chp 7

442 77 0
                                    

"Elah lo ngapa dateng di waktu yang kurang tepat sih??" sungut Monday saat mendapati sepupunya datang dan menginap.

Hendri mengangkat bahu acuh. "Suka suka lah."

Monday mendengus lalu beranjak menemui Nindi yang berada di dapur. "Ma, nanti kalo si Hendri nginap, mas Jay tidurnya dimana?"

"Kamarmu lah."

Nindi juga enteng banget jawabnya. Membuat anaknya mengusak rambut karena frustasi. "Ya masa berdua aja, gak boleh lah!"

Tangannya ditarik Nindi beranjak kearah ruang tamu bergabung dengan Tisna dan Jay. "Kalian tidur berdua aja gapapa."

"HAH?!"

Jay dan Monday kompak bertatapan. Sementara Nindi, melepas cincin nikahnya begitu juga yang ada di jari suaminya.

"Nih pake, nanti kalo ditanya pak rete bilangnya cuma sanak saudara yang dateng."

Drama apalagi ini????! MONDAY FRUSTASI. "Ma, gak bisa gitu dong?!"

Mana Jay diam aja. Menatap cincin yang diserahkan oleh Nindi di telapak tangannya.

"Stt! pake buruan ini pak rete sama istrinya mau dateng ke sini!"

"Mau ngapain????"

Nindi kembali mendesak keduanya sampai akhirnya mereka pasrah dan memakai cincin di jari manis masing masing.

"Oke, sekarang ke kamar buru. Diem aja di kamar jangan keluar sampe mama selese ngobrol."

Monday mau memotong tapi dengan cepat tubuhnya di dorong menuju kamarnya yang ada diatas.

"Ada tante ular sama anaknya, daripada kamu yang kena mending mama yang bikin dia mental breakdance."

".... yaudah."

Jay menerjab saat tangannya ditarik oleh Monday menuju salah satu kamar.

"Sini dulu ya mas Jay, kalo capek tidur aja gapapa."

"A-ah iya."

Ini keduanya merasa kaya orang yang mendadak dijodohin terus berakhir canggung di kamar.

Dalam hati Jay berujar mantap. "Lulus wisuda gue nikahin beneran Monika ini."

Monday duduk di sofa sana, balkon kamar dibuka hingga angin malam semilir menerpa wajahnya.

Jay berdeham pelan, "ini.. gue rebahan sini boleh kan?"

Tanyanya yang mengundang atensi si gadis. "Ha??--- oh boleh, boleh."

Dengan ragu lelaki itu merebahkan diri di kasur. Menggigit bibir dalamnya menahan rasa canggung.

"Mas Jay tuh wisudanya kap-- yah tidur." Monday menerjab pelan.

Nyatanya si Jaya bukan rebahan yang 10 20 menitan, tapi malahan pules.

"Yaudah lah ya, mungkin capek karena nyetir."

Dia menutup kembali balkon kamar tidak lupa menarik selimut untuk Jay dan mematikan lampu kamar.

"Tidur sama Hendri aja dah, selamat malam mas Jay."

Akhirnya memilih tidur di kamar tamu dengan sepupu laknatnya si Hendri.

---










Son Naeun as Nindi
Lee Taemin as Tisna
Aheng as Hendri

Still Going OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang