|dua hari sebelum malam eksekusi misi(pengambilan empat chip rahasia)
-pertama kali aku bertemu dengannya-
Atsu Magath POV
Hari ini aku bertugas mengamati gedung sekolah saat jam pulang. Menyebalkan sekali, padahal aku ingin menuju kantin lalu memakan pie apel selagi ibu kantin belum pulang.
Setengah jam sudah aku memeriksa serta membuat laporan tentang gedung hingga selokan sekolah sudah hampir selesai ku periksa. Ada satu lagi yang belum memang. Ruang bawah tanah. Apa-apaan—bukankah itu kawasan terlarang?
Tega sekali, diriku yang manis ini mendapatkan bagian ini. Mengapa harus aku? Bukankah mereka semua kebih ahli melakukannya daripada aku? Uh—daripada aku kena pukul.
Aku berjalan sembari bersenandung di sepanjang lorong. Ini menakutkan maka dari itu aku menyenandungkan musik dari ibuku di kala aku masih kecil. Itu selalu membuatku tenang.
"Aku harus cepat-cepat pergi!!" Aku berusaha menapakkan kakiku mendekat ke pintu bernuansa kayu itu. Kumohon, suara tikus dan cicaknya sangat menggangu serta menjijikkan.
"Semoga tidak ada kejadian seperti di film-film." Tanganku terangkat hendak meraih gagang pintu besi yang berkarat itu. Lalu tangan itu mendekat, menyentuh punggung tanganku. Lembut dan kuat. Dirinya mencegahku.
"Siapa?" Aku bertanya dengan nada lirih, memutar kepalaku untuk melihatnya. Iris indah itu menatapku, aku menatapnya pula. "Cantik." Aku bergumam, dirinya tampak terkejut.
Bisa kulihat semu merah di wajahnya. Memalukan, aku takut dirinya marah karena aku bergumam begitu. Dirinya melepas genggamannya. Aku menjauhkan tanganku dari gagang pintu. Iyuh … bau besi ini sangat parah.
Kulihat lelaki itu membuka mulutnya sebelum berkata hal yang kutakuti. "Sedang apa kau di sini sendirian? ini kawasan terlarang bukan?"
Aku menyipikan mataku, berdecih dalam hati ketika tahu urusan ini akan gagal. "Kawasan terlarang? Aku tidak tahu itu."
Aku tak sepenuhnya berbohong, karena aku benar-benar tak tahu mengapa ruang menjijikkan ini menjadi kawasan terlarang. "Baik kalau begitu, aku akan pergi." Aku ingin cepat-cepat pergi karena lelaki itu tak kunjung bicara. Aku tidak suka orang ini.
"Anu, salam kenal Akaashi Keiji dari angkatan kedua." Aku sedikit menganga kala lelaki itu menunjukkan senyumnya.
"Atsu Magath, dari angkatan pertama."
Pertemuan ini menjadi sejarah dalam otakku. Aku tak akan pernah bisa melupakannya kecuali aku tiba-tiba amnesia.
Ralat—aku sangat menyukainya!!
Dan satu hal lagi … aku mengetahui namanya sekarang, Akaashi Keiji dari kelas 2--1. Target?
"Ternyata dia keren .."
"Siapa yang keren?"
!?
Aku terlonjak, astaga manusia satu ini …
"K-kenapa kamu ada di kawasan ini?" Pertanyaannya tidak perlu kujawab tentu saja bukan? Itu memalukan sungguh.
"Sinyal chip ke lima ada di sekitar sini … aku hanya memeriksa. Lalu Ori-san, apa yang kamu lakukan di sini dan siapa yang kamu maksud keren?"
"Aku hanya mengecek kawasan ini, Haru. Dan lupakan saya." Watanabe Haruka, gadis surai ginggerbread yang sebetulnya tidak begitu dekat denganku. Aku tidak banyak tahu menahu tentangnya apalagi sifatnya yang lebih senang membaca buku itu, dia jadi jarang ikut mengobrol santai dengan sesama member termasuk aku. Hanya beberapa kali tapi tak pernah langsung berhadapan berdua seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Siapa Kita Hidup?
Mystery / ThrillerSebuah misi menyeret para ketua kelompok mafia dalam satu kelompok. Kini mereka berada dalam sebuah misi rahasia, misi yang membawa mereka berbaur dengan remaja seumuran namun dengan latar belakang yang jelas berbeda. Dan misi besar ini akan memba...