|Hari pertama misi.
Menjadi siswi di SMA Ou.-Pertengahan Juli 202*
__
Usai sarapan bersama, kini Yumiko, Milate, Atsu, Riyuka, Haruka, Key, Yuuki, Sakura dan Aoki berjalan bersama menuju halte. Jalan santai dan agak tak minat dilakukan oleh Riyuka, Haruka, Key, Sakura, Yuuki, dan Aoki dengan Yumiko, Milate serta Atsu melangkah ringan dengan beberapa canda yang muncul di tengah-tengah. Bahkan canda keirian dari mereka karena Haku dan Ichi bisa stay di rumah juga tak ditinggal dan tidak sibuk menyiapkan beberapa hal seperti mereka sewaktu pagi tadi.
Ichi serta Haku sama-sama diam menjaga rumah mereka, walaupun begitu Haku sebenarnya akan berangkat namun agak siang mengingat dirinya kuliah dan jadwal di hari senin ini memang lebih ke siang.
Sedangkan Ichi memiliki misi lain, sehingga tidak akan mengikuti kegiatan menyamar seperti yang lain.
Yumiko, Riyuka, Yuuki dan Haruka mengambil jalan yang berbeda ketika disebuah perempatan setelah turun dari bis. Keempat gadis itu adalah mereka yang bertugas di SMA Swasta, bisa dilihat dari pakaian--- rok abu-abu selutut dengan dasi biru tua panjang garis putih--- seragam Swasta Ou.
Sisanya lurus, lima gadis itu bahkan tanpa sadar menghela nafas panjang bersamaan. Menyadari itu mereka terkekeh serentak dengan langkah kaki yang selalu selaras.
"Gugup dengan hari pertama?" tanya Yumiko.
"Entahlah," jawab Riyuka kurang minat. Haruka dan Yuuki menjawab dengan gumaman pelan.
Hening. Mereka berjalan beriringan, sampai Haruka yang sedari tadi tak bersuara membuka suaranya dengan intonasi lebih nyaring dari biasanya.
"Yuuki-san, arah sekolah ke kanan sini bukan lurus."
**
Milate merebahkan kepalanya pada meja belajar dengan malas. Pelajaran pertama usai, membawanya kembali ke dunia gelap yang berkata untuk melanjukan misi dan itu membuatnya frustasi terutama dengan dirinya yang sekelas dengan si target yang merupakan senpai--nya di masalalu.
"A--anooo Momotaro--san, pengajar akan masuk jadi b-bangunlah." Titah yang datang dari gadis yang duduk di bangku depannya membuat Milate mendengus tanpa suara, dengan gerakan malas bangun mengangkat kepala di hadiahi tengan tatapan sayu nampak menyesal sudah membangunkannya dari derita untuk menerima derita lain di tunjukkan gadis itu.
"Terima kasih Rahayu-san," ucap Milate malas dengan gadis yang disebut mengangguk antusias.
Sekali lihat Milate tahu jika gadis yang duduk di depannya ini adalah tipe gadis yang terbuka, polos serta berteman dengan siapa saja dan tentu cocok untuk Milate jadikan tameng.
"Oya, Momotaro-san. Pulang sekolah nanti jangan kemana-mana kita akan berkeliling sekolah."
Milate mendecih dalam hati, si target---Kuroo Tetsurou---tersenyum sok ramah padanya.
Sasuga Kuroo-Sama, akting anda bagus sekali.
"Arigatou, em--Kuroo-san? Tapi kurasa tidak perlu, aku akan berkeliling bersama Rahayu-san saja, bolehkan Rahayu-san?" Milate mengelak, dengan raut wajah yang dibuat seolah merasa tak enak hati.
"A--ettho... seharusnya ketua kelas sih tapi aku bersedia saja ...," ucap Rahayu. Milate tersenyum kemenangan dalam hati.
Kuroo nampak terdiam sebentar namun kemudian mengangguk mengerti. "Oh, baiklah. Hati-hati ya Ayu-chan dan Momotaro-san," jawab Kuroo seadanya sembari berjalan menuju tempat duduk ia sendiri yang berada di baris yang sama dengan Milate.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Siapa Kita Hidup?
Mystery / ThrillerSebuah misi menyeret para ketua kelompok mafia dalam satu kelompok. Kini mereka berada dalam sebuah misi rahasia, misi yang membawa mereka berbaur dengan remaja seumuran namun dengan latar belakang yang jelas berbeda. Dan misi besar ini akan memba...