Dua bulan lalu ...
"Kau juga mendapat misi ini Asahara?" Haruka bertanya bersamaan dengan masuknya ia ke dalam rumah itu.
"Un, Haru-san juga ya ...," ucap Sakura.
"Apa baru kita yang ke sini?" Haruka penyapu pandang sekitar, menata bangunan yang di sebut 'rumah' itu dalam-dalam. Nyatanya memang nampak seperti rumah pada umumnya, dengan gaya jepang modern yang indah.
"Katanya ini salah satu rumah milik bos besar, aku akan menduga kalau tempat ini banyak alat penyadapnya," ujar Haruka lagi. Walaupun belum tahu misi apa yang akan mereka jalani nanti, tapi mereka yakin satu hal. Misi ini bukan misi rahasia yang biasa mereka emban.
___
"Melakukan pengebomam setelah ini? Bukannya itu terlalu bar-bar?" Haruka bergumam lelah dengan dahi yang mengkerut dalam. Baru saja selesai mengambil empat chip lalu langsung di bom? Bukannya terlalu cepat, masalahnya mereka belum menemukan letak chip terakhir lagi.
"Apa ada sesuatu yang tak sesuai rencana makanya Nara-san meminta percepatan pengusaian misi?" kira Sakura jua. Mereka, bersama Yuuki serta Milate tengah berada di dalam ruang rahasia di perpustakaan, membicarakan ini, tentang semua itu setelah Ruichi mengirimkan data lengkap misi tersebut.
"Uh, bukannya terlalu beresiko ya." Milate bertanya khawatir.
"Ah, apa 'mereka' mulai bertindak?" tanya Haruka pada yang lainnya.
Sakura memiringkan kepala tak mengerti. "Mereka, siapa?" tanyanya.
"Mereka, si pemilik nama samaran binatang itu," ujar Haruka. Sakura lantas mengangguk kemudian menggeleng.
"Aku mengira kalau Goldfish adalah Kise Ryouta, anak kelasku yang memiliki surai pirang. Dia sering sekali bertanya tentang hal pribadi dan sering memperhatikan dalam diam, tapi sejauh ini dia tak bertindak lebih dari itu," terang Sakura.
"Entah mengapa aku tak melihat hawa permusuhan dari Tetsurou, mereka bergerak pasif menurutku." Kali ini Milate menambahkan. Tak ada pergerakan aktif dari para musuh mereka, Haruka jadi tak yakin jika penyebab percepatan misi di sebabkan oleh 'mereka' ini.
"Nakahara Chuuya jua, dia sama sekali tidak melakukan apapun. Sepertinya memang tugas mereka hanya memperhatikan kita dan mencari tahu kalau kita memang falid member IT Project," ucap Yuuki memberi pendapat.
Mereka terdiam, belum menemukan jawaban dari pertanyaan 'mengapa misi harus usai sesegera mungkin', suara bel menandakan istirahat usai berbunyi membuat mereka menghela napas panjang.
"Sepertinya bukan mereka, tapi orang lain yang jua terlibat dalam misi ini," ujar Sakura. Bisa orang dalam member IT Project, musuh atau keduanya, yang pasti orang itu adalah orang yang sangat berpengaruh.
Lorong terasa begitu sepi sebab sudah masuk waktu pelajaran, Haruka serta Yuuki berjalan dengan langkah santai menuju lorong kelas 2---kelas Yuuki.
"Sensei yang mengajar belum masuk, em terima kasih Haru-san menemaniku berjalan," ujar Yuuki. Haruka hanya mengangguk kemudian sedikit berjinjit melihat ke dalam kelas melalui kaca jendela untuk melihat suadana kelas Yuuki.
"Rika-san ada di dalam ya? Sepertinya gadis itu sangat memperhatikan pemuda surai pink yang ada di sana." Haruka tersenyum, dan di balas kekehan Yuuki.
"Dia memang begitu, kalau begitu sampai jumpa saat pulang sekolah Haru-san," ucap Yuuki. Gadis itu melambai kecil kemudian segera memasuki kelas.
Haruka menghela napas, dan menyentuh dadanya yang malah berdetak kencang. Sekilas tapi Haruka yakin, ia sempat bertemu pandang dengan Nakahara Chuuya, pemuda surai senja yang merupakan bagian Yuuki. Haruka jadi ingat, beberapa waktu lalu juga sama seperti itu tapi waktu itu Chuuya tengah bersama Arthur Pendragon yang merupakan teman sekelas Haruka. Dejá vu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Siapa Kita Hidup?
Mystery / ThrillerSebuah misi menyeret para ketua kelompok mafia dalam satu kelompok. Kini mereka berada dalam sebuah misi rahasia, misi yang membawa mereka berbaur dengan remaja seumuran namun dengan latar belakang yang jelas berbeda. Dan misi besar ini akan memba...