"Seharusnya ini tidak mengagetkan mu. Hal seperti ini akan terjadi di banyak kesempatan, Summer Grace. Aku akan sering berada di situasi seperti ini. Tidak mungkin meminta para anggota La Cosa Nostra yang tersebar di seluruh Italia ini untuk diam. Semua lini dalam perkumpulan ini bisa memicu bentrokan kecil maupun besar sewaktu-waktu. Bisnis tidak selalu mudah. Perbedaan pendapat bisa terjadi kapanpun dan...kadang tidak bisa dibicarakan dengan suara."
"Aku tidak mau menjadi janda muda."
Summer mendelik menatap Chase yang seketika tertawa. Chase yang duduk di meja kerjanya dan yang Summer lakukan adalah mondar mandir di depannya sambil mengomel. Gadis itu terlihat sudah menjalankan peran sesungguhnya sebagai istri yang khawatir dengan pekerjaan suaminya. Semua karena Chase yang memilih jujur menceritakan semua apa yang terjadi tadi. Dia tidak akan menutupi apapun. Bahwa Summer harus menyadari satu hal. Dia akan selalu berada di situasi seperti itu sepanjang hidupnya.
"Aku mencintaimu, Summer Grace. Mari kita hidup bersama dan bahagia dalam waktu yang lama."
"Oh."
Summer mendesah pelan dan berbalik cepat meraih gagang pintu.
"Hei...mau kemana?"
"Aku butuh udara segar."
Bantingan pintu segera terdengar. Dan langkah kaki jenjang yang entah mengapa sore itu memakai heels yang lumayan tinggi segera terdengar menggema. Chase menatap pintu yang tertutup. Sekuat apapun perempuan pendamping seorang pemimpin La Cosa Nostra seperti dirinya, kekhawatiran seperti yang Summer tunjukkan padanya tadi selalu terjadi. Ibunya mengalami hal yang sama ketika memasuki awal pernikahan dengan ayahnya dulu. Setidaknya, Chase menyaksikan raut khawatir ibunya itu bahkan hingga dia dewasa. Dan menjadi pandai menyembunyikan rasa khawatir menjadi proses yang sulit sampai akhirnya ibunya berhasil melakukannya. Dan Chase berpikir, Summer akan seperti itu kelak.
Chase melayangkan pandangan keluar jendela. Sepi. Hanya ada para pengawal dan penjaga yang hilir mudik.
Chase menoleh lagi ke arah pintu ketika mendengar suara gagang pintu dan pintu yang terdorong. Menampilkan sosok Nino yang langsung masuk dan melesakkan bokongnya di kursi di depan Chase.
"Siapa lagi kalau bukan ayahku. Begitu?"
"Kita tidak bisa menjatuhkan tuduhan tanpa bukti. Orang-orangku sedang menyelidiki semua."
Terdengar helaan napas Nino.
"Tidak ada yang harus kau lakukan. Fokuslah pada apa yang telah kau putuskan. Pikirkan Letice. Bagaimanapun..."
"Aku tahu. Aku harus memperlakukannya dengan baik. Aku tahu. Tapi sekuat apapun aku mengambil keputusan itu, tetap semua tidak semudah membalik telapak tangan. Anak itu anak ayahku. Bagaimanapun aku menyimpan dendam pada ayahku sendiri. Kau mengerti itu."
"Semua hal memiliki prosesnya sendiri. Aku mengerti. Dan aku yakin kau bisa."
Mereka terdiam.
"Tapi aku yakin dalang di balik insiden tadi adalah ayahku."
"Nino. Kita tidak melakukan itu. Menuduh. Semua harus dengan bukti."
Nino kembali menghela napas. Mereka kembali terdiam dan menatap kejauhan dari jendela. Sore yang semakin gelap. Dan sesungguhnya mereka sudah lelah dengan apa yang terjadi.
Sore yang merangkak sangat perlahan ketika mereka menunggu sebuah kabar penting. Hingga malam menjelang dan mereka mendapati sebuah kejelasan.
Mungkin ikatan anak dan ayah selalu kuat walaupun mereka memiliki hubungan yang canggung atau bahkan buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SEXY BODYGUARD
RomansaSummer Grace dekat dengan pengawalnya, Chase Dagwood. Hubungan mereka profesional sebagai majikan dan pekerja. Namun pembawaan Summer yang luwes dan pandai bergaul pada akhirnya menempatkan interaksi mereka sebagai interaksi yang manis selayaknya ka...