"Guanteng rek, sampe pangling aku." Celetuk Tatang sembari menyalami Sungjin yang udah rapi menggunakan setelan adat jawa.
"Bingung nggak lu, siapa yg penganten pria nya." Timpal Atuy yang hari ini tampak modis berbalut kemeja batik pinjaman Tatang, mumpung kesempatan sekalian nyari jodoh.
Sungjin berdehem pelan menyentak blangkon yang dipakainya, "Tang lu homo ye?"
"Apaan?" Tatang balik nanya sebelum Sungjin menunjuk teman kondangannya kali ini.
"Gue kalau homo juga pilih-pilih kali," Atuy udah nggak menggubris topik pembicaraan mereka berdua, sibuk menyisir mangsa diantara kerumunan.
Beberapa kali Sungjin menguap menahan kantuk sampai ujung matanya berair. Gara-gara siapa lagi kalo bukan Ryujin, ponakannya. Siapa yang jadi manten siapa yang excited.
'gerah, lapar jadi satu. Mana ini kain jarik yang dipakainya ketat banget kayak pendaftaran masuk harvard. Mending ikut karang taruna, sambil bantuin mulut udah pasti nggak berhenti ngunyah.' batin Sungjin mendumel tiada habis.
"Heh entar malem nongki yuks, mumpung gue balik kampung nih." Ajak Tatang yang senantiasa jadi kipas manualnya, berandalkan sobekan kardus aqua.
"Skip dah, cape gue."
"Halah segitu doang cape, mantennya noh berdiri terus nyalamin tamu. Entar malem juga pasti langsung gas bercocok tanam," serobot Atuy seraya meraih kursi di dekatnya.
"Kayak lu tau jadwalnya aja,"
"Lah kan gue bagian megang kamera live streaming malam pertama."
"Ye kocak..." Cibir Tatang tak pelak mendapat gelak tawa diantara mereka bertiga.
"Om acaranya mau mulai noh," Ryujin tiba-tiba nongol dengan pakaian yang tak beda jauh dengan Sungjin, biasaa anak gadis cakep disuruh jadi penerima tamu.
Sungjin bergegas mengikuti Ryujin setelah berpamitan dengan kedua temannya.
"Pagar ayunya siapa sih?"
"Lah kagak tau? kirain om sendiri yang milih," Ryujin menyipitkan matanya menaruh curiga ke arah omnya satu ini.
"Kontribusi gue disini aja paksaan nyokap lu, bisa-bisanya lu mikir gue milih partner sendiri."
"Ya soalnya adeknya teh Ayu sama teh-"
"Hah?" nggak salah dengar nih, batin Sungjin. Belum juga kejelasan muncul si Mingyu dateng barengan sama pacarnya.
"Bob lu sama dia yak, soalnya gue mau sekalian simulasi nikah bareng pacar gue. Biar nggak kaget-kaget amat." ujar Mingyu menunjuk Aya yang ngangguk pelan ke arahnya.
Sialan. Adaaa aja emang cobaan. Kayaknya tahun ini yang paling berat sampai-sampai Sungjin berasa mau lambai ke kamera tersembunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
om sungjin | fanfiction
Fanfiction"Terus kamu maunya gimana, hmm?" ©aayaflu, 2019