Episode 3

3 1 0
                                    

Pagi yang tenang,nampaknya papan tulis didepan seperti portal kedunia lain,terang sekali kena pantulan matahari dari luar.

Jendela sebagian ditutup untuk mengurangi silau,satu siswa berdiri.

Mengantuk pula semua siswa,tapi tidak mungkin tidur juga,guru killer sekaligus bapak wali kelas 12 IPS 3 ini sangat telaten dalam mengajar,beliau adalah Pak Salman.

"Baik,sepertinya sudah 2 jam dan saya harus pergi, assalamu'alaikum" Ucap Pak Salman.

"Waalaikumsalam" Semua siswa serentak menjawab dengan raut wajah yg semangat.

"Ohiya" Ucap Pak Salman.

Siswa saling bertatapan.

"Disini nggak ada yang bermasalah kan ? Kalau mau cerita saya ada dikantor,bisa diterima ?" Ucap Pak Salman.

"Tidak ada pak, iya pak siap" Ucap Ketua Kelas.

Pak Salman menutup pintu kelas.

"Ehm.haaah"
"Huh"
"Tidur tidurr"
"Sudah ayok"
Begitulah para siswa setelah beliau meninggalkan kelas,sangat lega.

Habis ini pelajaran Seni Budaya,tapi gurunya izin jadinya jamkos. Selama 1 jam.

Nachel dan Caca , teman sebangku ini sangat gabut ketika jamkos,hanya bercerita atau akan makan.

Karena Caca adalah anak kampung dia membawa hp, Nachel meminjamnya untuk stalker idolanya bentar,yang benar saja,ternyata dia sangat tampan (bagi dia).

"Zylo, i Miss u sayang" Ucap Nachel melihat snapgram idolanya.

"Ngadi-ngadi banget sih,ah dasar lu chel" Ucap Caca.

"Miss banget sama kontennya" Ucap Nachel.

"Sadar heh" Ucap Caca.

"Apa sih iri?" Ucap Nachel.

"Pikir lagi Chel,dia superstar.. nah elo? Elo rontokan rempeyek ahaha" Ucap Caca.

"Kok gitu ?" Ucap Nachel.

"Dia 1500 an dapet satu,elu kaga serupiah pun buat dijual" Ucap Caca.

"Lha emang gue jomblo yang gak laku. Emang kaga jualan gitu" Ucap Nachel.

"Hadeh.. ngefans banget Lo ya? gak cakep sih mnurut gue" Ucap Caca.

"Gaperlu good looking untuk diidolakan" Ucap Nachel.

"Nah terus apa noh?" Ucap Caca.

"Good apa ya? Real good,beli yuk haus gue" Ucap Nachel.

"Aish gimana sih,yaudah ayok" Ucap Caca.

-

Rabu ini sepertinya sangat santai suasananya,tapi tidak dengan hati Bu Wistu,dia masih kepikiran tentang kejadian semalam.

"Bapak,bukannya ibu menentang keputusan bapak semalam"Bu Wistu masih santai,kemudian ia sedikit emosi "Nanti kasihan Nachel pak"

"Kenapa? Dia kan sudah dewasa,keburu jadi gadis tua gimana,nggak nikah-nikah nanti?" Ucap Pak Abraham santai.

"Dia kan masih umur 17 pak,kalo ternyata dia mau kuliah gimana ? Dia punya pacar ? Dia kaget ? Bapak ?" Bu Wistu semakin khawatir. "Nanti sakit hati,dia marah sama bapak sama ibu bagaimana ?"

"Kita bicarakan baik-baik sama dia,kapan kita jenguk dia lagi Bu?" Ucap Pak Abraham.

"Enggak ada pak,kan bentar lagi boyong dia,perasaan pak pliss,dia masih labil" Ucap Bu Wistu.

"Ibu dulu menikah sama bapak kan umur 17 iya kan ? Sans aja Bu,dia bakal dewasa kalo udah punya lagi suami nanti" Ucap Pak Abraham.

"Berhubungan dewasa iya, dia masih bocil gitu loh-" Ucap Bu Wistu.

RestartreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang