Bagian 11: tuduhan

38 9 17
                                    

"Empat chip itu hilang bersamaan dengan menghilangnya Yumiko, ada tiga kemungkinan. Kemungkinan pertama Iko-san di culik, dan yang menculik Iko-san adalah orang yang sama dengan yang membunuh Leo-san ...."

***

"Ruka-san, kau bilang ada tiga kemungkinan, dua kemungkinan lainnya itu apa?" tanya Milate pada Haruka.

Haruka mengangguk. "Kemungkinan kedua, Yumiko melakukan penghianatan, gadis itu bisa saja membawa chip itu untuk diberikan pada Eagle dan kawanannya," ucapnya.

"Kurasa itu tidak mungkin ... Ketua-san tidak mungkin melakukan penghianatan." Ichi bergetar kecil. Di antara yang lain gadis intel inilah yang terus-menerus tidak dapat menerima kenyataannya. Apa efek Key yang pergi sebegitu besarnya, kah?

Haku yang berada di sisi gadis itu menepuk bahu Ichi menguatkan, si satu-satunya pemuda di sana itu sebenarnya memiliki kecurigaan terhadap Kiyounara Ruichi, apalagi Ruichi adalah orang terakhir yang berinteraksi dengan Key dan Yumiko sebelumnya--

"Aku sudah meminta Yue untuk menyelidiki keadaan sekitar sini, ku harap dia menemukan sesuatu. Dan Haru, apa kemungkinan terakhirnya?" tanya Riyuka.

"Kemungkinan terakhir ... diantara kita, ada yang menyabotase kejadian sehingga kita berfikir jika Yumiko telah pergi dari sini. Dan siapakah dia?"

Mereka semua saling pandang dengan raut yang sama sekali tak pernah berubah. Kemungkinan terkahir penuh dengan tanda tanya, seperti bagaimana dengan keadaan Kiyomizu Yumiko sekarang?  Tidak ada satupun diantara mereka yang tahu entah Yumiko baik-baik saja atau justru sebaliknya ... kemungkinan Yumiko juga mengalami hal sama dengan Key tidak dapat diidentifikasi. Gadis itu menghilang misterius tanpa jejak.

Atsu menghela napas dengan pandangan yang terhenti pada Ichi yang menunduk. "Ichi sebenarnya kau itu siapa? Kawan atau lawan?" Atsu  menatap tajam yang bersangkutan dengan yang lainpun ikut menatap Ichi penuh tanya.

Haku bersmirk kecil, ternyata yang curiga pada Kiyounara Ruichi bukan hanya dirinya. Tapi semua yang ada di sana.

"Aku ..."

Ichi bergetar kecil, gadis itu bangkit dari duduknya dan melangkah santai menuju dinding kaca yang menampilkan keadaan luar yang gerimis kecil.

"Jawab sejujurnya Ichi-san, agar semuanya bisa usai," ujar Yuuki. Yuuki lelah, setiap kejahatan yang melibatkan dirinya saja sudah membuatnya jenuh dan kini kejahatan yang terjadi di sekitarnya--

"Kalau aku jujur, kalian akan anggap aku apa?" tanya Ichi. Gadis itu masih menatap keluar, menatap kegelapan dan kekosongan namun jelas ada sesuatu yang ingin mencelos keluar dari manik ruby itu---sebuah rahasia.

"Tergantung dari apa yang kami dapat dari kejujuranmu itu," jawab Haku.

Yang lain menyetujui dalam diam.

Ichi menghela napas, gadis itu diam sebelum kemudian berbalik, menatap kedelapan member yang tersisa di sana dengan seringai yang tertahan.

"Kalian akan mengetahuinya dari mereka." Berakhir Ichi mengucapkan itu, beberapa orang yang tak mereka kenali langsung menyergap---entah sejak kapan mereka masuk jujur mereka tak sadar---Ichi memandang datar, kosong ketika mereka ingin berontak di tangkap oleh orang-orang itu. Mereka semua memakai pakaian hitam dengan topeng.

"Apa maksudnya ini Nara-san!?" tanya Sakura murka. Gadis itu berontak sebelum berhasil di lumpuhkan. Sempat terjadi perkelahian, sebelum satu persatu lumpuh dengan gas tidur yang entah sejak kapan merambat di seluruh ruang.

Hening. Tatkala mereka sudah berhasil tak sadarkan diri semua. Ichi menatap Aoki, Atsu, Haku, Haru, Milate, Riyuka, Sakura, dan Yuuki dalam diam satu persatu.

Untuk Siapa Kita Hidup? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang