Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"sorry, udah nunggu lama," celetuk gue yang berbicara dengan lawan bicara gue yang sudah menunggu hampir tiga puluh menit, diluar prediksi gue, dosennya minta jam tambahan!
gue sekarang berada di Teather Daun, bersama Khaidar, dia mau ngajakin gue balik bareng lagi setelah, mungkin seminggu yang lalu gue gak pernah bertemu dengan dia, main tebak asal gak ketemu seminggu aja ini gue, lebih seminggu deh! lah, jadi ngitungin gue!
"gak apa-apa," jawabnya yang langsung memasukan handphonenya kesaku celana jeans miliknya "mau langsung pulang?" tanyanya dia ke gue, kalau gak mau pulang, mau ngajak gue kemana nih?
"mau ngajak gue kemana, kalau gak mau pulang dulu?" tanya gue yang super pede.
"maunya kemana?" Khaidar malah nanya balik sama gue, gak ada inisiatif sendiri gitu ya cowok tuh, gimana gak mau sama perempuan dijawab terserah, benar gak nih?
gue tertawa, "bebas, gue ikut lo, kalau mau pergi dulu sebelum pulang" jawab gue yang masih pede, kalau bakalan diajak jalan-jalan dulu sama Khaidar sebelum pulang
"muter-muter Kampus, sebelum pulang" katanya santai, demi apapun, gue tertawa keras banget, entah gue yang terlalu receh, atau memang ajakan Khaidar, yang terlalu ngide, kebangetan!
gue mengiya-kan, seru juga tour Kampus sebelum maghrib, tapi lucu juga sih, buktinya sekarang, gue masih tertawa, orang paling bahagia gue di Teather Daun, iya lah! orang gue cuman berdua sama dia disini!
"yaudah, yuk, ke Halte Bikun" ajak gue yang sudah berdiri, semangat banget gue kayaknya, berasa mau UI Open Days Khaidar terkekeh, "kita naik motor," Khaidar yang mengoreksi, tapi gue gak bawa helm, gimana nih? apa bisa gue sampai Cawang, dengan keadaan tanpa helm?
"tapi, gak bawa helm," jawab gue yang masih mikir, "gak usah jadi deh, gue mau balik aja, naik krl" kata gue lagi, udah sore juga, malas juga gue buat balik malam
"kita di Parkiran dulu, yuk? mungkin aja ada yang ninggalin atau ketinggalan helmnya, di Parkiran" ajaknya, makin aneh ini orang
"gak," tolak gue cepat "lagian mana ada orang yang ninggalin atau sengaja naruh helm di Parkiran" kata gue lagi.
Khaidar langsung tertawa, "ayooo! saya bawa helm dua, kok!," katanya yang udah naik tangan gue buat ke Parkiran motor FIB, dan kebetulan Teather Daun dan Parkiran motor tidak jauh!
sesampainya gue di Parkiran Motor FIB, lebih tepatnya berada di depan motor Vespa Hitam milik Khaidar, gak tahu deh gue tipe apa, gak ngerti otomotif, maaf. oh, Vespa Sprint, guys!
"ini," katanya yang memberi helm kepada gue
"kalau lo bawa helm dua, berarti tadi, lo berangkat kuliah sama orang lain?" tanya gue, gila ya, gue kepo banget, tapi ya mana ada deh, orang naik motor sendiri bawa helm dua, kecuali ojol ya
"iya, tadi habis antar Ibu sekalian berangkat" jawabnya dan gue hanya mengangguk, apa gue harus tanya lagi dia habis nganterin Ibunya kemana? gak mau ah, gak mau kepo dan bawel!
gue gak curiga atau kepo ya ini, ya pingin nanya aja. setelah gue memakai helm, gue menunggu Khaidar yang savety first banget nih kelihatannya kalau naik motor, pakai helm yang unik banget, gue gak tahu helm tipe apa, tapi beneran unik abis! terus pakai jaket jeans, oh iya, gue lupa dia pakai kacamata, karena helmnya gak punya kaca!
"helm lo aneh," celetuk gue, "bikin sendiri ya?" tanya gue, mungkin aja sekarang bisa custom helm, gak cuma bisa custom baju aja.
Khaidar tertawa, gerah duluan gue lihat dia pakai helm kayak gitu, "gak, memang ada helm model kayak gini," jelasnya "ini namanya helm Riders and Rules Commando" katanya lagi sambil menunjukkan helm yang ingin dipakainya
"itu lo yang namain sendiri?" serius ya gue gak tahu, makanya gue nanya nih
Khaidar tertawa lagi, "memang ada, helm tipe gini," katanya yang masih tertawa dengan kebegoan yang gue buat sore ini, "jangan-jangan tahunya cuman helm gratisan yang didapat kalau beli motor baru?" tanyanya tertawa.
gue cuman terkekeh malu, "penting banget ya gue harus tahu kayak gitu?!" ujar gue, dia hanya tertawa dan langsung memakai helm aneh itu
"JENNIE!," teriak seseorang yang berlari ke arah gue, cepetan dong, Khaidar, pakai jaketnya! gue gak mau ngobrol dengan orang yang teriak memanggil nama gue, "mau balik ya?" tanyanya, gak mikir dulu deh ini orang kayaknya sebelum nanya, ya ngapain juga kan gue udah sore gini pakai helm di Parkiran, mau bedah rumah gitu?!
Khaidar menoleh ke sumber suara itu dan menyipitkan matanya "apa kabar?" sapanya sambil mengulurkan tangan kanannya ke arah mantan pacar gue, Arga. mereka saling kenal?
"siapa dia, Jen?" tanya Arga ke gue
"gue, Khaidar," celetuk Khaidar yang sambil membuka helmnya.
Arga tertawa, "oh elo! baik, kok gue, lo gimana?" tanyanya
"baik juga, kok, gue," jawab Khaidar, ada hubungan apa sih mereka, "dengar-dengar, lo habis cuti semester kemarin ya?" tanya Khaidar
Arga mengangguk, Khaidar kok bisa tahu deh, "iya, ngurus nyokap sakit gue, Dar" katanya
"gak tahu," katanya ke Khaidar, aneh deh gue bisa-bisanya gak tahu sedangkan dia yang ngurusin, "lo ada apa nih sama, Jennie?" tanyanya kali ini
"kenapa sih, mau tahu aja?!" celetuk gue yang udah badmood banget, pingin pulang gue!
"balik sama gue aja, Jen," tawar Arga ke gue, ishhhh, ogah banget!
"Jennie balik sama gue aja, Ga," Khaidar yang menjawab, "biar lo bisa balik cepat dan menjaga nyokap lo dirumah" katanya lagi
"lo pasti sibuk, Dar, masih jadi kepengurusan kan lo? apalagi mau PSAF" Arga yang masih ngajakin Khaidar mengobrol, gue mau pulang please! pulang sendiri apa gue?!
Khaidar tertawa, ini orang gak pernah tersinggung dan marah kayaknya deh jadi orang, "ya gini, tapi gak apa-apa, kalau gue bisa mengatur waktunya" katanya
"pasti lo masih ada kegiatan ya, di FT sekarang? biar Jennie aja yang balik sama gue" Arga yang masih bersikeras buat balik sama gue, mau gimanapun keadaannya, gue tetap gak mau ya, sorryyy!
"Dar, pingin balikkk" gue akhirnya mengeluarkan suara setelah ngedumelin Arga Nikola, anak Arkeologi, mantan pacar gue yang gila itu, gak lupa gue memegang jaket Khaidar, gak ada yang tahu kan kalau habis ini kalau gue ditarik sama Arga gimana
"ayoooo! maaf, saya jadi ngobrol" katanya sambil memakai helm lagi, "duluan ya gue" celetuk Khaidar ke Arga yang melihat ke arah gue dan Khaidar dengan tatapan tidak suka
"kalau ada apa-apa, kabarin gue ya, Jen" kata Arga ke gue, hih, gue aja blokir contactnya!
-
Khaidar
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dar, bangun anjing! capek banget gue bangunin lo!" Ravi yang membangunkan gue dari tidur nyenyak ini, buat jemput Gladys di Bandara
gila, baru tidur dua jam ini gue, gara-gara tubes, rasanya ingin tidur lagi.
"lo aja lah, Vi, yang jemput," gerutu gue sambil mengusap wajah gue kasar "gue mau ngajakin Jennie sunmori nih!" katanya gue lagi
"sunmori, sunmori, sekarang aja hari Kamis, anjay!" kesal Ravi sama gue, dan spontan gue melihat ke arah kalender yang ada dimeja belajar gue, iya benar, sekarang hari Kamis!
"berarti, gue mimpi tadi, sial banget!" kesal gue, tapi berasa banget nyata! mimpi indah banget ya, gue hari ini
sekarang, gue sama Ravi sudah ada di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, masih ngantuk nih gue, kalau ketemu Gladys, gak ngantuk kali ya?
"gue tunggu disini ya, Vi" gue yang sudah duduk di kursi tunggu yang sudah disediakan
"kemarin-kemarin semangat lo, buat ketemu Gladys. lah, sekarang lemes banget" celetuk Ravi
"ini gue ngantuk, anjir! makannya, gue lemes" jawab gue jujur, bikin kesal aja pagi-pagi
Ravi langsung tertawa, "yaudah, makan deh, yuk!," ajaknya, "eh, tapi nanti deh, bareng Gladys aja, biar dibayarin" katanya lagi
"kalau lo nanti mau makan dulu, gak apa-apa, gue nanti duluan, Dosen minta kumpul laporan jam sepuluh" kata gue jujur, takut gak keburu nih
"HAIII!"
"Gladys?" heboh Ravi, karena sudah dirangkul Gladys dari samping
katanya Gladys bakal datang tiga puluh menit lagi, kenapa jadi cepat satu jam dari perkiraan gue sama Ravi. gila, gue aja belum sempat memikirkan apa yang harus gue ngomongin sama dia, karena ninggalin gue secara tiba-tiba, dipikir memang enak ditinggal kayak gitu?!
"kok jadi cepat gini sih lo datangnya?" tanya Ravi
"supriseeeee!" hebohnya, gue cuman cengar-cengir aja
"Dar, apa kabar?" tanya Gladys sama gue, dan dia sudah duduk disebelah gue
"baik, kamu?" tanya gue balik, basi banget ya gue.
"nope," katanya sambil mengangkat bahu, "kuliah disana, gak seenak yang gue pikirkan, tapi gue gak apa-apa, kok" katanya lagi sambil tersenyum
gue hanya tersenyum "gak apa-apa, gak harus semuanya dalam keadaan baik" kata gue, gak bisa berpikir banyak nih, masih dalam keadaan mengantuk gue
Ravi langsung tepuk tangan, heboh ini orang dimana-mana juga, gak malu apa ya, "elo doang lah, Dar!" katanya sambil mengacungkan dua jempol tangan didepan wajah gue
Gladys langsung tersenyum sama gue, "maaf waktu itu, gue gak pernah cerita sama lo tentang masalah yang kayak gini," gerutunya "maaf ya, Dar," katanya lagi.
Gladys malah minta maaf terus sama gue, jadi gak enak beneran nih gue, si Ravi malah asik main game dihandphonenya, celetuk gitu yang membuat gue kesal, ayooo dong, Ravi!
"Khaidar mah pasti maafin lo, kok, Dys. benar gak, Dar? Ravi yang celetuk walaupun masih sibuk dengan gamenya, memang sahabat gue Ravi Sinaga!
gue mengganguk, "iya, gak usah menyesal dengan kejadian di tahun-tahun lalu," kata gue, "jangan lupa, selalu menjadi diri sendiri" kata gue lagi ke Gladys, dia cuman bengong aja, mungkin mencerna apa yang sudah gue ucapkan sama dia, "balik, yuk, Vi" celetuk gue yang sudah berdiri lalu berjalan pelan meninggalkan Gladys dan Ravi yang masih duduk
jujur, gue kangen sama Gladys, siapa sih yang gak kangen sama orang yang sudah bikin lo jadi orang gila, karena suka dengan anak orang! tapi dengan keadaan seperti ini, gak memungkinkan gue dengan Gladys dekat seperti dulu.
"Dar, lo masih suka sama gue?" tanya Gladys yang tadi berlari mengejar gue.
-
*Sunmori = Sunday Morning Ride, kayak jalan-jalan pagi naik motor
-
biar makin relate jangan lupa follow twitter @/zaraavenue ya! gue tidak bosan bosan untuk mengingatkan, karena kita banyak konten gais WKWKWK, makasih yang udah baca!❤