Annyeong Yeorobeun 🥰 akhirnya aku punya sedikit waktu senggang buat update Story ini, yang awalnya mundur-mundur terus ㅋㅋㅋ
Dan terkhusus malam ini aku bakal langsung Update beberapa Part, jadi silahkan di nikmati alurnya semoga kalian suka 😊
Seperti pengumuman yang pernah aku bikin. Story ini bakal gak panjang-panjang amat, dengan alasan yang sama, aku selalu teremor kalau nulis cerita Taehyung, suka gak kuat sendiri gitu 😅
Dan aku usahain Story ini juga bakal cepat kelar 🥰Okeh gak usah banyak bacot lagi, Happy Reading Yeorobeun 🥰
-
-
-
-
-Vee Adalah seorang anggota Mafia yang tengah bersembunyi dari musuh besar keluarganya. Vee berhasil menyerang markas sang musuh, ketika malam hari. Namun na’as ternyata itu semua hanyalah jebakan, membuat dirinya di kepung anggota polisi yang terus melayangkan tembakan, sehingga membuat beberapa tubuhnya terluka. Di balik jas mantel hitamnya, Vee menekan kuat bagian dada kiri atas, tepat di atas jantungnya yang mengeluarkan banyak darah. Dia cukup kesakitan, tapi dia tidak bisa diam saja. Dia tetap berlari menyusuri padatnya pemukiman yang ada di kota Seoul.
"Kau.... Siapa ?! "
"Diam !! Jika kau bersuara lagi. Maka aku akan membunuhmu !"
Ancam Vee mengeluarkan pisau yang ada di dalam jaketnya. Mengarahkan kearah seorang gadis yang terlihat ketakutan ketika mendapati seorang lelaki menerobos masuk ke dalam kamarnya melalui jendela yang terbuka.
"Kemarilah. Aku butuh bantuanmu....." Vee terlihat meringis menahan sakit yang ada di bahunya.
Awalnya ragu, tapi gadis tadi berjalan mendekat juga. Lampu yang terlihat sedikit remang itu tidak membiarkan mata Flory bisa menatap jelas wajah lelaki yang mungkin adalah seorang pencuri .
"K__Kau...terluka !", Flory membelalakkan kedua matanya, ketika menyadari bahu Vee yang berdarah.
Flory segera mengambil kotak P3K di dalam laci. Mendekat ke arah Vee, ikut duduk di depan lelaki yang terduduk di bawah jendela.
" Sini ku bantu " Vee terdiam ketika menatap wajah Flory yang terkena sinar bulan dari jendela yang terbuka.
"Sial......!!! Kenapa dia cantik sekali !!!"
Bukannya merasa sakit karena tembakan, malahan Vee sibuk menahan detak jantungnya yang keterlaluan ketika Flory menyentuh bahunya.
Flory membantu Vee melepaskan jaket mantel yang dia pakai. Vee terlihat meringis menahan bahunya. Flory terlihat sangat pelan membantu, dia mengambil beberapa kassa untuk mengusap darah yang ada di bahu Vee.
“ Ini terlihat seperti luka tembakan. Siapa yang melakukannya ?” Tanya Flory. Keduanya terdiam. Flory menyadari atas pertanyaan itu. Terkesan seperti ingin ikut campur, tapi Flory benar-benar penasaran.
“ Jangan banyak tanya ! Kau cukup membantu ku saja .“ Tukas Vee sedikit sinis. Flory hanya diam, memperhatikan luka tembak yang ada di bahu Vee.
Vee menatap wajah Flory yang masih terdiam menatap lukanya. “ Lakukan saja. Kau boleh mengeluarkan peluru itu.” ucapnya seolah paham dengan isi otak Flory.
“ Taa_Tapi… ini akan sakit ! “ Flory mengigit bibir bawahnya, menatap wajah Vee dengan jarak sedekat ini benar-benar membuat Flory terkunci. Jujur dia jadi semakin gugub, hanya dengan melihat lirikan mata lelaki itu saja sudah cukup membuat bulu kudu Flory merinding. Flory takut ketika melepaskan peluru nanti membuat Vee kesakitan, dan bisa-bisa dia di bunuh oleh Vee.
“ Cepat lakukan !! “ Vee berucap dengan nada sedikit membentak. Menatap mata Flory meyakinkan gadis itu. Vee tidak punya cara lain selain meminta bantuan Flory. Karena dia sendiri tidak akan bisa melepas peluru itu secara mandiri.
Tubuh Vee perlahan sudah merasakan sakit di setiap sudutnya. Dia tau peluru yang menusuk di tubuhnya itu bukan peluru biasa, melainkan peluru yang di beri obat khusus yang bisa membunuh musuh. Vee yakin peluru ini bukan milik anggota polisi yang mengejarnya, melainkan peluru milik musuh nya.
Flory menelan salivanya. Melumat bibirnya berfikir. Detik berikutnya, Flory berdiri kearah lemari dan mengeluarkan sebuah kotak, yang tidak Vee tau apa isinya. Ketika Flory mengeluarkan barang yang ada di dalam kotak itu, Vee sontak bertanya,
“ Dari mana kau mendapati itu ?”
“ Itu tidak penting. Katamu aku harus melepas ini dulu “ jawab Flory mendekatkan beberapa peralatan medis. Dia mengeluarkan sebuah pinset, kemudian menganbil sebuah pisau kecil berwarna putih yang memang terkhusus untuk mengiris kulit. Vee bahkan tidak ragu dan khawatir ketika Flory tanpa ragu menggores luka tembak itu menggunakan pisau bedah. Ia mengeluarkan peluru menggunakan capitan pinset kemudian meletakkannya di bengkok. Vee meringis kala itu. menahan sakit pada lukanya yang kembali di robek oleh Flory.
“ Aku sudah mengeluarkannya.” Flory menatap Vee yang menatap kearah lukanya. “ Kau tunggu sebentar. Aku akan memanggilkan dokter”
Belum sempat berdiri. Vee langsung menahan tangan Flory. Menatap wajah gadis itu serius” jangan pernah memanggil dokter. Dan jangan biarkan siapapun tau aku ada di sini . Kumohon ..”
Flory terdiam seribu bahasa. Bukannya bertanya akan apa alasan Vee. Flory langsung mengangguk, khawatir dengan keadaan Vee saat ini. Dia juga sempat menghidupkan lampu kamarnya. Sekarang dia bisa melihat jelas wajah tampan Vee. Dia terlihat sangat pucat, dengan keringat memenuhi tubuhnya.
“ Sepertinya kau terinfeksi. Aku tidak bisa menolongmu, aku juga tidak tau harus berbuat apa lagi karena aku bukan….”
“ Tetaplah di sini. Kau harus membantu ku. Semampumu saja “
Kedua mata mereka bertemu. Flory tidak bisa menghindar dari cegahan Vee. Lelaki itu masih memegang tangannya. Dia jadi kasian, melihat keadaan Vee yang semakin melemah. Tapi dia juga tidak mau jika Vee mati di rumahnya. Karena itu juga akan melibatkan dirinya, karena orang- orang akan mencurigainya juga.
-
-
-
-
-
Gimana part satunya ? Suka kah? Masih mau lanjut ke part² lainnya ??Dan jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote, coment and Follow my Account ya, trus save juga di library kalian ,okkeh
KAMU SEDANG MEMBACA
' HOW POSITION '
Teen FictionVee Adalah seorang anggota Mafia yang tengah bersembunyi dari musuh besar keluarganya. Vee berhasil menyerang markas sang musuh, ketika malam hari. Namun naas ternyata itu semua hanyalah jebakan, membuat dirinya di kepung anggota polisi yang terus m...