[I] Evil Emperor's Wild Consort

Chapter 149: Pria Bertopeng Misterius (1)

Dalam satu saat, banyak pikiran mulai berputar di kepala Penatua Lei.

Itu benar, jika Gu Ruoyun tidak ada hubungannya dengan pelelangan itu, lalu bagaimana mungkin Dokter Hantu menghormatinya sebagai Tuan-nya? Selanjutnya, itu adalah Pil Peremajaan Kecantikan yang telah menyembuhkan luka di wajah Dokter Hantu.

Astaga, bukankah itu berarti... wanita ini tahu cara memurnikan pil?

Sebenarnya, tidak masalah jika Gu Ruoyun ada hubungannya dengan pelelangan. Murni berdasarkan fakta bahwa dia adalah Tuan Dokter Hantu, Faksi Guntur Surgawi berkewajiban untuk membina hubungan yang baik dengannya!

Saat Penatua Lei sedang memikirkan cara untuk lebih dekat dengan Gu Ruoyun, sebuah pengumuman terdengar, mengganggu pikiran semua orang.

"Jenderal Besar, Ordo Naga Surgawi, Istana Seratus Bunga, Aula Angin, dan berbagai kekuatan lain telah datang berkunjung."

Mendengar pengumuman itu, Pak Tua Gu tiba-tiba sadar kembali. Sukacita kembali ke wajahnya yang keriput.

Gu Ruoyun, pikirnya, jadi bagaimana jika Anda memiliki Dokter Hantu dan Penatua Lei di sisi Anda? Faksi Guntur Surgawi bukan satu-satunya kekuatan yang telah diundang oleh keluarga Gu kami. Ketika saatnya tiba, Anda akan menemukan kekuatan dari banyak sekutu yang dapat dipanggil oleh keluarga Gu!

Berpikir sampai di sini, dia berkata dengan penuh semangat, "Xianglin, ayo kita terima tamu kita yang datang dari jauh."

Sambil menonton Pak Tua Gu dan Gu Xianglin berjalan keluar dari aula, Penatua Lei mengerutkan kening. Kilatan resolusi melintas di matanya, "Nona Ruoyun, Dokter Hantu, yakinlah. Tidak peduli apa yang terjadi, Faksi Guntur Surgawi akan berdiri di sisimu."

Kalimat itu mengungkapkan sisi dimana Penatua Lei akan berdiri.

Apa lelucon. Jadi bagaimana jika dia harus menghadapi banyak kekuatan sebagai musuhnya? Dokter Hantu dan Nona Ruoyun bukanlah orang yang bisa dia sakiti! Dia pasti akan menyesal jika dia melakukannya. Selanjutnya, jika bukan karena bantuan Dokter Hantu, Ketua Faksi mereka pasti akan mati. Bagaimana dia bisa tidak tahu berterima kasih?

"Terima kasih banyak," Wei Yiyi tersenyum menawan, "Aku, Wei Yiyi, akan mengingat kebaikan Penatua Lei. Namun, aku tidak percaya bahwa Pak Tua Gu memiliki kemampuan untuk mendapatkan begitu banyak kekuatan untuk mengambil tindakan untuknya. Paling-paling, dia hanya akan mempermalukan kita sedikit."

Sejujurnya, Wei Yiyi telah menebaknya dengan benar. Pak Tua Gu benar-benar tidak memiliki kekuatan untuk mengumpulkan perintah dan faksi itu untuk berdiri di sisinya. Yang bisa dia lakukan hanyalah memamerkan kemampuannya di depan Gu Ruoyun.

Selain itu, kemampuan apa yang dia miliki?

Saat mereka berbicara, Pak Tua Gu memimpin sekelompok orang dari luar aula, membawa senyum senang di wajahnya.

"Itu benar, Jenderal Gu, aku punya pertanyaan untukmu," Pelindung kiri Ordo Naga Surgawi tiba-tiba menghentikan langkahnya dan berbalik untuk melihat lelaki tua itu, "Aku dengar ada seorang wanita bernama Gu Ruoyun di keluarga Gu-mu. Apakah ini benar?"

"Oh? Ordo Naga Surgawi juga mencari Gu Ruoyun?" Kali ini, seorang wanita cantik angkat bicara. Dia memiliki senyum manis di wajahnya saat dia berkata, nada penuh humor, "Kebetulan sekali. Istana Seratus Bunga kami juga mencarinya."

"Haha, sepertinya hari ini adalah hari kebetulan."

Orang yang berbicara selanjutnya adalah Tuan Muda Kedua Aula Angin, Feng Lei. Dia tertawa terbahak-bahak dua kali dan berkata, "Aula Angin saya juga mencari orang yang sama. Jenderal, di mana Gu Ruoyun?"

Jenderal Gu membeku karena terkejut. Mengapa mereka bertiga mencari Gu Ruoyun saat mereka tiba? Apakah mereka di sini untuk membalas dendam karena wanita itu telah menyebabkan masalah di luar?

"Ini..." Pak Tua Gu di tempat, "Orang yang kamu cari memang bagian dari keluarga Gu, tapi aku mengusirnya belum lama ini. Tidak peduli apa yang telah dia lakukan di luar, itu tidak ada hubungannya dengan keluarga Gu-ku. Jika kamu ingin menyelesaikan dendammu, dia ada di sana. Cari dia sendiri."

Meskipun mereka bertiga tercengang setelah mendengar kata-katanya, mereka berbalik ke arah Gu Ruoyun, yang sedang mengobrol dengan Dokter Hantu. Begitu mereka melihatnya, mereka melemparkan kata-kata sang jenderal ke belakang pikiran mereka dan dengan cepat melangkah.