Bab 12 - Benih Perasaan Baru

601 27 7
                                    

Terima kasih telah menunggu. Mari fokus ke Ciel dan Shizu sekarang....

Akan ada 2 bagian dari itu, dan aku akan mengunggah bagian selanjutnya besok...

Kuharap kalian menyukainya...

---------------------

(Sudut pandang Ciel)

Aku bisa mendengar kicauan burung di luar dan merasakan sinar matahari pagi lepas dari shoji rumah dan menyinari seluruh ruangan. Aku merasa hangat di keseluruhan tubuhku. Sangat nyaman hingga membuatku enggan membuka mataku. Tapi, aku tahu ada tempat untuk dilihat jika aku membuka mataku. Itu selalu hal yang sama, namun aku tidak pernah bosan dengannya. Tapi, sebelum aku mencoba membuka...

"Ciel~" Aku mendengar seseorang memanggil namaku dengan suara sangat lemah, tapi benar-benar dekat denganku, sehingga aku bisa mendengarnya dengan jelas. Suaranya seperti siapa pun yang mengatakannya, dilihat dari nada mereka, mereka masih dalam mimpi atau menatakannya tanpa sadar. Meski demikian, suaranya membuatku ingin membuka mataku dan melihat lurus ke siapa yang mengucapkan namaku. Aku tahu siapa itu, tentu saja, tapi fakta itu hanya menambah lebih banyak alasan bagiku untuk membukanya.

Ketika aku akhirnya membuka mataku, aku bisa melihat keadaanku. Orang yang memanggilku tadi dan aku berhadapan satu sama lain dalam posisi tidur menyamping. Aku menyandarkan kepalaku di lengannya, hampir membenamkan wajahku di dadanya, dan melipat tanganku di antara tubuhku dan tubuhnya. Selagi orang yang memelukku dengan suatu cara tertentu yang terlihat seolah dia sedang memeluk dan tidur dengan bantal dan guling favoritnya, dia menggunakan lengannya untuk melingkari sosok kecilku, dan menempatkan tangannya di belakang kepalaku, tampaknya membelai rambutku sebelum dia pergi tidur tadi malam. Kemudian...

"Ciel!" Dia mengucapkan namaku sekali lagi seperti sebelumnya. Aku bisa merasakan pipi lembut tembamnya yang kucium semalam, sekarang menggosok atas kepalaku. Aku memutuskan untuk mencoba melihat wajahnya, sehingga aku menggerakkan wajahku perlahan agar tidak membangunkannya.

Di sana aku bisa melihat wajah dari orang yang terus memanggilku dalam tidurnya, Masterku. Matanya masih tertutup, tapi bibirnya menunjukkan sebuah senyum bahagia yang tipis. Dia terlihat sangat damai dan lucu di saat yang bersamaan. Melihat pemandangan indah ini, aku tidak bisa menahan diriku menggerakkan tanganku perlahan mendekati wajah indahnya, dan mencolek pipinya lembut dengan jari kecilku. Aku mencoleknya beberapa kali yang membuatnya akhirnya bangun.

"Hmm! Ciel?" Dia perlahan membuka matanya, kemudian iris keemasannya langsung tertuju pada iris merah menyalaku....

"Oh, kau sudah bangun. Selamat pagi, Ciel." Dia menyapaku dengan senyumannya yang biasanya.

"Selamat pagi, Master... (terkekeh)" Aku menyapanya balik dengan senyumanku, tapi aku terkekeh di akhir karena aku mengingat apa yang dia lakukan tepat sebelum dia bangun.

"Apa yang salah, Ciel?" tanyanya sambil mencolek pipiku lembut dengan jarinya.

"Master, setelah saya bangun tadi, saya mendengar Anda memanggil nama saya 2 kali saat Anda masih tidur," jawabku dengan nada bercanda, yang membuat pipinya memerah sedikit.

"Ah—mungkin, aku terus memikirkanmu secara tidak sadar, bahkan dalam tidurku," jawab Master dengan jujur sembari meregangkan pipinya dengan jari menunjukkan bahwa dia gugup. Tapi, mendengar jawabannya membuatku senang dan aku merasa hatiku menghangat entah mengapa. Karena itu aku tidak bisa menghentikan kikikanku. Dia hanya memberiku senyum hangatnya dan mengelus kepalaku serta membelai rambutku dengan tangannya. Kemudian, aku menghentikan kikikanku, dan sekarang aku menggosok-gosokkan pipiku ke dadanya dan membuka tanganku untuk memeluknya balik.

"Tidakkah kau mau bangun, Ciel?" tanyanya padaaku, tapi jawabanku jelas tersampaikan melalui tingkahku dan Master pasti tahu itu, namun dia masih menanyaiku....

The New Story - That Time I Got Reincarnated as a Slime! (Indonesian-translated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang