chp 20

406 60 0
                                    

"Ah! mas Jay curang banget!!!"

Hari ini karena gabut alhasil itu orang berdua main tatap tatapan. Dan karena tatapan Jay bikin salting, jadi nyonya kalah.

"Curang gimana, dari tadi aja diem."

Monday menutup mata Jay karena tambah salting ditatap terus sama si cowok.

"Kamu kalah udah, gak usah ngelak lagi."

"Ih enggak!"

Random banget emang ide si Monika Dahyu setelah lihat vidio toktok yang sangat uwu.

Tapi giliran kalah gak mau nerima.

"Males lah kamu gak mau nerima kalo kalah."

Jay akan beranjak tapi dengan cepat dicegah sama Monday. "Gini ya mas, aku gak mau udahan kalo belum menang."

"Tuh, kamu yang curang."

"Curang buat diri sendiri gapapa dong."

Jangan ditiru semuanya. Ini hanya asal ceplos saja Monika Dahyu nya.

"Lagian semua cewek kalo ditatap gitu sama mas tuh bakalan angkat tangan tau!"

Monday menarik si cowok buat duduk lagi di depannya. "Terakhir bener, nanti kalo menang bakal diturutin maunya apa."

"Serius nih?"

"Iya!"

Oke. Jay setuju. Dia duduk lagi di tempatnya semula. Dan belum juga mulai, Monday udah melebur duluan.

"Kenapa sih akh!"

Jay auto heran padahal belum mulai. Salah juga sih, muka datarnya menggetarkan hati.

"Oke, mulai.." Monday mengambil napas dalam dalam, "satu.. dua.. tiga.."

Lima detik setelahnya tetap aja yang kalah Monday. Cewek itu menjatuhkan wajah di lengan Jay.

"Bete ah!"

Si nyonya juga udah ancang ancang buat kabur, tapi karena Jay orangnya suka refleks; alhasil kecegah.

"Mau kemana sayang?"

"Kamar mandi bentar doang.."

Jay menggeleng sambil tersenyum manis tapi jatuhnya malah nyeremin. "Kamu aja baru ke kamar mandi, limabelas menit yang lalu?"

Monday mencebik dan dengan terpaksa dia duduk lagi. "Yaudah... mau apa?"

Ada sekitar 2 menit menunggu permintaan apa dari Jay tapi akhirnya Monday males duluan.

"Bikinin tanda coba, satu aja."

"Yang bener kenapa ih!!"

"Udah bener."

Monday menatap sinis dan berseru, "buat apaan sih aneh banget!!"

"Pamer."

Jay memiringkan kepalanya dan mendekatkan ke nyonya. "Buru, ini hukuman kamu lho."

"Hukuman gini amat dah?!"

Alhasil dengan ogah ogahan Monday menuruti permintaan tuan Jaya Lakeswara alias mas suami.

"AKH! Jangan digigit dong!!"

"Tau ah bete!"

---







sama sama halu, becanda doang semua ini.

Still Going OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang