chp 18

415 61 0
                                    

"Mohon bantuan ya tuan muda Jaya Lakeswara dan nyonya Monika Dahyu."

Tanjung berserta gengnya datang sambil bawa beberapa kamera dan perintilannya. Mau bikin yutub.

"Ngapain lagi?"

"Gini kan gue harus update vidio besok pagi, nah tapi kagak ada ide. Jadi hehehe tolongin ya?"

Jay mengerling malas. Ada ada aja emang, padahal ortunya banyak banget duit tapi masih aja sok sokan mandiri.

"Hm."

Semua sudah ditata dengan rapih. Cahaya oke, perekam suara oke, mic oke. Cus mulai.

"Jadi judul kali ini QnA bareng ceo Abimanyu dan istrinya."

"Cih, alay."

Adam berdecak kesal. "Diem lah! gue ini yang punya channel, lo sewot mulu!"

"oke kalo gitu mainnya, gue mau tidur aja." Jay sudah berdiri lagi tapi dengan cepat ditahan oleh Adam.

"Jangan lah Jay, plis banget."

Semua aturan sudah dijelaskan secara rinci oleh Satya dan Jidan. Sekarang saatnya..

"Jadi kalo gak bisa jawab harus makan ayam ini?" tanya Monday.

"Iya buk eh gue manggilnya apaan dah?" cetus Jidan yang berakhir bingung sendiri.

Monday tersenyum simpul. "Monik aja."

"Oh oke. Iya Nik, nanti satu pertanyaan dimulai dari level satu. Gak pedes pedes amat kok."

"Siap."

Pertanyaan pertama dibacakan oleh Adam. "Ini buat Jaya, udah malam pertama belum?"

"Anjing-- pertanyaan sampah siapa yang bikin?"

Adam gelagapan. Dia menunjuk Jidan yang tampak bodoamat. "Si Jidan sumpah, Jidan!"

"Nih gue tanya, lo pacaran bisa nahan nafsu kagak?"

Jidan dengan cepat menyahut, "kagak lah ya kali."

Monday auto, "ini gue kenapa harus ada disini!!!!!"

"Lanjut dah yang laen."

Padahal alurnya udah diatur Tanjung tapi kenapa jadinya gini. "Ini untuk Monik, Jaya di mata lo itu gimana sih?"

"Galak."

"Oh ya??? wah kirain kita kita aja yang mikir dia galak."

Jay memutar bola mata jengah. Dia mengambil susu yang disediakan dan meminumnya.

"Lo bahkan belum makan ayamnya udah maen minum aja!"

"Yang punya siapa?"

Satya skakmat. "Y-ya elo sih."

Ada banyak pertanyaan dan tidak ada yang makan ayam yang pedas itu. Beneran masih utuh.

"Gue sebenernya mau confess tapi masalahnya--pleh ADOH PEDES BANGET!!"

Semuanya menertawakan Tanjung yang kepedasan karena mengambil ayam yang level tertinggi.

"Makan tuh ayam." sentak Jay seraya meletakan bantal sofa di atas paha Monday.

"Eh Jay, si Jake tumben kagak masuk kelas tiga hari ini. Kemana dia?"

Jay menata rambut panjang istrinya agar menutupi bahu. "Ngikut bapaknya ke luar negeri, ada kerjaan."

"Bocah banget emang si Jaksa."

Yang fokus dengerin topik pembicaraan Jake itu cuma Tanjung sama Satya. Nah duanya lagi sibuk menatap iri pasutri di hadapannya.

"Halo umi, lusa Adam mau kawin ya. Cariin calonnya oke?!"

"HAH??!"

Still Going OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang