chp 14

450 66 0
                                    

Di mobil Jay sekarang ada Monday, Rose dan Jake. Iya lakinya Rose itu lagi ada tugas di kota Banjar jadi gak ikutan.

"Coba deh bang bayangin kalo ternyata lo beneran dijodohin sama anak tante girang tadi."

Jake terbahak bersama Rose dan Monday. Jay? dia menatap datar dari kaca. "Amit amit jabang bayi."

"Gila sih. Dikira cantik kali dandan kaya gitu, jatuhnya malah kaya cimpluk."

Rose yang emang doyan ngakak. Udah gak berbentuk lagi dirinya padahal lagi isi 4 bulan.

"Kak. Udah. Lo. Lagi. Hamil." kata Jay memperingati tapi so pasti tidak ada ekspresi.

"Oh iya, duh! lupa gue."

Jeda sebentar sampai terdengar suara hembusan napas panjang dari Monday yang juga menyita atensi mas suami.

"Kenapa?"

Monday menoleh, "hm? gapapa tuh aku cuma buang napas aja."

"--yakin?"

Sebelum menjawab Rose lebih dulu menyerubut mengegas adiknya. "Elah lo tolol banget. Orang istri sendiri buang napas malah diintrogasi."

"Ya gak tolol juga nyai."

"Ah lo mah emang tolol dek. Keseringan bolos kelas sih. Alesannya, kuliah gak kuliah gue udah pinter ini."

Jay heran banget kakaknya makin kesini makin jleb aja kalau ngomong. Efek hamil mungkin yah.

"Yaudah sih gue kan emang pinter."

Rose mencibir kemudian memilih bermain ponsel, bertukar pesan dengan she's husbund.

"Bang lo tau si Adel, mantan pacar lo yang kelima--"

"BUSET LIMA GAK TUH!"

Jay mengumpat dalam hati. Dia sebenarnya cuma dekat tidak menjalin hubungan apa apa kecuali dengan satu orang dulu.

"Gak usah ngada ngada, gue gak sebuaya itu punya mantan lima."

Jake tidak terima pun berseru. "LAH KAN LO EMANG DEKET SAMA ADEL!"

Monday liatin aja. Tanpa mau ikut campur, buat apa orang dia aja gak tau Adel yang mana.

"Gue dipaksa sama kawan kawan lo ya anjing."

Kawan Jake itu PPM.

"Jadi selama itu dulu lo gak ada perasaan apapun sama si Adel dong????!"

Jay malas banget dengan seruan histeris Jake. Dia melirik Monday sekilas. "Stress kali gue ada rasa sama dia."

Rose senyum laknat. Dia mau ngerjain adiknya ah tepatnya manas manasin. "Kalo kamu sendiri, mantan ada berapa dek?"

Monday menunjuk dirinya sendiri. "Aku? hmm satu aja sih."

"Wauw! berapa lama tuh dulu pacarannya??"

Jay udah sepet dengarnya. Dia kan tipe yang gampang cemburu. Dan lagi...

"Empat tahunan, mungkin."

Mobil direm mendadak oleh Jay. Tanpa rasa bersalah itu cowok mengancam kakaknya sendiri.

"Mau pulang sendiri atau sama gue?"

Rose terkekeh geli. "Sama adek gue yang ganteng lah. Yakali, lo jangan lah berdosa sama gue."

"Diem. Gak usah bahas bahas mantanjing, atau gue turunin beneran di depan jembatan sana."

Monday dalam hati berucap, "cemburunya gitu banget, dasar galak."

---











Aku ada publish cerita 02line disebelah, jangan lupa mampir, kasih vote, sama komen, okay. Sekian..

 Sekian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Still Going OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang