|beberapa hari setelah rapat IT Project pertama kali ...
Mizukawa Riyuka side.Saat itu Riyuka tengah menjalankan sebuah misi bersama sang wakil Divisi Pertahanan yang ia ketuai. Demi sebuah totalitas, Riyuka langsung bergegas mencari tahu siapa target yang akan menghambatnya di kemudian hari.
Seseorang bernama samaran 'Wolf'.
"Target kita kali ini menyamar sebagai siswa SMA di Swasta," ucap Yue wakil---babu---nya Mizukawa Riyuka.
Riyuka---gadis surai perak itu menyimak, mendengar penjelasan dari informasi yang telah Key berikan sebelumnya yang dibacakan oleh Yue dan mengangguk sebagai respon.
"Ada beberapa kemungkinan, namun belum jelas. Sepertinya memang harus berhadapan secara langsung dengan target.
Lalu menurut data, target adalah seseorang dari organisasi yang dipimpin oleh William James Moriarty ..."
Yue menjelaskan secara detail, membaca memahami dan mengingat informasi tersebut. Riyuka lagi-lagi mengangguk paham tanpa suara.
Seharusnya, Riyuka lah yang menjelaskan tentang misi ini sebab misi rahasia ini bukan sembarang rahasia. Hanya mereka yang terpilih, namun dasar tabiat si gadis yang malas berbicara panjang lebar maka Yue lah yang mesti menjelaskan informasi tersebut.
Padahal Mizukawa Riyuka aslinya adalah orang yang sangat cerewet--
" ... menurut data 'Wolf' ini pandai bertarung jarak dekat, stamina di atas rata-rata ..."
Kazegami Yue, pemuda berumur sekitar 19 tahun itu terlihat sangat teliti dalam menjelaskan. Riyuka terlihat sangat santai bersandar pada bangku sembari meminum cocho float-nya, mendengarkan dalam keheningan dengan sesekali mengangguk ketika Yue menjeda penjelasan dibeberapa kejadian.
Sampai akhir penjelasan, Riyuka hanya mengangguk-ngangguk sahaja sebagai jawaban. Yue yang menyadari sedikit kesal karenanya, Riyuka itu benar-benar ... tingkahnya terlalu santai, terutama ketika sudah mem-babu-kan Yue.
Yue dengan tak senang menatap tajam gadis surai perak di depannya itu. Menahan kekesalan, dokumen yang berada di tangan dihempas kasar ke meja. "Kau ini mendengarkan dengan jelas atau tidak?" ucap Yue agak emosi, dan Riyuka mengangguk, lagi dan lagi.
Really?
Yue memijat telipisnya, pening serta lelah dengan kelakuan atasannya tersebut.
Ia menghela napas. "Coba jelaskan ulang apa yang telah aku katakan tadi!" ucap Yue. Riyuka terdiam, berfikir sejenak, lalu kembali mengangguk.
"Wolf merupakan anak SMA, namun kita tidak tahu apakah ia masih muda atau sudah jadi om-om. La--"
"Bukan itu yang aku katakan tadi," potong Yue sembari menatap Riyuka datar.
Riyuka terdiam sejenak. "Iya kah? Tapi itu yang aku dengar." Riyuka mengerjap polos, tak nampak menyesal dengan apa yang telah di ucap sebelumnya.
Yue mendengus kasar, ingin rasanya membanting sesuatu.
"Dasar, bisa-bisa nya kau yang di berikan misi seperti ini." Yue lantas berdiri dari duduknya, melangkah tanpa permisi pada sang atasan yang membuat gadis surai perak itu menyergit bingung.
"O-oy, mau kemana?!" tanya Riyuka namun diabaikan oleh Yue, Lelaki itu terus berjalan meninggalkannya. Tanpa banyak aksi Riyuka lantas menghabiskan minuman yang sedari tadi ia minum lantas bergegas, mengejar sang bawahan yang melangkah konstan entah kemana.
"Oi, mau kemana?" tanya Riyuka sekali lagi tepat dengan Riyuka yang berhasil mengekori pemuda itu.
"Menjalankan misi, ya kali tidur!" ujar Yue lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Siapa Kita Hidup?
Mystery / ThrillerSebuah misi menyeret para ketua kelompok mafia dalam satu kelompok. Kini mereka berada dalam sebuah misi rahasia, misi yang membawa mereka berbaur dengan remaja seumuran namun dengan latar belakang yang jelas berbeda. Dan misi besar ini akan memba...