[I] Evil Emperor's Wild Consort

Chapter 119: Lelang Empat Negara yang Mengejutkan (5)

Gu Ruoyun melengkungkan bibirnya. Jika kondisinya mudah, dia bahkan tidak akan menyebutkannya.

"Kalau begitu aku tidak punya cara lain," Gu Ruoyun mengangkat bahu, "Meskipun aku berada di bawah Balai Seratus Ramuan, aku hanya seorang pesuruh kecil. Aku tidak memiliki otoritas apa pun, jadi aku khawatir saya tidak dapat membantumu."

Tidak ada otoritas?

Orang tua itu benci karena dia tidak bisa meludahi wajahnya. Jika dia tidak ada hubungannya dengan Balai Seratus Ramuan, mengapa Penatua Yu terus-menerus melompat keluar untuk menyelamatkannya, mengabaikan bahaya? Meskipun gadis ini tidak memiliki wajah yang dapat menyebabkan kehancuran negara, dia masih terlihat cantik dan menyegarkan. Penatua Yu mungkin hanya memiliki selera seperti itu.

Jika Penatua Yu tahu pikiran macam apa yang disimpan Pak Tua Gu di dalam hatinya, dia akan sangat marah sehingga dia akan terus mencambuk mayatnya bahkan setelah dia membunuhnya.

"Ini..." Pria tua itu ragu-ragu sejenak, tetapi akhirnya memperbaiki tekadnya dan berkata, "Baiklah, saya setuju dengan permintaan Anda. Kami akan menukar pil untuk mayat itu."

"Baik," Gu Ruoyun tersenyum, "Datanglah padaku setelah pelelangan berakhir. Aku akan memberikan apa yang kamu inginkan."

Mendengar ini, kegembiraan muncul di hati lelaki tua itu. Dia bahkan lebih yakin dengan tebakannya sekarang.

Sepertinya gadis ini memang terlibat dengan Penatua Yu. Jika tidak, bagaimana dia bisa menyentuh harta karun di dalam Balai Seratus Ramuan?

Dia bertanya-tanya mengapa Balai Seratus Ramuan menerima hal yang sia-sia. Dia tidak menyangka bahwa sebenarnya akan ada hubungan semacam ini yang terjadi. Anda benar-benar tidak bisa membaca buku dari sampulnya. Jika Gu Shengxiao kembali untuk melihat ini, kemungkinan besar dia akan mati karena marah.

Adapun mengapa orang tua itu bahkan tidak berpikir bahwa posisi Gu Ruoyun bisa lebih tinggi dari Penatua Yu, itu semua karena posisi Penatua Yu sebagai ahli raja bela diri sangat menakutkan. Bahkan jika Gu Ruoyun telah melepaskan diri dari namanya yang tidak berguna, kualifikasi apa yang harus dia perintahkan di sekitar ahli raja bela diri?

Melihat siluet Pak Tua Gu yang menghilang dengan cepat, Penatua Yu mengerutkan kening, "Nona Sulung, Anda benar-benar akan memberinya Pil Peremajaan Kecantikan?"

Gu Ruoyun mengangkat bahu, "Tentu saja... tidak."

Orang tua itu seharusnya tidak membawa orang tuanya ke dalam lelucon ini, kalau tidak dia tidak akan menikamnya dalam kegelapan seperti ini.

"Nona Sulung, Anda..." Mata Penatua Yu melebar keheranan. Dia melihat senyum gadis itu dengan ekspresi yang benar-benar terperangah. Tiba-tiba, dia tertawa terbahak-bahak dan berseru, "Anda benar-benar terlalu licik! Sepertinya Anda dibuat dari cetakan yang sama dengan ayah Anda."

Temperamen itu, kepribadian itu, benar-benar seperti Gu Tian.

Jika ada yang mengatakan mereka bukan ayah dan anak, tidak ada yang akan percaya.

...

Di aula utama rumah tangga Gu, Tuan Kedua Gu memegang tangannya di belakang punggungnya saat dia mondar-mandir dengan cemas. Tepat pada saat itu, dia tiba-tiba melihat Pak Tua Gu melangkah masuk. Setelah melihat kesenangan yang tak tersamarkan di wajah lelaki tua itu, kegembiraan muncul di hatinya, "Ayah, Anda berhasil?"

Ekspresi arogan lelaki tua itu menunjukkan betapa senangnya dia dengan dirinya sendiri ketika dia berkata, "Bagaimana bisa sesuatu berakhir dengan kegagalan begitu jenderal ini secara pribadi mengambil tindakan? Gu Ruoyun sudah setuju untuk memberiku Pil Peremajaan Kecantikan, namun..."

Tuan Kedua Gu sangat gembira setelah mendengar beberapa kata pertama, tetapi setelah itu, ekspresinya langsung berubah menjadi cemas.

"Dia menginginkan mayat Gu Tian dan istrinya."

Mayat Gu Tian dan istrinya?

Lebih dari satu dekade telah berlalu sejak itu! Di mana mereka akan menemukan mayat-mayat itu? Bahkan jika mereka menemukannya, kemungkinan besar mereka hanya akan menjadi kerangka busuk pada saat ini.

"Ayah, bukankah dia mempersulit kita? Di mana kita akan menemukan dua mayat untuknya?"

Pak Tua Gu menjawab dengan senyum berbahaya, "Saya tidak pernah mengatakan bahwa saya akan menemukan yang sebenarnya untuknya. Pergi saja ke kuburan massal dan bawa kembali dua mayat. Selama kita merahasiakan tindakan kita, dia bahkan tidak akan tahu. Selanjutnya, ayah mana yang akan membiarkan beberapa mayat yang tidak dikenal dimakamkan di dalam kuburan leluhur mereka? Gu Ruoyun tidak akan pernah mencurigai asal usul kedua tubuh yang kita berikan padanya!"