Vee Adalah seorang anggota Mafia yang tengah bersembunyi dari musuh besar keluarganya. Vee berhasil menyerang markas sang musuh, ketika malam hari. Namun naas ternyata itu semua hanyalah jebakan, membuat dirinya di kepung anggota polisi yang terus m...
Happy Reading Yeorobeun 🥰 Thanks You yang masih bersedia stay di sini😊
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Eh ini siapa ? Ganteng juga nih?
😇😇😇
- - - - -
Hari ini Flory sudah mengenakan outfit yang sangat bagus dan pas pada tubuhnya. Dia melangkah ke ruang kerja seseorang dengan menggunakan rok span setengah paha dengan belahan di samping. Dan tak lupa dia juga menggunakan sepatu hak tinggi berwarna merah mencolok, menambah kesan berani dalam perihal style-nya.
Klek
“ Kau sudah datang ” lelaki itu menyapa Flory dengan memeluk pinggang Flory. Mencium sebelah wajah Flory yang tersenyum.
“ Aku tadi sempat singgah di supermarket sebentar tadi.” Jawab Flory duduk di atas pangkuan lelaki yang menuntunnya untuk duduk.
Flory tak melepas senyumannya. Dia mengelus wajah lelaki yang bernama Jim itu.
Lelaki yang memiliki senyum termanis setelah Vee bagi Flory.
“ Apa kau ada rencana keluar malam ini ? atau kita ke hotel saja ?” tawar Jim. Melihat Flory yang melumat bibirnya pelan. Lalu tersenyum.
“ Itu tergantung dirimu. Aku akan mengikutinya. Lagian hari ini aku tidak ada jadwal kerja “
Jim terkekeh mengecup leher Flory yang menjadi candunya sejak setahun yang lalu. Sebenarnya Jim ingin melamar Flory. Tapi wanita ini selalu menolak dengan alsan dia masih ingin tetap pokus dengan pekerjaannya.
“ Tapi, kau harus mengantarku ke rumah sakit sebentar. Aku meninggalkan Tab ku di sana” pinta Flory. Jim mengangguk mengerti. Setelah itu mereka segera berdiri dan melangkah keluar menuju rumah sakit.
Ketika sampai. Jim dan Flory berjalan masuk sambil bergandengan tangan. Sudah jadi makanan publik melihat kedekatan mereka. Jim juga tidak mau jika hubungan mereka dirahasiakan. Sedangkan Flory juga tidak keberatan dengan itu. lagian dia juga sudah dewasa, jadi dia malas untuk berdebat hanya karena hubungan.
Ketika ingin memasuki pintu lift rumah sakit untuk menuju lantai 7 di mana ruangan Flory berada. Ponsel Jim berbunyi. “ Maaf. Aku harus mengangkatnya sebentar, kau duluan saja ya” ucap Jim meminta izin yang hanya di angguki oleh Flory.
Jim mencium dahi Flory sekilas, setelah itu Jim pergi dan Flory berjalan memasuki pintu lift yang terbuka. Setelah itu dia hanya melihat punggung Jim yang menjauh dengan bersamaan pintu lift tertutup.
Flory sedikit bersenandung. Menatapi pantulan tubuhnya di dalam dinding lift. Dia merasa puas dengan tampilannya sendiri tanpa peduli pintu lift terbuka. Dan seseorang masuk. Flory masih tidak bergeming atau menatap siapa yang masuk karena ketika lelaki itu masuk Flory tengah merogoh ponselnya di dalam tas. Palingan staf di sana juga.
