Waktu sang pengusai tiba. Hari ini detik berjalan lambat sebab menunggu suatu tragedi yang akan menjadi titik akhir jalannya kisah ini.
08:43 am.
-dua menit sebelum pembelajaran dimulai.Berbalutkan pakaian olahraga pagi ini Atsu serta Aoki berbaur tenang sebagai siswi SMA biasa. Keduanya melangkah bersamaan, segera menuju gym sekolah untuk segera memulai pembelajaran.
"Oki, aku harus ke kamar mandi, kamu duluan saja." Atsu melambai kecil langsung pergi begitu saja sebelum Aoki menjawab sepenuhnya.
Atsu menghela napas lega usai keluar dari kamar mandi, ia lantas melangkah dalam keheningan menuju gym yang jaraknya agak jauh dari tempatnya kini. Namun semua terhenti kala beberapa menahannya, Atsu---gadis surai lemon itu terbelalak kaget terutama kala ia langsung menyeretnya paksa menuju suatu tempat.
"Argh, apa maumu! Lepaskan!" Atsu berontak namun tangannya ditahan oleh dua orang asing.
"Tenang Atsu."
!?
"Kau ...," Atsu melirih, menyipit menatap seseorang yang berucap itu.
"Apa maksudnya ini, Akaashi?" tanya Atsu kemudian.
Akaashi Keiji, pemuda itu tetap beraut datar ia melangkah tenang mendekati Atsu yang menahan hujatan mendapat fakta baru kalau Akaashi ialah penghianat.
"Aku tidak bisa membiarkan kalian menghancurkan Akashi corp. semudah itu," ujar Akaashi. Usai itu Seijuuro datang, menatap Atsu tajam ingin mengintrogasi.
"Kau tau di mana letak chip itu, Atsu Magath?" Suara serendah Levi Ackerman melewati indra pendengaran, Atsu hampir gentar namun tidak akan.
Atsu menatap sinis Seijuuro. "Aku tidak menyangka Keiji merupakan penghianat, padahal--"
"Jawab saja nona!" bentak salah satu bawahan yang menahan tangan Atsu.
"Kalaupun aku tahu aku tidak akan memberitahumu," ujar Atsu menatap tajam Seijuuro.
Seijuuro menghela napas. Kemudian langsung menoleh pada Akaashi di belakangnya.
"Keij--"
--bruk!
Seijuuro keburu pingsan. Kekehan gadis di samping Akaashi kembali membuat terbelalak, gadis itu memukul tengkuk Seijuuro hingga pingsan.
"Bagaimana keadaanmu, At-chan?" tanya Kiyounara Ruichi. Tahanan pada tangannya dilepas oleh dua orang itu, membuat Atsu segera melangkah pada Ichi yang menyendu.
Plak!
Satu tamparan Atsu berikan, gadis lemon itu kemudian langsung memeluk Ichi tak peduli sebelumnya ia sudah menampar pipi gadis intel itu. Itu adalah bayaran sebab telah membuat mereka dihantui rasa cemas.
"Kemana saja kau Ichi ... kupikir keadaanmu sangat buruk."
Ichi tertawa kecil membalas pelukan Atsu sebentar kemudian segera melepasnya.
"Misi sudah di mulai, fokus pada tugasmu At-chan," titah Ichi.
Atsu mengangguk pasrah, bersamaan dengan Ichi yang segera beranjak tanpa pamit. Helaan napas meluncur, ia menatap Akaashi yang hanya menyimak.
"Apa?" ujar Atsu menatap pemuda burung hantu tersebut dengan pandangan tak suka.
"Ternyata kalian semua sangat dekat ya ...," ujar Akaashi dengan sebuah senyum terulas di bibir pemuda itu. Dua orang yang menahan Atsu dari sudah membawa Akashi Seijuuro dari tempat, sehingga kini keduanya hening terdiam sesaat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Siapa Kita Hidup?
Bí ẩn / Giật gânSebuah misi menyeret para ketua kelompok mafia dalam satu kelompok. Kini mereka berada dalam sebuah misi rahasia, misi yang membawa mereka berbaur dengan remaja seumuran namun dengan latar belakang yang jelas berbeda. Dan misi besar ini akan memba...