chp 3

589 90 2
                                    

"Lo kalo dipulangin mama mau gak?"

Monday lagi fokus melipat baju cuma menggeleng samar.

"--kenapa gak mau?"

"Takut aja."

Jay mengernyit. Mana ada orang yang kerja tapi gak mau pulang dengan alasan takut. "Takut?"

"Iya." Monday menghela napas pendek masih lanjut melipat baju. "saya kan gak mau jadi istri seorang duda."

"Ah gitu."

Sebenernya Jay agak gimana gitu denger kata 'saya' dari Monday. "Lo, coba ngomong pake gue-lo."

"Hm? gue-lo?" ujar Monday yang dianggukki Jay. Dia menggeleng samar. "Gak sopan tau, saya kan cuma asisten aja."

"Elah santai aja, kaya sama siapa."

Karena Monday kekeuh akan pendiriannya jadi dia tetap nolak. Keingat ucapan mama juga,

"Kamu kalo udah kerja, sebisa mungkin jaga omongan sama tindakan. Jangan semena mena, karena kalo gak kamu sendiri yang jatuh."

"Coba aja sekali."

Jay nya juga maksa banget. Soalnya dia gak pernah denger cewek ngomong pakai kata 'saya' selain Monday.

"Gak bisa mas."

"Ck. Yaudah."

Monday tertawa kecil melihat Jay mengalihkan pandangan kasar untuk fokus bermain game.

"Permisi pakeettt!!! oi Jaya Lakeswara bukain pintu elah!!! samlekum!!"

Curut curut Jay datang rusuh banget di depan gerbang sana. Monday langsung beranjak membuka pintu,

"Mari silahkan masuk."

Teman Jay belum konek dengan wajah Monday, sampai salah satu diantaranya mengangguk dan berbalik badan.

"Iya mak--- YAALLAH INI BIDADARI DARI MANA??"

Serunya yang membuat teman lainnya langsung beralih padanya. "Buset Jay punya bidadari gak pernah cerita anying."

"Bidadari bidadari, buruan masuk jangan pada modus lo pada!" teriak Jay dari tempatnya.

Monday tersenyum kikuk saat ditatap lagi oleh mereka semua. Membuka pintunya lebar lebar, mengisyaratkan semua untuk masuk.

"Bagi no telpon dong mbak."

"Instagramnya apa mbak, bolehlah saling follow kita."

"Namanya aja, nama siapa mbak, nama?"

Satu orang yang Monday tau, yakni Tanjung menjitak kepala temannya satu satu.

"Dimarahin tuan muda, mampus lo pada."

Tanjung tersenyum pada Monday, "sorry banget mbak, mereka semua emang rada idiot." katanya lalu mendorong teman temannya masuk ke dalam.

"A-ah iya."

Setelah masuk ke ruangan tengah, Tanjung dkk langsung mendapat tatapan tajam dan aura dingin dari tuan muda.

"Bukan gue sumpah Jay. Nih nih mereka pada yang modus ke mbak." bela Tanjung untuk dirinya sendiri.

"Cih."

Tanjung duduk dengan takut takut diikuti teman temannya; Jidan, Adam, Satya.

"Mau minum apa mas sama temennya?"

Adam langsung semangat, "Jus--"

"Gak usah."

Yang lain ketawa ngakak. Kasian bener si Adam. "Kok gitu sih??!"

"Apa? masalah buat lo?" tanya Jay sewot pada Adam.

Monday menggeleng pelan. Dia beranjak ke dapur membuatkan jus jeruk untuk mereka semua.

---








note:
Taehyun as Tanjung
Yedam as Adam
Jisung as Jidan
Sunghoon as Satya

Still Going OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang