Never Ending Love

6.5K 695 44
                                    


La Cosa Nostra dan orang-orang di dalamnya senantiasa bergerak dengan cepat dan sistematis tanpa menutup kemungkinan mereka harus bergerak dengan fleksibilitas tinggi ketika sewaktu-waktu rencana berubah.

Ketegangan terjadi bahkan terasa hingga ke tulang ketika beberapa orang menyatroni kediaman Amerigo Colonna yang megah. Lima belas orang merangsek masuk lebih ke dalam ke kediaman Amerigo setelah berhasil melumpuhkan barisan keamanan yang menjaga rumah itu.

Tanpa banyak suara yang keluar dari mulut semua orang --kecuali Amerigo yang terus bertanya kemana mereka kan membawanya--, semua orang bergerak cepat menggelandang Amerigo dan mendorongnya masuk ke sebuah mobil. Mereka melucuti senjata yang ada di tubuh Amerigo yang berupa sepucuk pistol kaliber 46 dan sebuah pisau lipat khusus yang terlihat berbahaya.

Perjalanan segera di mulai. Mulut Amerigo terus mengeluarkan sumpah serapah hingga napasnya terdengar berat. Dia mulai memprotes mengapa mereka harus mengikat kedua tangannya. Bertanya kemana mereka akan membawanya. Siapa di balik semua itu? Dan semakin banyak pertanyaan ketika mobil yang membawa mereka keluar dari pusat kota Palermo.

Ocehan Amerigo semakin menjadi ketika semua orang mengabaikannya. Dia bicara sangat banyak hingga orang-orang merasa mereka sedang mendengar sebuah dongeng pengantar tidur.

"Ssssssreeet...!"

Bunyi lakban yang ditarik begitu kencanglah yang pada akhirnya membuat Amerigo berhenti mengoceh. Dia menatap pria yang duduk di sampingnya. Otot pria itu menyembul sesaat setelah menarik lakban. Dan tatapan pria itu tetap mengarah ke depan. Mengabaikan Amerigo yang pucat pasi. Amerigo terdiam seribu bahasa. Dia bahkan tidak bersuara ketika seorang pengawal yang duduk di jok belakang menutup matanya dengan sebuah kain hitam.

Mobil terus berjalan hingga 30 menit kemudian sampai di sebuah rumah pertanian yang minim penerangan. Mobil terseok di jalanan berbatu dan berhenti di rumah induk. Para pria dalam mobil segera bergerak cepat membawa Amerigo berjalan. Mereka berputar-putar mengelilingi rumah hingga tiga empat kali sebelum mendorong Amerigo masuk ke rumah induk.

Suara kunci di gerendel terdengar. Amerigo yang sudah dibuka penutup matanya terlihat mengerjap menyesuaikan pandangan dengan sekelilingnya. Dia berakhir di sebuah ruangan 3x4 meter. Amerigo tersungkur di sebuah ranjang kecil dan menatap tak percaya pada jeruji besi di depannya. Amerigo mengerjap. Ruangan itu hanya berbatas lorong tak lebih dari 1 meter sebelum ruangan berjeruji di depannya.

Bahu Amerigo luruh ketika dia menyadari bahwa tempat itu adalah sebuah penjara. Dia hanya bisa terpaku dan menatap tangannya yang sudah tidak terbelenggu dan meninggalkan bekas memerah.

Semua memiliki lelah dengan kadar masing-masing. Para penjaga yang terlibat dalam drama mafia itu bergantian mengadakan penjagaan ketat di rumah yang sudah disulap sedemikian rupa manjadi penjara itu. Mereka menunggu babak selanjutnya.

Sementara itu, Summer Grace sama sekali tidak mengajukan pertanyaan apapun ketika Chase berpamitan padanya untuk pergi mengurus pamannya. Chase bilang tentang semua akan selesai malam itu juga. Bayangkan. Besok pagi mereka akan menikah dan Chase masih harus pergi malam itu!

Summer hanya mengangguk dan menatap mobil Chase dan para pengawal keluar dari kediaman Colonna. Summer berbalik masuk ketika mobil Chase telah benar-benar menghilang dari pandangan matanya.

Di halaman belakang yang benderang. Menyisakan beberapa orang yang melakukan finishing semuanya. Altar yang cantik. Titik tempat pernikahan yang hanya menampilkan beberapa bangku untuk keluarga inti saja. Sangat sepi namun terasa sangat istimewa. Summer berdiri di dekat pilar dan hanya bisa berharap semoga Chase kembali tengah malam nanti.

*

"Penggelapan dan pemalsuan untuk menghindari pajak. Aku tidak bisa menolong untuk hal itu. Keadilan bagi seluruh penduduk Italia. Termasuk, menerima hukuman untuk kesalahan seperti itu."

MY SEXY BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang