Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
selesai menjemput Gladys dan mengumpulkan hasil kerja laporan gue ke Kampus, gue bisa pulang sore dengan tenang. dan di keesokan harinya mendapat omelan dari Ibu gue yang jutek banget, itu menurut anak muridnya dan gue ya, sempat kaget loh gue, ada yang berani bilang kalau Ibu gue jutek banget, itu terjadi saat Ibu gue menjadi wali murid kelas sebelas, tahun lalu.
sekarang gue lagi di DTM sendirian, karena gue malas ngikutin teman-teman kelas gue yang lagi makan di Kantek, dan sekarang gak tahu mau ngapain. oh, iya, kan gue lagi menunggu seseorang!
"apaan nih, pagi-pagi udah galauin cewek!" celetuk Bayu ke gue, yaelah, ini orang kalau ketemu gue pas lagi susah mulu
"dari pada gue bengong jorok!" jawab gue kesal
"by the way, gimana kemarin lo jemput Gladys, lancar?" tanya Bayu, kalau gue gak lancar gak mungkin deh gue disini, maksudnya lancar dalam artian apa?
"maksud lo?" tanya balik gue yang gak ngerti
"ituuu, maksud gue, lancar-lancar aja kan selama diperjalanan dan ketemu sama dia? lo kan udah pernah tuh, cerita sama gue tentang Gladys" jelas Bayu
gue cuman tersenyum, "iyaaa," jawab gue, malas ah, ngomongin Gladys
"cariin gue cewek dong, Dar, biar ada yang semangatin kalau ngerjain tugas," gerutu Bayu sama gue, lah kenapa harus minta sama gue, "kalau gak, kenalin gue dong sama Gladys" katanya lagi, yang bikin gue kaget dan menengok ke arah Bayu
"apa-apaan lo," jawab gue cepat
"yaudah, kenalin gue deh sama Jennie" celetuk Bayu lagi.
"enak aja lo! cari sendiri aja sana! jangan ambil yang udah dekat dengan gue!" kesal gue
Bayu langsung tertawa, kenapa sih orang-orang terdekat gue selalu membuat gue kesal, padahal gue gak pernah membuat mereka sebaliknya.
"santai dong! tapi, Jennie memang cantik sih, Dar," kata Bayu
"anak FIB mana ada yang jelek, kecuali Ravi" tuduh gue
"oh, iya, Nadine juga ya, Dar, chinese gitu!" kata Bayu lagi dan gue mengganguk
"gue tanya di DTM sebelah mana, malah gak dijawab!"
"eh, maaf ya, ini nih, Bayu ngajakin ngobrol terus" celetuk gue yang kaget akan kehadiran Jennie yang sudah duduk disebelah gue
"Bayu, dari DTM" sapa Bayu ke Jennie sambil mengulurkan tangannya
"Jennie," jawabnya tanpa menjabat tangannya Bayu
"cocok ya, sama lo, Dar," kata Bayu sambil tertawa "jangan lupa sore ke Kantek, ada rapat, Dar. gue cabut ya?" kata Bayu yang meninggalkan gue dengan Jennie berdua dan gue membalas dengan mengangkat jempol tangan kanan gue ke arahnya
"ada kelas pagi?" tanya gue sama Jennie.
"gak," jawabnya cepat, "gue boleh nanya gak sama lo?" tanya Jennie sama gue, kenapa harus tanya sih, untuk dia yang selalu nanya sama gue, selagi gue bisa menjawab, kenapa gak sih?
gue mengangguk, "boleh, nanya apa?" tanya gue balik
"Nadine sama Arga, tuh, pernah pacaran ya, Dar?" tanyanya dia sama gue
gue mengangguk, gak ada yang perlu gue tutupin lagi, lagi pula, kita selalu diajarkan untuk menjadi orang yang jujur kan?
"iya, mereka pacaran pas awal jadi Maba, pas masa Mabim, kalau gak salah tuh. tapi, Arga posesif banget sama Nadine, bahkan Nadine gak boleh kenalan dan dekat dengan laki-laki. ya gitu deh, siapa juga kan yang mau pacaran selalu dikekang seperti itu," jelas gue panjang, itu yang masih gue ingat alasan kenapa Nadine dan Arga putus, "terus, kenapa kamu bisa kenal sama Arga?" tanya gue sekarang.
"gue hampir mengalami yang sama seperti Nadine, tapi gue mendapatkan perlakuan yang gak enakkin dari Arga, dia berbohong sama gue, dia bilang minta ditemani gue buat ngerjain tugasnya, tapi dia malah— ya, gitu deh, Dar," jelas Jennie "gue, suka takut sendiri kalau bertemu dengan Arga di Kampus" katanya lagi
gila emang cowok satu itu, dia selalu terobsesi dengan apa yang dia suka sampai melakukan hal yang seperti itu, gue paham, pasti cemburu, tapi cemburu itu perlu ada takarannya dan gak boleh berlebihan.
"gak perlu lagi ya, merasa takut, karena, saya selalu sama kamu" kata gue yang meyakinkan
kalau sama gue, gak ada deh yang namanya Jennie yang galak, jutek, cuek, malah dia jadi suka senyum-senyum karna tingkah gue yang lucu ini, gak apa-apa deh, yang bikin dia nyaman. tapi, sekarang gue merasakan keadaan yang berbalik, Nadine suka sama gue, sedangkan gue yang mulai menyukai Jennie, dan gue masih sedikit merasakan, kalau hati gue ini, masih suka dengan Gladys. kenapa bisa jadi kayak gini sih?
"lo juga sekarang jarang ketemu Nadine, please gue gak mau kalo semua ini gara-gara gue" celetuk Jennie sama gue, dia benar, sekarang gue jarang bertemu dengan sahabat gue, Nadine
gue mengganguk, "makasih udah ingatin" kata gue, Nadine yang akhir-akhir ini sibuk, gue selalu menanyakan kabar lewat chat pun jarang terbalaskan dengan dia
"lo mau gak, turutin permintaan gue?" tanya Jennie, mau lah, masak gak mau sih, kesempatan jarang datang selama dua kali
"apa itu?" tanya gue yang penasaran
"satu hari harus bersama Nadine" jawabnya. ah, gampang banget, gimana yang pas dari maba sampai sekarang selalu bareng terus gue sama Nadine
"setuju," jawab gue cepat.
"tanpa cari-cari gue ya! kalau lo berani chat gue, gue blokir contact lo!" seru Jennie, galak banget deh
gue mengangguk, "oke,"
"selamat bersenang-senang bersama Nadine besokkkkk" riang Jennie di depan gue, makin hari, bikin suka aja ini orang.
-
*DTM = Departemen Teknik Mesin *Mabim = Masa Bimbingan
-
biar makin relate jangan lupa follow twitter @/zaraavenue ya! sangat sangat ditunggu kehadiran kalian hehe, terimakasih yang udah baca!❤