chp 6

460 79 2
                                    

"Assalamualaikum ma!"

Monday beranjak langsung ke kamar sang mama. Untuk melihat keadaan.

"Waalaikumsalam.."

Nindi tersenyum melihat anak gadisnya pulang setelah sekian lama. "Kamu kemana aja sih??"

"Aku.. kan kerja ma."

"Apa??!"

Monday memberi kode agar Nindi tenang dulu. "Jadi tuh waktu aku pulang dari rumah Jiya, lagi duduk santai nih. Tiba tiba ada orang seusia mama minta kenalan gitu."

Nindi mendengarkan dengan seksama. "Terus terus???"

"Ya udah abis kenalan aku diseret buat ikut terus kerja gitu lah."

"Emang kerja apaan??"

Monday mengulum bibirnya. "Asisten."

"APAAN??? YANG BENER AJA SIH KAMU DISERET GITU TAPI DAPETNYA ASIS--HMPPPHH!"

Mulut Nindi dibungkam langsung oleh anaknya. "Mama, jangan keras keras. Aku ke sini tuh sama anaknya bu Susan."

Tangan Monday dilepas kasar, "Bu Susan siapa lagi?" tanya Nindi bingung.

"Orang yang seret aku waktu itu."

Heran banget lho si Nindi ini. Lihat anaknya yang santai banget padahal diseret tapi nggak nolak.

"Mana, mana?? mau mama kasih siraman rohani, mana orangnya?? panggil ke sini."

Monday melongok ke luar sedikit. Ada Jay yang duduk sambil main ponsel. "Mas!!"

Jay yang merasa dipanggil menoleh, "Ha?"

"Sini deh."

Nindi sudah siap tenaga. Pita suara sudah siap, mata juga sudah ditajamkan.

"Kenapa?-- oh, halo tante?"

Yang mana semua persiapan langsung buyar setelah mendapati wajah tampan milik Jay ini.

"YAALLAH GANTENG BANGET!!"

Monday menepuk keningnya sontak. Udah tau ujungnya pasti begini kalau sama mamanya.

"Ini mah pasti kamu kawin diem diem kan sama dia?" bisik Nindi saat sudah mendekat ke sang anak.

"Kawin apaan sih?"

Jay diam aja padahal dia dengar semuanya. Sampai atensi Monday beralih padanya.

"Duduk sini mas." titah si gadis sambil menepuk sisi kasur sampingnya.

Nindi seketika mau menyublim. "Udah kaya suami istri, mana si Monik manggilnya mas. Duh duh!"

"Namanya siapa ini???"

Monday menyikut lengan lelaki itu pelan sontak. Membuat Jay menipiskan bibirnya,

"Jaya Lakeswara."

Belum juga si mama ngajak ngobrol, seruan dari luar sana seperti papa Monday terdengar.

"Assalamualaikum! weh siapa nih?"

Monday menghela napas panjang. "Papa diem! gak usah tanya tanya, udah mending jagain mama dulu!"

"Ayo mas Jay kita cari makan dulu."

Jay yang ditarik cuma pasrah karena dia nggak bisa apa apa kalau berhubungan sama Monika Dahyu.

---









¤¤

Still Going OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang