17+ [Mengandung kata-kata kasar dan keuwuwuan yang bisa bikin kalian meloyot.]
[Harap follow sebelum membaca!]
[Hanya orang gila yang nyalin cerita org lain!!]
----------------
Cia fikir untuk masuk di kehidupan Ryszard itu hal yang mudah baginya, n...
Aku salut. kamu pendusta yang hebat. Dibalik peranmu, yang seolah-olah meyukaiku.
-ARISTIDE KEANO FAVIAN-
🐝🐝🐝
Ryszard dan Cia berjalan memasuki kantin dengan Cia yang merangkul mesra tangan Ryszard.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Anjirr tuh kan anak baru kok bisa-bisanya langsung dekat sama Ryszard."
"Gatel banget sih tuh cewek pake rangkul-rangkul Ryszard segala."
"Wow baru kali ini gue liat Ryszard dekat sama cewek."
"Eh itu sih cewek siapa sih kok bisa dekat-dekat gitu sama Ryszard?"
"Anjirr tuh cewek cantik banget cocok banget sama kak Ryszard."
Begitulah para ocehan siswa-siswi yang ada dikantin yang tengah menyaksikan adegan yang uwuwuw ini.
Ryszard sudah beberapa kali menepis bahkan membentak Cia untuk tidak merangkul tangannya tapi tetap saja Cia terus merangkulnya kembali.
"Wow seorang Ryszard mau dirangkul sama cewek?" pekik Nial melihat Ryszard yang kini duduk di dekat Keano.
"Gue kira lo homo bos ternyata alhamdullilah normal." Ucap keano sambil menepuk pelan bahu Ryszard.
"Apakah Cia sudah masuk dalam list seseorang yang special?" ucap Nial ingin menggoda Ryszard.
"Jika sudah masuk tolong Traktir kami bos." pekik Elvan.
"Bacot." ucap Ryszard dingin.
Sedangkan Cia sudah duduk dengan tenang di dekat Ryszard, sesekali melirik seluruh sisi kantin mencari sahabatnya.
Tak lama tepukan dibahunya membuatnya tersadar.
"Woi Cia lo kemana aja sih? Kita tungguin lo di kelas mau ngajakin ke kantin eh lonya udah disini." Teriak Meta kesal.
"Taunih Cia mana nunggunya lama banget lagi." Ucap Mera.
"Sstttttt lo harus tanggung jawab Cia! Kita udah lapar dan meja kantin udah gada yang kosong buat kita duduk anjir." ucap Kiana.
"Yaudah kalian duduk aja disini tuh dekat kak Elvan sama dekatnya kak Nial dan Tuh juga kosong dekat kak Keano." ucap Cia sambil menunjuk bangku-bangku yang kosong yang ia tempati.
"Emang boleh kita gabung?" Tanya Kiana dengan ragu.
"Boleh kok boleh banget malah! Sini dekat Aa Nial duduknya." Ucap Nial dengan semangat, bagaimana tidak? Dirinya sudah sangat lama menyukai Kiana tapi tak pernah ia tunjukkan namun kali ini Ia akan menunjukkan secara terang-terangan.
Kiana segera duduk di dekat Nial sedangkan Meta berada di dekat Elvan dan Mera duduk di dekat Keano.
"Lo gak mau pesan makanan?" Tanya Nial pada Kiana.
