Axel memakirkan mobilnya dan mereka berdua turun dari mobil itu dan memasuki satu gedung besar yang isinya barang mewah semua"kau tampak cantik nona" ucap Axel tiba-tiba yang berbisik kekuping Ember
"terima kasih sayang" jawab Ember dengan sedikit kencang
lalu mereka berdua mulai berbelanja disebuah gedung yang menjulang tinggi disana terdapat beberapa pakaianmewha dan bahkan bukan hanya pakaian sajaada tas, anting dan lainya
terdapat barang-barang dengan kualitas tinggi dan begitupula dengan harganya, dan disana sangat memanjakan mata Ember tetapi tidak untuk niatnya
Ember adalah waita yang apa adanya dia menyukai pakaian tetapi dia tidak menyukai glamor yang berlebihan,
tetapi ketika ia memasuki gedung itu ia rasa banyak anak yang umurnya bahkan dibawah dia sudah membali barang-barang yang harganya bisa dibilang selangit
Ember biasa saja, tetapi hatinya begitu bertanya-tanya kenapa orang tuanya begitu menyayangi anak-anaknya? berbeda dengan orang tuanya, yang meninggalkan Ember entah kemana keberadaannya
Axel mengenggam tangan Ember lalu mengajaknya makan sore karena sudah hampir malam, walaupun Ember tampak terkejut dengan kelakuanya, ia tetap mengenggam tangan Axel
Axel tau betul bahwa selama ini Ember hanya sendirian terlabih lagi mengenai orang tuanya. Ember menjadi anak rantau akibat keluarganya yang ogah mengurusnya.
Axel dan Ember sampai disebuah restoran bintang 5, mereka memesan makanan yang sama dan Ember juga menambah beberapa menu
-by pinterest"kau makan banyak sekali" ucap Axel tiba-tiba sambil mengiris dangin dipiringnya
"aku belum makan dari siang tau" lanjut Ember yang makan dengan caranya sendiri, sedikit elegant tetapi diiringi bar-bar
"apa kau tidak lapar? setelah berjam-jam tidak makan" tanya Axel yang sedikit tenang sebenarnya khawatir
"tidak, aku sudah dilatih untuk menahan lapar dan puasa full" jawab Ember sambil mengunyah daging
"baiklah, aku berharap perutmu tidak meledak" ejek Axel yang mulai menyuapi sepotong daging kemulutnya
"jangan sampai seluruh uang dikartumu aku habiskan hari ini" lanjut Ember yang menyipitkan matanya sambil mengambil pisau lalu menusuk keatas daging dengan kencang hingga menghasilkan suara keras akibat pisau itu mengenai dasar piring
"habiskan saja kalau bisa" jawab Axel dengan nada tengilnya sambil menelan daging itu dan menuang wine kegelasnya dan kegelas Ember lalu memutar wine digelasnya
"tidak perlu sombong Axel aku tau setiap detiknya kau mendapatkan uang" lanjut Ember yang mengambil setengah daging yang masih menancap dipisau lalu memakan satupotong daging
"baiklah aku menang, kau harus mengikuti apa saja yang aku bilang oke, cepatlah makanya. dan oh iya aku ada bungkus beberapa makanan yang bisa kau makan untuk besok hari" lanjut Axel
"terimakasih" ucap Ember sambil lanjut makan
~_~
Berapa menit setelah makan malam mereka mulai belanja beberapa pakaian untuk pesta pernikahan teman kakak laki-laki Axel
setelah 1 jam mereka berbelanja mereka berdua mulai menyadari bahwa beberapa orang mengikuti mereka dari tadi
Axel dan Ember duduk disebuah cafe untuk istirahat setelah sejam mereka berkeliling untuk membeli barang, dan mereka juga sedang memancing orang yang mengikuti mereka berdua
Ember beralasan kepada Axel untuk pergi ketoilet, Ember juga memancing apakah ada perempuan dari salah satu kelompok orang yang mengikutu mereka dan ternyata sekitar 3 orang anak remaja mencurigakan masuk ketoilet yang sama
pasalnya mereka hanya pura-pura ketoilet, Ember membuka tasnya dan mengambil lipstik sambil meratakan warna bibirnya dengan tangan.
Emer mengetahui kalau toilet ini tidak ada seorang pun kecuali ketiga orang mencurigakan dan ember, Ember tetap tenang dan layaknya orang biasa sambil memantau kelauan mereka
salah satu orang mencurigakan berdiri tepat sebelah Ember dan juga sambil menggunakan bedak untuk meratakan make-upnya
"lipstikmu sangat bagus" ucap sebelah Ember
"terima kasih, bedakmu juga sangat bermerek astaga itu bukanya edisi terbatas?" sahut Ember, walaupun hidup miskin Ember bukan orang yang meninggalkan informasi tentang brand mewah
"yahaha, ini hanya benda murahan" jawabnya sambil mneutup bedaknya lalu mengambil spery
dan menyemprotkanya pada wajah Ember tapi Ember malah kewalahan dan berusaha membuka sebelah matanya sambil was-was
ia juga sempat mendapatkan beberapa tamparan dan pukulan pada bagian perut,
Ember tidak mengetahui maksud mereka yang sebenarnya dengan cara kekerasan dan juga teman-teman nya mulai berdatangan dan menjambak rambut Ember
yang satunya lagi memegang tangan Ember dan terakhir menyemprotkan mata ember dengan cairan cabai, Ember bisa merasakan-nya
"dasar bajingan, berani sekali kau mendekati keluarga Parker Diego" ucap agnes sambil membuka kaca matanya
Agnes Deborah, seorang anak kaya raya ia sangat menyukai anak dari keluarga Parker Diego, dia memang seorang akris papan atas walaupun tidak setenar kakak laki-laki Axel
dan diusianya yang dibilang cukup tua yaitu 34 tahun ia masih tergila-gila dengan anak dibawah umurnya
"sprey cabai? trik murahan" ucap Ember lalu memuntahkan darah yang keluar dari mulutnya
mata Ember memanas, ia juga melihat banyak rambut yang rontok disekitarnya
"kau lagi, kau lagi. apakah kau tidak bosan dihukum seperti ini?" tanya agnes sambil mengangkat dagu ember dengan sepatunya
"apakah kau tidak merasa dosa?" sahut Ember
"cih dasar murahan, ladies pukul dia hingga babak belur" ucap agnes yang tertawa melihat Ember dipukuli habis-habisan
sedangkan Ember hanya berdiam diri dan menerima dirinya dipukuli, pasalnya ember tidak merasakan sakit yang ia dapat malahan geli
Ember yang sedang dipukuli itu tersenyum dengan lebar
KAMU SEDANG MEMBACA
The court of night and ember
RomanceDiaknosa penyakit mematikan Justru membuatnya senang, ditugaskan mengasingkan diri kesebuah pulau kecil dengan membawa sedikit uang merupakan ide bagus menurutnya Siapa sangka pulau itu sudah dihuni oleh seorang mafia kaya raya yang juga tidak diket...