100ft | 04

41 9 0
                                    

Khaidar

setelah Praktikum dari Matkul Teknik Las, gue langsung memutuskan untuk pergi ke FIB, sesuai pesan tadi pagi, gue ingin mengembalikan leather jaket milik Jennie dan memberikannya kepada Jisoo, kok gue sedikit kecewa ya, bukan Jennie yang menemui gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

setelah Praktikum dari Matkul Teknik Las, gue langsung memutuskan untuk pergi ke FIB, sesuai pesan tadi pagi, gue ingin mengembalikan leather jaket milik Jennie dan memberikannya kepada Jisoo, kok gue sedikit kecewa ya, bukan Jennie yang menemui gue. kenapa sih gue?
 
wah gila! begadang lagi nih gue buat bikin laporan hasil Praktikum tadi. Jisoo meminta gue untuk menunggu di depan gedung Laboratorium Bahasa, yang berarti berada di gedung lima, disebelah mana sih? gak hafal gue denah FIB. tetapi sebelum menemui gedung lima, gue bertemu dengan Nadine di sebrang depan Kansas
 
"Dar, ngapain?" tanya Nadine yang kaget yang melihat gue berada tepat di depannya, gue sama dia hampir berpapasan, karena gue sedang mencari gedung lima itu
 
"nyari gedung lima, dimana ya, Nad, gedung lima?" tanya gue sambil menggaruk leher gue yang gak gatal, biar kelihatan mikir, udah tahu sih gue dia bakalan jawab apa.
 
"tangan lo, kenapa, Dar?" tanya dia tanpa menjawab pertanyaan gue,  yaelah, segala merhatiin aja tangan sebelah kanan gue yang habis kena, percikan api tadi pas Praktikum, saking buru-burunya, gak sempat deh gue tutupin pakai handsaplast
 
"gak apa-apa," jawab gue yang berusaha menutupi, tapi Nadine, tetap lah Nadine yang selalu bersikeras untuk selalu mendapatkan yang ia mau
 
"kenapa?!," tanyanya yang sedikit menekan, "sini gue pakein handsaplast dulu!" katanya yang sambil mengambil pouch kecil yang ada di totebagnya.
 
Nadine sudah memegang handsaplast di tangannya dan gue langsung mengambilnya, "biar saya pakai sendiri aja," kata gue yang langsung meninggalkan Nadine
 
"DAR! LO MAU KEMANA?!" teriak Nadine kencang, tapi gue hiraukan, maaf ya, Nadine.
 
setelah mencari sampai setengah mati, lebay buset, akhirnya gue menemukan gedung lima itu, ternyata masih dekat dengan Musas, begonya gue, dan langsung lah gue membuka handphone mengabari Jisoo kalau gue sudah sampai di gedung lima.
 
"sorry, lama" Jisoo yang menghampiri gue yang berdiri tepat di depan gedung lima
 
gue langsung memberikan paperbag warna coklat yang berisikan leather jaket milik Jennie, "nih, maaf, lama juga buat balikinnya" kata gue jujur, memang sempat lupa gara-gara tugas dan rapat yang gak ada habisnya
 
"wah, gila! ada coklatnya!," kaget Jisoo yang membuka paperbag yang sudah gue kasih "ini buat gue, atau buat Jennie nih?" tanyanya
 
"buat yang punya jaket," jawab gue apa adanya, ya memang benar.
 
Jisoo langsung memutarkan bola matanya malas, "biar ketemu Jennie lagi ya lo, ngasih ginian?!" tuduhnya dia sama gue
 
buset, masih ada sempat mikir gitu, gue aja gak mikir jauh sampai kayak gitu. rasanya hati gue pingin aja baik sama dia. kenapa sih, gue?!
 
"gak," jawab gue cepat
 
Jisoo langsung tertawa, "cowok sekarang tuh ya, aduhhhhhh" gerutunya
 
maksudnya apa sih? gue?
 
"kenapa?" tanya gue heran
 
"ah, udah lah!," katanya kesal "eh, by the way, lo dari Jurusan apa nih? kata Jennie sih, lo dari FT, benar gak?" tanya Jisoo ke gue.
 
gue mengganguk, salah satu membuat orang suka dengan lo, ya lewat kejujuran lo itu, "iya, saya dari Teknik Perkapalan" jawab gue
 
"oh oke! mungkin setelah gue memberikan ini sama Jennie," Jisoo yang mengantungkan kata sambil mengangkat paperbag yang sudah gue kasih "lo bakal mendapat jawaban terima kasih dari Jennie" katanya lalu meninggalkan gue
 
bukannya memang harus gitu? ketika lo diberi sesuatu, yang lo ucapkan pertama adalah kata terima kasih bukan?

-
 
"rapat lusa gimana, lancar?," tanya Bayu ke gue, sekarang gue sudah berada di FT lagi tepatnya di Kantek, kita mau mengadakan rapat dari BEM FT sehabis maghrib "sorry, gue gak datang" katanya lagi.
 
"awalnya lancar, makin kesini jadi pada makin flashback jaman MADK, makanya dilanjut lagi hari ini" jelas gue, agak kesal sama kejadian lusa kemarin, tapi yaudah, gimana lagi
 
Bayu tertawa "pas lo gak hadir juga gitu," katanya yang masih tertawa "malah lebih parah, anjir, ngomongin selebgram teknik, itu yang dari Jurusan Teknik Industri!" kata Bayu lagi
 
gue menggeleng karena gak ngerti, apaan lagi selebgram? artis Instagram? ah, gak ngerti
 
"gak tahu gue, Bay, gak ngerti juga apaan yang lo omongin" jujur gue
 
"ituuu, Adiknya Kanaya Arsitektur seangkatan dengan gue, masa lo gak tahu?!" jelas lagi Bayu
 
"gak tahu gue, Bayuuu" gerutu gue.
 
Bayu tertawa lagi, karena kurang updatenya, "eh, Dar, gue ada tiket nonton Teather di FISIP tuh, buat lo deh, ada dua tuh!" tawarnya ke gue
 
"yaudah sini," gue yang mau, mau aja dulu, gak tahu mau ngajak siapa "kenapa lo gak jadi nonton?" tanya gue
 
"orangnya yang gue ajakin gak mau," katanya yang pasrah "ada dirumah, besok gue bawa," katanya lagi dan gue hanya mengganguk "ajak Nadine sabi, Dar" terangnya
 
Bayu yang baru nawarin tiket Teather sama gue aja, gue langsung kepikiran Jennie, boro-boro Nadine, sebenarnya gue kenapa sih?!
 
-
 
*Musas = Mushola Sastra
*MADK = Masa Adaptasi Dunia Kampus
 
-
 
hai! jangan lupa follow twitter @/zaraavenue ya! terimakasih temanteman yang sudah baca!❤

[1] 100ftTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang