Bab 6 - Pagi

633 37 2
                                    

(Sudut pandang Ciel)

"Hmm?" Aku mulai membuka kelopak mataku perlahan, kemudian aku melihat wajah tidur pulasnya dengan rambut biru keperakannya di seluruh tempat.

Master~~~

Aku baru saja bangun, melihat wajah indah¹ Partnerku. Aku tidak dapat menahan diri, untuk mendekat padanya, memeluknya lebih erat, menggerakkan wajahku mendekat padanya dan membenamkannya di dadanya kemudian mengusap pipiku di situ.

Aku baru saja merasakan momen paling membahagiakan yang pernah kurasakan semalam... dan sekarang setelah terbangun, aku masih sangat bahagia....

Semalam, aku menuangka semua perasaan dan emosiku. Aku memberitahunya bagaimana sebenarnya perasaanku sepanjang hidupku. Mungkin, aku baru saja menyadarinya, setelah betapa banyak yang telah dia lakukan untukku dan betapa banyaknya dia peduli padaku. Terutama, setelah datang ke dunia baru ini. Dan aku merasa harus memberitahunya semua itu.

Aku merasa sangat bersyukur dan bahagia... telah diinginkan olehnya, untuk menjadi Partnernya, dan menjadi bahagia karenanya.

Dan dia berkata, dia juga merasakan hal yang sama. Hal itu membuatku sangat senang. Tapi, dia juga menambahkan, bahwa dia bersyukur dan bahagia telah memilikiku, dan aku datang ke dalam hidupnya. Mendengar kata-katanya awalnya mengejutkanku. Akan tetapi, dia menambahkan kata-kata lain, bahwa dia merasa kalau dia adalah orang paling beruntung di seluruh dunia karena memiliki aku, dan juga merasa seakan, tanpa aku, dia tidak akan mencapai apa pun....

Awalnya, aku ingin menyangkal kata-katanya. Master pasti akan mencapai sesuatu bahkan tanpa diriku.... Dia adalah orang terhebat bagaimanapun juga....

Tapi kata-kata sangkalan yang keluar dari mulutku dihentikan oleh jarinya. Dan perkataannya selanjutnya, mengguncang seluruh keberadaanku.... Dia mengatakan kata-kata yang tak pernah kupikirkan akan datang darinya. Kata-kata yang mendefinisikan dirinya. Kata-kata yang mendefinisikan diriku. Kata-kata yang mendefinisikan diri kami berdua. Kata-kata yang mendefinisikan eksistensi kami....

"Aku bukanlah 'aku' tanpamu... Ciel." Kata-kata itu benar-benar mengguncangku, mengguncangku hingga bagian terdalam dari eksistensiku. Karena kata-kata itu, aku dibanjiri, dibanjiri kebahagiaan, sampai-sampai air mata keluar dari mataku. Air mata kebahagiaan....

I-itu terjadi begitu saja. Aku tidak tahu. Aku hanya menangis dan terus menangis. Aku ingin berhenti, tapi aku tidak bisa....

(terkekeh)... Jadi memang benar? Kau akan menangis jika dipenuhi kebahagiaan, bahkan aku sendiri sekalipun.... (terkekeh)

Master melihatku menangis, mempererat pelukannya, dan mendekat padaku, mengelus kepalaku dan membelai rambutku, untuk menenangkanku. Aku membenamkan diriku ke dadanya pada titik ini dan terus menangis hingga aku menenangkan diri. Saat kumenangis, aku mengatakan bahwa ini adalah momen paling membahagiakan yang pernah kurasakan padanya. Dan kuharap dia juga merasakan hal yang sama. Meski begitu, aku tahu, bahkan tanpa mengharapkannya, dia juga merasakan hal yang sama denganku.

Setelah itu, aku mengucapkan terima kasih dan {mengucapkan} bahwa aku sangat bahagia sekali lagi padanya. Dia juga mengatakan hal yang sama padaku. Dan kami berdua mempererat pelukan kami. Rasanya sangat nyaman berada di pelukannya dan memeluk satu sama lain. Kemudian, kami memutuskan bahwa sudah waktunya tidur. Dia mengucapkan selamat malam padaku, dan aku mengucapkan selamat malam padanya juga. Tapi, aku melakukan sesuatu yang spesial sebelum kami tidur.... Aku mencium pipinya....

Aku hanya merasa aku harus menciumnya. Aku tidak tahu. Mungkin sebagai hadiah spesial untuknya. Tapi, meski begitu aku menciumnya. Kemudian, aku kembali ke posisiku sebelumnya dan mencoba tidur, untuk melupakan apa yang telah kulakukan. Itu sangat memalukan. Tapi hal tak terduga terjadi. Tangannya yang memelukku, berpindah ke keningku, dan memindahkan rambutku yang menutupinya. Kemudian, aku merasa seakan kepalanya mendekat kepadaku, dan aku merasakan bibirnya menyentuh keningku. Master mencium keningku....

The New Story - That Time I Got Reincarnated as a Slime! (Indonesian-translated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang