chp 13

446 68 3
                                    

"Enak gak?"

Perlu diketahui, Jay kalau lagi makan di luar mau sekeluarga atau berdua aja tuh membiasakan tanya dulu ke Monday.

"Pahit?" tanyanya lagi masih menatap Monday yang sibuk menyicip minuman kopi.

Baru sekali sedot Monday kompak meringis karena rasanya. "Ih, kok rasanya gini sih?"

"Kenapa?"

Jay mengambil alih kopi yang tadi dicicip oleh istrinya. Meminum sedikit, beda dengan Monday. Dia cuma mengangguk.

"Mau tukeran?" tawar si cowok yang ditatap ragu oleh istrinya.

"Boleh?"

Bukan apa apa cuma itu kopi rasanya pahit banget kaya lirik lagu ini : memandangmu~~ ah~ najis..

Jay kembali meminum kopi yang pahit. "Boleh lah." lalu memberikan punya dia sendiri ke Monday.

Siapa sih yang gak melting digituin. Si Monday juga kalau salting paling cuma senyum senyum, bukan shy shy cat.

"Mas Jay hari ini minum berapa banyak ķopi?"

"--- empat."

Atensi si cewek langsung pada Jay. Santai banget minum 4 gelas kopi sehari. "Banyak banget."

"Hari ini doang kok, beneran."

Akhirnya makan malam sekampung berlangsung meriah. Iya, ramai banget gimana gak riah coba.

"Mbak harus makan yang banyak biar anaknya sehat." cetus mami alias ibunda Jake.

Yang mana membuat anaknya berhenti mengunyah dan cepat cepat menelan nasi. "Anak????! aku mau jadi uncle nih ceritanya???!"

Monday terbatuk pelan. Anak apaan orang dia aja lagi datang bulan.

"Belum." singkat Jay.

Jake mendesah kecewa. "Yaaah.. kirain udah ada." gumamnya dan langsung mendapat usapan di bahu oleh mami.

Semua kembali makan hingga selesai. Tinggal ngobrol ngobrol pendek aja.

"Eh jeng Susan apa kabar?"

Susan berdeham singkat. "Oh baik, baik banget malahan."

Tidak tau aja itu orang diliatin satu keluarga karena penampilan. Anak sama emak sama aja.

"Oh iya jeng, kapan mau jodohin anak kita?"

KRIK KRIK. Bener bener diam semua. Jay aja sampai mikir. "Anak kita? gue sama anak dia gitu? idih najis."

"Yang bikin rencana kaya gitu tuh siapa?" tanya Susan dengan tawa renyah.

"Lho kan udah lama kita omongin ini?"

Melati alias mami mengerling malas. "Idih mimpi lo ketinggian, cakep kali anak lo."

Langsung ditenangin oleh suaminya sendiri. Sedangkan Monday bingung, apalagi dirinya ditatap tajam sama anak temen Susan itu.

"Heh itu mata gak usah melotot! dikira adek gue pelakor apa! liat, dia istrinya Jaya Lakeswara!"

Itu Rose yang ternyata memantau kondisi sekitar. "Cakep lu?? dandanan kaya tante girang ngarep jadi istri adek gue yang ganteng kaya leonardo dicaprikon!"

Jake, Monday dan Jay mau ketawa karena kakaknya ngasal banget sebut nama aktornya.

"Yaallah.."

Susan berdiri dari duduknya. "Sorry yaw, tapi itu kan jeng Minah sendiri yang bikin rencana. Saya gak ada tuh bilang setuju."

"Guys c'mon lets go home!"

Dan tinggal lah anak ibu yang menahan marah sekaligus malu disana.

---












cerita keum doah udah ada, giliran siapa lagi ya nanti lusa lusa, bagi koleksi shipper kalian dungs.

Still Going OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang