembali.

Adik yang biasanya dingin seperti es batu dan irit bicara, kini ia bicara dan bersikap lembut di depan matanya.

Saè berjanji akan selalu mendukung hubungan Liam dan Ruby, apalagi Ruby yang membuat adik kembarnya perlahan kembali ceria dan lebih terbuka, terutama pada Ruby tentunya.

"Kok lama banget sih" gerutu Jiwhan, mereka sudah menunggu hampir satu jam, tapi yang di tunggu tak kunjung juga datang.

Mereka terus menunggu sambil bercerita dan bercanda sampai tidak menyadari jika sudah dua jam mereka menunggu.

"Eh, kemana sih dia?" Saè mengangkat kedua bahunya tidak tau.

"Lama amat, kalo bukan CEO ternama dan harus bisa dapat kontrak, udah pulang gue dari tadi, malah masih ngantuk lagi" dumel Jiwhan membuat Liam terkekeh.

"Iya, lama banget~" Ruby cemberut, Liam gemas dan mengecup bibirnya singkat, yang mendapatkan kecupan tiba-tiba di bibirnya malah mematung dengan wajah memerah bak kepiting rebus.

"Gimana gak mau nunggu lama kalian, jika CEO itu........."













Jiwhan dan Saè pulang dengan wajah di tekuk.

Kesal, marah, dan lelah menjadi satu. Pasalnya sudah menunggu dua jam lebih lamanya, malah CEI itu sudah berada di sana lebih dulu.

Sungguh mengesalkan bukan? Apalagi CEO itu, Liam. Mereka berdua juga kesal dan terkejut, orang yang di tunggu-tunggu adalah Liam.

Sedangkan Ruby tidak terkejut, sebab Liam sudah memberi tau kan jika ia memiliki perusahaan sendiri, yaitu L Company.

Ruby dan Liam masih tertawa melihat Jiwhan dan Saè yang mendumel sedari tadi.

"Mereka masih kesal, boo~" bisik Ruby dengan suara lembut dan imutnya.

"He'em" Liam merangkul pinggang Ruby dan membawa duduk di sampingnya di ruang keluarga dan semua keluarga berkumpul di sini.

"Kenapa wajah kalian di tekuk seperti itu?" Heran Jennie melihat Jiwhan dan Saè yang keliatan kesal, sedangkan Liam dan Ruby nampak ceria dengan dunianya sendiri, tidak sia-sia rasanya menjodohkan Liam dan Ruby, mereka berdua mudah akrab walau kata Chaelisa, Liam itu anak yang dingin, dan tidak tersentuh, sedang kan Ruby memiliki sifat manja tapi dingin saat di sekolah, mungkin mereka memiliki banyak kesamaan dan banyak perbedaan.

"Kalian tau? Kami menunggu CEO L Company selama dua jam lebih" jelas Saè dengan nada kesalnya.

"Dan CEO itu sudah lebih dulu datang dari pada kami, dan CEO itu....." Jiwhan menggantung ucapannya dan menatap kesak Liam yang asik bercanda dengan Ruby.

"......Adalah Liam"















Ini udah lama di buat partnya, tapi baru ku publis😅, ingat! Jagan lupa Vote and komen, dan juga follow me.

See you next part

********

Psychopath Mafia 2 And 3 || JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang