[I] Evil Emperor's Wild Consort

Chapter 104: Pakar dari Sekte Roh (2)

Raja bela diri?

Seperti petir dari langit yang cerah, Ling Yu menjadi bodoh lagi dan dia tidak bisa mendapatkan kembali akal sehatnya. Dia berkedip dan curiga ada yang salah dengan pendengarannya.

Penatua Yu adalah raja bela diri?

Lalu mengapa dia tidak pernah mendengarnya sebelumnya? Selanjutnya, hanya tempat-tempat itu yang memiliki ahli raja bela diri. Bahkan jika Negara Azure Dragon tidak terlalu lemah, pasti tidak akan ada seseorang dengan kekuatan seperti itu yang muncul di sini!

"Tuan... Tuan Sai, Anda mengatakan bahwa dia adalah raja bela diri?"

Ling Yu menelan seteguk air liur dengan keras dan menoleh untuk melihat Penatua Yu dengan kaku.

Pria berbaju hitam itu tidak mengatakan apa-apa, tetapi tatapannya sangat menyeramkan, seperti ular berbisa.

"Kamu orang tua kolot, seorang raja bela diri baru tidak memiliki cara untuk mengalahkanku. Namun, aku tidak ingin melawan kamu, jadi enyahlah! Aku akan meninggalkan tempat ini segera setelah aku membunuh wanita ini."

Penatua Yu mencibir, "Karena dia milik Balai Seratus Ramuanku, aku tidak akan membiarkan siapa pun menyentuh sehelai rambut di kepalanya! Kamu ingin membunuhnya? Tentu, tetapi hanya jika kamu melangkahi mayatku!"

Pria berbaju hitam itu sedikit menyipitkan matanya dan berbicara dengan dingin, "Karena itu yang kamu inginkan, aku akan mengabulkan keinginanmu!"

Tiba-tiba, tubuh pria itu menghilang seperti hantu, dan ketika dia muncul lagi, dia sudah berada di belakang Panatua Yu. Kecepatannya terlalu cepat, dia pasti tidak memberi lawannya waktu untuk bereaksi.

Setelah itu, pedang bersinar menyeramkan muncul di tangannya.

"Hati-hati!"

Luo Yin berteriak ketakutan. Penatua Yu saat ini adalah satu-satunya harapan mereka, tidak ada yang bisa terjadi padanya.

Dari awal hingga akhir, Jenderal Luo tidak mengatakan apa-apa. Dia sepertinya sedang memikirkan sesuatu saat dia menilai Penatua Yu.

Pada saat inilah Penatua Yu menghindari pria berbaju hitam tepat sebelum pedang itu mendarat, seolah-olah dia memiliki sepasang mata yang tumbuh di belakang kepalanya. Dengan kilatan cepat, tubuh tuanya tiba-tiba muncul beberapa meter jauhnya.

"Jadi bagaimana jika aku baru saja menerobos ke raja bela diri? Satu-satunya hal yang kurang dariku dibandingkan denganmu, adalah kontrol atas kekuatan ini, aku tidak lebih lemah darimu. Namun, aku ingin tahu, mengapa kamu mencoba mengambil nyawanya? Sejauh yang aku tahu, keluarga kecil Ling tidak cukup untuk mempekerjakan seorang ahli sepertimu!"

Aura dingin menyelimuti tubuh pria berbaju hitam itu. Dia tidak menjawab kata-kata Penatua Yu, tetapi memulai gelombang serangan baru.

"Pertarungan antara dua raja bela diri. Ck ck, kita mungkin tidak bisa melihat pertempuran besar seperti itu seumur hidup."

"Cepat, ambil kesempatan untuk menonton. Siapa yang tahu jika pertempuran mereka akan memberi kita beberapa manfaat di kemudian hari."

Kerumunan telah memulihkan ketenangan mereka setelah keributan sebelumnya. Semua orang mundur beberapa meter, menyisakan ruang yang cukup bagi dua orang untuk bertarung. Mereka kemudian menyaksikan pertempuran sekali seumur hidup ini dengan tenang.

Bang!

Bang bang bang!

Mereka bertabrakan di udara, pertempuran menjadi semakin sengit, dan semakin sulit untuk menentukan pemenang. Jenderal Luo sedikit mengernyit dan berbalik ke arah Gu Ruoyun, "Ruoyun, bagaimana menurutmu?"

Gu Ruoyun membelai dagunya, dan sepertinya bergumam pada dirinya sendiri, "Panatua Yu baru saja menerobos dan belum menstabilkan kekuatannya, dan... dia tidak memiliki pengalaman bertarung melawan raja bela diri. Dia akan segera berada di pihak yang kalah."

Pada saat inilah Penatua Yu perlahan kehilangan kekuatan untuk melanjutkan. Tidak peduli apa, seseorang yang baru saja menerobos ke raja bela diri masih tidak dapat bertarung dengan seseorang yang sudah menjadi raja bela diri selama beberapa tahun.

Dia menyeka keringat dingin di dahinya, dan tubuhnya berkelebat ketika dia mencoba menyerang orang di depannya lagi.

"Ini buruk, kita tidak bisa terus seperti ini," mata Gu Ruoyun menjadi gelap. Seolah membuat keputusan besar, dia menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Penatua Yu, aku akan meminjamkanmu pedang ini!"

Sambil mengatakan itu, dia mengeluarkan senjata spiritual secara langsung dan melemparkannya ke Penatua Yu.