Bab 7

19 1 0
                                    




"jalang tengik beraninya kau tersenyum" ucap agnes lalu menginjak kepala Ember dengan sepatu heels nya

Ember memegang kaki agnes kencang hingga memerah,

salah satu teman agnes mengeluarkan alat strum lalu menyetrum ember hingga menurutnya dia akan pingsan

"HAHA, ups terkejut?" tanya ember lalu bangun dari terlentangnya dilantai

agnes dan kedua teman-nya terkejut dengan Ember yang sudah dibuat babak belur, dijambak dan disetrum ia masih bisa bangkit

agnes curiga dengan ember, kedua teman agnes itu mundur perlahan

Ember dari tadi hanya tersenyum manis, agnes merasa sangat jengkel dengan senyumanya itu

lalu agnes memberi code kepada kedua temanya untuk memeganggi tangan Ember dengan erat

Ember bukan anak yang lemah menghadapi tiga perempuan, ia hanya takut memperburuk nama reputasi keluarga Parker Diego

terlebih lagi kakak laki-laki axel adalah artis papan atas, ia sekarang harus lebih berhati-hati dalam segala gerak-geriknya

"Everything that starts with anger, will end with shame" lanjut Ember "mari kita bermain"

agnes kebingungan dengan apa yang Ember bicarakan, "ladies buat jalang ini sujud-"

Ember menampar agnes dengan sangat keras,

kedua teman agnes itu tidak terima agnes ditampar demikian, mereka langsung memukul Ember dari belakang

mendapati dua tangan yang berada dibelakang lehernya Ember membalikan nya dan memanjangkan kakinya kesamping

menyelengkat teman satunya lagi, Ember memasukan wanita yang ingin mencekiknya kedalam kamar mandi dan menceburkan wajahnya kedalam air toilet

mendapati tutup toilet itu dengan gagangan sapu terdekat, Ember mendapatkan tangan yang mengengam erat mata kakinya itu

"AKKHHH"

"lantang sekali menyentuhku dengan tangan kotormu" Ember menginjak punggung tangan teman agnes itu

merasa tidak sudi karena di-injak tanganya itu ia berdiri dan melayangkan tinjunya kewajah Ember

PAKK

ember menyerang belakang lehernya dan membuatnya pingsan,

"hoho lihatlah tinggal siapa disini, sepertinya anak buahmu sudah meninggal" ucap Ember sambil memandangi cermin lalu merapih-rapihkan riasanya

"dasar..."

"apa kau berkata sesuatu?" tanya Ember sambil merapihkan rambutnya

"dasar jalang licik, apa tujuanmu mengikuti keluarga parker diego. Apa jangan-jangan kau adalah.........pacar axel?" tanya agnes

raut wajahnya putus asa, ia juga meremas-remas rambutnya seolah-olah kata yang ia bilang adalah kenyataan

Ember tersenyum tipis sambil menghampiri agnes yang kegilaanya sedang melandanya,

"ketahuilah singa tidak akan memakan daging busuk" ucap Ember lalu membuka pintu toilet dan berhenti sebentar

"kenapa kau sangat obsesi dengan keluarga parker?" lanjut nya lagi

agnes menundukan kepalanya dan sambil menangis tersedu-sedu "tentu saja demi uang, aku yakin jalang licik sepertimu juga tau kan"

sambil berdiri dengan terpaksa "mendapati semua itu akan sangat menyenangkan honey, bisnis adalah bisnis, rekan adalah rekan, singa dengan daging busuk itu sangat aneh"

"walaupun sedang berada diujung kau sangat pintar rupanya, agnes" saut Ember

"hihihi tapi aku menyukai hal yang busuk dengan tertata" jawab agnes bercermin lalu membilas wajahnya

"malam ini diadakan persta pernikahan, kau datang?" tanya Ember

"of course honey, aku tau kau menyukai keributan tapi kucing lebih menjaga image dibanding rasa kelaparanya" jawab agnes merobek baju mahalnya dan dijadikan untuk membilas wajahnya

sambil melihat agnes membersihkan riasanya, ember hanya tertawa kecil

ember memang menyukai keributan, tapi ia juga suka menjaga imagenya,

"kau membunuhnya?"

"cek saja sendiri"

"ingin memberikan ku hadiah, honey?"

"hm, aku akan kabur"

"lalu?"

Ember hanya tersenyum manis lalu ia keluar dari toilet itu, ia juga sudah membersihkan wajahnya sehingga wajah dan tubuhnya tidak terlihat darah maupun memar

ia tidak mendapati axel disana, Ember menuruni tangga ia melihat-lihat toko mewah yang ada disana

sambil membuang-buang waktu ia juga mengeluarkan alat rekaman suara, ia memegang erat lalu pergi



























"jalang itu akan kabur, rasanya pasti bosan" ucap agnes

The court of night and emberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang