Bab 8

11 1 0
                                    




"malam ini kau ada acara?" tanya Axel tiba-tiba

Ember yang sedang melamun tersontak kaget dengan pertanyaanya itu,

"ada" jawabnya yang masih melihat langit-langit sore menjelang malam

"jam" tanya Axel lagi

"6 sore" jawab Ember sambil menaikan kakinya keatas bangku jok

"tapi sekarang sudah lewat" lanjut Axel lagi, sambil melihat jam tanganya mengarah pukul 9 malam

"antar kerumahku dengan cepat saja" lanjut Ember


10 menit kemudian

"nona" ucap Axel yang membangunkan Ember yang terlelap dari tidurnya

mata Ember perlahan terbuka akibat Axel menguncangkan tubuhnya dengan tanganya itu,

"tolong gantikan aku stir dulu mataku sakit"

"menepi bodoh, bagaimana aku bisa menyetir kalau kau tidak menepi"

Axel sempat oleng dengan pandangan, kaki dan tanganya itu. gas yang ia injak seolah memelan dan stir yang ia pegang juga tidak stabil

Ember langsung mengambil alih stir itu dan juga gas yang Axel injak.

Ember tau kalau Axel sudah mengantuk, ia menyalakan lagu favoritnya diradio mobil. ia sempat merasakan rasa sakit seluruh badanya dan terutama kepala dan perut

Ember merasa kediginan dan terkadang merasa kepanasan, ia berfikir bahwa Axel menggunakan mobil ini dengan kasar sehinga ac nya jadi rusak,

benar saja Axel sudah terlarut dalam tidurnya, Ember berfikir bahwa Axel sebenernya sedikit mabuk akibat wine yang ia minum

waktu makan malam itu ia sangat menyukai wine itu sehingga meminta tambah dan juga Axel membeli beberapa botol wine itu.

.


























-------PPPPPIIIIPPPPPP--------


UKH

'Apakah aku mati?'

'Apakah Axel baik-baik saja?'

'Bagaimana ini?'

'Seluruh badanku sakit!'

"A.....ax....el"

'shit kenapa pintunya susah dibuka, baiklah kerahkan seluruh kekuatanmu ember'

CLEK

'akhirnya, apa yang barusan terjadi?'

'kenapa pandangan aku kabur semua, ada asap dimana-mana mobil ini sepertinya mengeluarkan asap'

'kepalaku pusing sekali tubuhku sakit semua, rasanya kakiku cedera'

'sepertinya aku harus mencemaskan keadaan Axel, ...... aku mendengar suara mobil polisi'

'masa bodo aku harus bertemu Axel'


"n...o....na"


'berisik sekali disini kupingku sampai berdengung'

'hei axel'

'Axel buka matamu'

'kenapa kepalamu mengeluarkan darah'

'Axel'

'cepat buka matamu'

'jangan menutup matamu terus, buka matamu'

'berkuda atau berlatih pedang kau suka itu bukan'

'akanku lakukan agar kau membuka matamu'

'axel'

'ada apa denganmu'

'kau biasanya selalu berdiri didepanku'

'mengapa?'

'mengapa kali ini kau tidak mampu untuk membuka matamu'

'kau suka berlatih fisik bukan'

'ayolah hariku terasa kosong jika kita tidak berlatih'

BRUK

'haha kau memejamkan matamu terus'

'baiklah'

'akan aku bangunkan nanti-

-andai aku sudah lebih kuat

-untuk bisa melindungimu

-maaf '











































































_____PIP PIP PIP______


DEG


ember membuka matanya ia mendapati ruangan putih

diliputi oleh dress putih yang menyelimuti tubuhnya, ia seperti berjalan diatas awan dan asap

ember juga melihat Axel yang sedang mengenggam tangannya dan melontarkan senyum kepadanya

ia melihat bahwa didepanya terdapat gerbang besar yang menjulang tinggi, ia tidak bisa bergerak kecuali bola matanya

'apa yang terjadi disini' batin Ember

ia juga melihat bahwa Axel melangkah maju dan melewati gerbang itu,

Ember mengerjarnya tapi seolah-olah itu adalah ruangan ilusi, ia bisa bergerak tapi tidak berpindah tempat

"berjuanglah nona"








DEG


"aku tau nona pasti lelah" ucap Axel tiba-tiba

Ember tersenyum, ia tersadar lagi bahwa sekarang ia sedang meikmati teh bersama dengan Axel seorang diri

meja makan itu menyuguhkan beberapa cake kecil dan juga teh,

entah mengapa Ember merasa bersalah kepada Axel, air mata mengalir kepipi membasahi beberapa bagian wajahnya

"kenapa nona menangis?" tanya Axel yang langsung mengambil tisu untuk mengapus air mata Ember

Ember sendiri juga bingung denganya, hatinya merasa bersalah, air matanya mengalir dengan deras

Axel berjongkok dan sambil mengapus air mata Ember

"pergilah yang jauh"





---------PPPIIIPPP--------


"HAHH HAHH"

Ember bernafas dengan sangat tergesa-gesa seolah-olah sudah menyelesaikan maraton selama 1 hari

nafasnya juga tidak tenang, jantungnya sangat berdegup kencang bahkan sempat merasakan sesak nafas dalam jangka panjang

ia melihat sekeliling, selang infus dimana-mana, ruangan-nya gelap hanya ada beberapa sudut yang terang

ia membangunkan kepalanya dan melihat banyak orang yang mengunakan baju operasi

bukan dihadapanya melainkan diarah mendekati kakinya,

seorang suster terkejut dengan kebangunan Ember, dia berteriak histeris seolah-olah baru saja melihat potongan mayat

kuping Ember tidak bisa mendengar apapun,

semua orang yang berpakaian dokter operasi itu melihat mata Ember terbuka mereka juga ikut terkejut

salah satu dokter mencoba memeriksa Ember, ia juga sempat menanyakan keadaan Ember

tapi tidak ada respon, salah satu suster membiusnya lagi

dan

Ember tengelam dalam mimpinya

The court of night and emberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang