Bab 16

16 1 0
                                    


"kita sendiri?" tanya Ember

"of course baby" ucap wanita sambil mengayunkan tangannya kearah luar jendela mobil

Ember hanya menyeka rambutnya yang berkibar akibat atap mobil tidak dipakai 

dan hembusan angin sangat kencang ditambah lagi Ember mengendarai mobil itu dengan cepat

"mobil ini akan jadi milikmu selamanya, jaga mobil ini" ucap wanita yang duduk disebelahnya

wajah Ember sangat berseri seperti orang gila yang larut dengan kebahagiaan

"dimana tujuan kita?" 

"ikuti saja petunjuknya" 

"lalu, bagaimana dengan misiku? siapa yang membayarku?" tanya Ember 

"jalan saja anak muda, sejak kapan kau jadi bawel?" 

"sudahlah. lagian kenapa kau memakai pakaian nyentrik? apa kita akan konser?"

"seorang Maria tidak pernah akan lupa siapa mereka" 

Ember hanya tertawa geli mendengar ucapan Maria yang duduk disebelahnya.


Tak membutuhkan waktu yang lama mereka tiba disebuah apartemen 

Ember memiringkan kepalanya dibumbui senyum tipis dan masih setia didalam mobilnya,

"hei, apa yang kau lakukan? ayo turun" ucap Maria 

Maria yang hendak menutup pintu mobil itu dan berjalan meninggalkan Ember 

sedangkan dirinya hanya duduk diam sambil menghembuskan nafasnya yang berat

turun dan mengunci mobilnya dengan remot mobil, ia tetap menatap mobil itu

ia tak pernah menyangka bahwa mobil itu kini menjadi miliknya,

warna hitam mengkilap diseluruh body mobil itu, sangat ciri khasnya 

segera membalikan badanya ia menyusul Maria kelobby apartement.

firasatnya memburuk tapi ia tetap mengawasi sekelilingnya dan menemukan Maria 

mulai dari sekitar hingga atap. ia mengawasi semuanya 

"kita tak akan lama" lanjut Maria sembari mengelus punggung Ember tenang 


TING 

klotak klotak klotak 

CLAK

BLAM

"Nyonya perkenalkan ini adalah Maria penanggung jawab tragedi tersebut"

"dan selamat datang nona Maria, ini adalah Nyoya Christina"

DEG 

'Deja vu?' Batin Ember 

Ember menggikuti langkah Maria walaupun ia berada dibelakangnya, matanya masih bisa sedikit melihat sekeliling

ia juga melihat bahwa William dan Kania sudah ada disana sambil berdiri dibelakag kedua bangku 

Maria menganggkat dagunya dan berjalan dengan tenang sembari menggulurkan tangannya 

tidak ada balasan jabat tangan itu dari seorang wanita yang setia duduk

Maria menarik kembali tanganya sambil mengusir-usir angin seolah mengusir setan.

Ember melangkah kesebelah Maria, terlihat banyak body guard disetiap sisi bahkan CCTV 

ia tersenyum tipis, tiba-tiba saja matanya menjadi sayu dan kantuk,

jantungnya berdegup kencang, kepalanya kembali pusing dan tanganya kebas 

dirinya tetap memakai topeng seolah tidak terjadi apa-apa dan  semua baik-baik saja

"silahkan duduk dulu para nona-nona" ucap seorang pria  dengan pakaian jas 

Maria duduk dengan tenang di bangku yang sudah disediakan begitu pula Ember 

"sekali lagi, perkenalkan ini adalah Nyoya Cristina Grace Diego seorang ibu dari tuan muda Axel La-"

"jangan panggil nama anakku dengan lengkap. aku tiak mau mengeluarkan air mata!" ucap wanita itu 

pria itu sedikit terkejut dan mengiyakan kata perempuan itu dan melanjutkan pembicaraanya 

"ini adalah Nona Maria dan disebelahnya adalah Nona Ember Lynn" lanjut pria itu 

"dan saya sendiri adalah Richard LeY seorang pengacara"

Sendari tadi Ember hanya senyum tipis layaknya Joker yang sedang memuaskan hatinya 

"baiklah saya akan langsung ke-intinya, pernyataan bahwa Nona Ember mengalami kecelakaan bersama tuan muda, apakah benar?" 

"ya benar" ucap Maria 

"dan saat itu Nona Ember sedang mengemudi dan Tuan muda sedang tertidur, didalam mobil itu terdapat bebebarapa senapan dan pistol" 

"ya Benar" lanjut Maria 

"dalam malam itu kalian dinner sambil minum beberapa botol wine dan mengalami kecelakaan sehingga nyawa Tuan muda lenyap.

apa saya benar....?" 

 "Ya Benar!" Ucap Maria tegas 

"saya sudah mendengar bahwa, Nona Maria menyogok agar Nona Ember bisa keluar dari penjara dan keluar pada subuh dini"

"bahkan tempat ini sama saja dengan penjara itu" lesu Ember dengan lantangnya 

semuanya terkejut dengan perkataan Ember yang lantang dan tidak sopan itu 

"dasar tidak tau diri, selama ini aku hanya menyuruhmu mengawasi anakku itu saja kau tidak becus menjaganya hingga ia tewas" 

PLAK 

'DEJA VU'

"sepertinya kau pernah menamparku dirumah sakit kalau tidak salah" lanjut Ember berani 

"DIAMM, dasar anak tidak tau diri. selama ini kau dicukupi oleh uang kami, jika tidak ada kami kau hanyalah perempuan sampah. kau harus bersyukur untuk tidak dihukum mati"

Ember kembali tersenyum ketika mendengar dirinya direndahkan begitu lantang 

"mari kita balik ketopik" ucap Maria yang langsung memasang tangan

wanita yang bernama Cristina itupun menjaga kembali martabatnya dan duduk dengan sombong dan anggunya







The court of night and emberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang