|Beberapa bulan sebelum misi IT project.
Aoki Fuji side.Temaram lampu jalanan menjadi satu-satunya teman sebagai pencahayaan, sedang angin musim dingin menyapa kulit putih Aoki Fuji di sepanjang jalan gadis itu dalam keheningan.
"Melelahkan sekali ..."
Salju mulai turun malam itu, Aoki mendesah lelah, mengeratkan mantel hangat ketika hawa sekitar kembali mendingin, surai ash grey Aoki agak bergoyang di bawa angin makin membuat Aoki mendesah lelah mengharapkan jika hari ini bukan hari dia yang berjaga.
Aoki menguap, kepulan asap yang menghiasi membuat Aoki berharap bisa berlabuh dikumpulan busa hangat yang melingkupi. Aoki mengantuk. Ingin tidur dan bermimpi indah.
"Loh Aoki, sedang tugas ya?" Kiyomizu Yumiko, gadis itu menyapa. Aoki hanya mengangguk kemudian Yumiko mengikuti Aoki dan membuat Aoki menyergit.
"Ada apa, Iko-san?"
"Tidak, tapi tadi aku baru saja berjalan-jalan mungkin menemanimu bukan gagasan buruk iya kan?" jawab Yumiko. Aoki terdiam kemudian menatap Yumiko yang menatap lurus jalan yang akan mereka lalui.
"Kudengar dari Lara-san akan ada misi rahasia beberapa bulan lagi dan katanya aku akan jadi bagiannya," curhat Yumiko. Yagizawa Lara, wanita yang merupakan seniornya yang kini menjabat menjadi salah satu tangan kanan dari Organisasi Mafia 'itu'. Entah misi apa yang akan melibatkannya nanti, tapi di dengar dari kata 'rahasia' yang terselip dan Yumiko mendapatkan bocorannya maka ia yakin misi ini bukanlah misi sembarangan.
"Begitu kah? Lalu apa lagi?" tanya Aoki. Sebenarnya tak begitu peduli sebab memang tabiat, namun tak baik juga untuk ia mengabaikan kawannya tersebut.
"Ku rasa kau juga akan di masukkan ke dalam misi itu Oki, sepertinya ada seseorang yang mengetahui tentang keinginan besar kita untuk menghancurkan organisasi 'itu'," jelas Yumiko.
Aoki terbelalak kecil, gadis itu terhenti mulai memikirkan sesuatu. "Iko, itu berarti--"
"Iya, ada penghianat lain. Dan orang tersebut ingin menghancurkan organisasi 'itu' dari pucuk sampai akar. Orang itu menggunakan media misi ini untuk mengacaukannya, karena yang akan menjadi membernya adalah kita yang punya kekuasaan tinggi dan hasrat berontak paling tinggi di organisasi 'itu'." Yumiko menatap Aoki serius, Aoki mengerti.
"Lantas, apa yang harus kita lakukan Iko-san?" Aoki menatap sekeliling, merasa aura disekitar berubah. Ah, hawa itu datang dari Yumiko yang emosinya naik.
"Pertama-tama kita akan ikuti alurnya, saat orang yang bertugas sebagai pusat utama menunjukkan diri, saat itulah pilihan kita untuk mengikuti atau mengambil jalan sendiri yang kita gunakan."
***
"Jadi Iko benar-benar memilih untuk mengikuti William-san ya?" Riyuka bertanya di sela kegiatan santai mereka.
Yumiko mendengus kecil namun diikuti anggukan pasrah yang pasti.
"Kamu tau? Dia bilang dirinya ingin mengeluarkanku dari mimpi buruk ini, apalagi Fred---adikku---di sana, ikut membujukku."
"Setahuku Iko-san bukanlah pribadi yang mudah terpengaruh atas bujukan dari orang terdekatnya," celetuk Aoki, ia mencorat-coret sesuatu dalam kertas nampak tak begitu peduli.
"Aku memang melewatkan banyak hal di sini, tapi kalian juga banyak melewatkan banyak hal tentang aku di sana," jawab Yumiko, gadis itu menoleh sepenuhnya pada Aoki, menatap si pemilik surai berpotongan rata itu berusaha meyakinkan.
"Oh memangnya apa saja yang sudah kami lewatkan Iko-san?" tanya Milate.
"Ada banyak hal, akan jadi panjang jika aku ceritakan." Yumiko menyeringai kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Siapa Kita Hidup?
Mystery / ThrillerSebuah misi menyeret para ketua kelompok mafia dalam satu kelompok. Kini mereka berada dalam sebuah misi rahasia, misi yang membawa mereka berbaur dengan remaja seumuran namun dengan latar belakang yang jelas berbeda. Dan misi besar ini akan memba...