"kita sendiri?" tanya Ember
"of course baby" ucap wanita sambil mengayunkan tangannya kearah luar jendela mobil
Ember hanya menyeka rambutnya yang berkibar akibat atap mobil tidak dipakai
dan hembusan angin sangat kencang ditambah lagi Ember mengendarai mobil itu dengan cepat
"mobil ini akan jadi milikmu selamanya, jaga mobil ini" ucap wanita yang duduk disebelahnya
wajah Ember sangat berseri seperti orang gila yang larut dengan kebahagiaan
"dimana tujuan kita?"
"ikuti saja petunjuknya"
"lalu, bagaimana dengan misiku? siapa yang membayarku?" tanya Ember
"jalan saja anak muda, sejak kapan kau jadi bawel?"
"sudahlah. lagian kenapa kau memakai pakaian nyentrik? apa kita akan konser?"
"seorang Maria tidak pernah akan lupa siapa mereka"
Ember hanya tertawa geli mendengar ucapan Maria yang duduk disebelahnya.
Tak membutuhkan waktu yang lama mereka tiba disebuah apartemen
Ember memiringkan kepalanya dibumbui senyum tipis dan masih setia didalam mobilnya,
"hei, apa yang kau lakukan? ayo turun" ucap Maria
Maria yang hendak menutup pintu mobil itu dan berjalan meninggalkan Ember
sedangkan dirinya hanya duduk diam sambil menghembuskan nafasnya yang berat
turun dan mengunci mobilnya dengan remot mobil, ia tetap menatap mobil itu
ia tak pernah menyangka bahwa mobil itu kini menjadi miliknya,
warna hitam mengkilap diseluruh body mobil itu, sangat ciri khasnya
segera membalikan badanya ia menyusul Maria kelobby apartement.
firasatnya memburuk tapi ia tetap mengawasi sekelilingnya dan menemukan Maria
mulai dari sekitar hingga atap. ia mengawasi semuanya
"kita tak akan lama" lanjut Maria sembari mengelus punggung Ember tenang
TING
klotak klotak klotak
CLAK
BLAM
"Nyonya perkenalkan ini adalah Maria penanggung jawab tragedi tersebut"
"dan selamat datang nona Maria, ini adalah Nyoya Christina"
DEG
'Deja vu?' Batin Ember
Ember menggikuti langkah Maria walaupun ia berada dibelakangnya, matanya masih bisa sedikit melihat sekeliling
ia juga melihat bahwa William dan Kania sudah ada disana sambil berdiri dibelakag kedua bangku
Maria menganggkat dagunya dan berjalan dengan tenang sembari menggulurkan tangannya
tidak ada balasan jabat tangan itu dari seorang wanita yang setia duduk
Maria menarik kembali tanganya sambil mengusir-usir angin seolah mengusir setan.
Ember melangkah kesebelah Maria, terlihat banyak body guard disetiap sisi bahkan CCTV
ia tersenyum tipis, tiba-tiba saja matanya menjadi sayu dan kantuk,
jantungnya berdegup kencang, kepalanya kembali pusing dan tanganya kebas
dirinya tetap memakai topeng seolah tidak terjadi apa-apa dan semua baik-baik saja
"silahkan duduk dulu para nona-nona" ucap seorang pria dengan pakaian jas
Maria duduk dengan tenang di bangku yang sudah disediakan begitu pula Ember
"sekali lagi, perkenalkan ini adalah Nyoya Cristina Grace Diego seorang ibu dari tuan muda Axel La-"
"jangan panggil nama anakku dengan lengkap. aku tiak mau mengeluarkan air mata!" ucap wanita itu
pria itu sedikit terkejut dan mengiyakan kata perempuan itu dan melanjutkan pembicaraanya
"ini adalah Nona Maria dan disebelahnya adalah Nona Ember Lynn" lanjut pria itu
"dan saya sendiri adalah Richard LeY seorang pengacara"
Sendari tadi Ember hanya senyum tipis layaknya Joker yang sedang memuaskan hatinya
"baiklah saya akan langsung ke-intinya, pernyataan bahwa Nona Ember mengalami kecelakaan bersama tuan muda, apakah benar?"
"ya benar" ucap Maria
"dan saat itu Nona Ember sedang mengemudi dan Tuan muda sedang tertidur, didalam mobil itu terdapat bebebarapa senapan dan pistol"
"ya Benar" lanjut Maria
"dalam malam itu kalian dinner sambil minum beberapa botol wine dan mengalami kecelakaan sehingga nyawa Tuan muda lenyap.
apa saya benar....?"
"Ya Benar!" Ucap Maria tegas
"saya sudah mendengar bahwa, Nona Maria menyogok agar Nona Ember bisa keluar dari penjara dan keluar pada subuh dini"
"bahkan tempat ini sama saja dengan penjara itu" lesu Ember dengan lantangnya
semuanya terkejut dengan perkataan Ember yang lantang dan tidak sopan itu
"dasar tidak tau diri, selama ini aku hanya menyuruhmu mengawasi anakku itu saja kau tidak becus menjaganya hingga ia tewas"
PLAK
'DEJA VU'
"sepertinya kau pernah menamparku dirumah sakit kalau tidak salah" lanjut Ember berani
"DIAMM, dasar anak tidak tau diri. selama ini kau dicukupi oleh uang kami, jika tidak ada kami kau hanyalah perempuan sampah. kau harus bersyukur untuk tidak dihukum mati"
Ember kembali tersenyum ketika mendengar dirinya direndahkan begitu lantang
"mari kita balik ketopik" ucap Maria yang langsung memasang tangan
wanita yang bernama Cristina itupun menjaga kembali martabatnya dan duduk dengan sombong dan anggunya
KAMU SEDANG MEMBACA
The court of night and ember
RomanceDiaknosa penyakit mematikan Justru membuatnya senang, ditugaskan mengasingkan diri kesebuah pulau kecil dengan membawa sedikit uang merupakan ide bagus menurutnya Siapa sangka pulau itu sudah dihuni oleh seorang mafia kaya raya yang juga tidak diket...