"tak bisa tidur?" tanya nenek itu
"aku sudah tidur" jawab Ember singkat
nenek itu terbangun dari tidurnya karena gerak-gerik Ember yang merapikan kasurnya
"persiapkan dirimu kita sebentar lagi akan dijeput" ucap nenek itu
"diriku selalu siap" jawab Ember sambil melihat langit malam
nenek itu hanya mengolesi wajahnya dengan senyuman,
keheningan menyapa didalam ruangan penjara itu, nenek yang kembali tidur dan Ember yang setia menatap langit-langit
"siapa namamu nek?" tanya Ember kembali
"umurku baru 50, apakah aku setua itu?" tanyannya kembali
"baiklah siapa namamu?" tanya Ember sambil mengarahkan badanya kearah wanita itu
"selama ini ternyata kau menganggapku nenek tua aku sedih" ucap wanita ini sambil memalingkan badannya kearah tembok
Ember merasa jijik dengan sikap lebay wanita itu
"aku bahkan belum mempunyai keturunan, hiks" ucap wanita ini lagi sambil ber-akting menangis
"KAU JANDA?!" ucap Ember tersontak kaget dengan wanita ini
"KAU GILA ?"
mereka berdua beradu bacot hingga Ember pasrah dengan ucapan tidak berguna itu
"bagaimana mana kita bisa pergi?" tanya Ember
"gampang saja kita hanya perlu menunggu" jawab wanita ini lalu melanjutkan tidurnya
Ember hanya benggong melihat kelakuan wanita yang perwakanya tua tapi sikapnya seperti anak-anak
ia kembali melihat langit lewat kotak persegi berkaca tebal, pesawat/ jet pribadi lewat dan mendarat tepat diatas semen
'sepertinya ada yang datang?' batin Ember
CLAK
"tahanan 703, kalian berdua dipersilahkan keluar" ucap william
Ember yang tersontak terkejut dengan suara pria yang tiba-tiba seperti berada didalam ruangan itu,
ia mencari sesuatu yang keras untuk bisa dipukul, hanya ada bantal dihadapanya. ia mengambil itu dan pergi kearah wanita yang disebelahnya
sambil melindungi diri dibalik bantal, ia mengulurkan tanganya untuk melindungi wanita itu
"lapor, tahanan 703. kalian berdua diminta keluar dari ruangan ini" ucap wiliam lantang
Ember menghela nafas "ck, ternyata hanya kau william" sambil mengembalikan bantalnya semula dan membangunkan wanita itu,
"hei bangun, kau tahanan 703 juga kan" ucap Ember sambil membangunkan wanita didepanya
wanita ini mendapatkan kaki diatas lenganya,
"jauhkan kakimu dari lenganku dasar tidak sopan" ucap wanita ini sambil berusaha membuka matanya
"cepatlah dia sudah menunggumu 10 menit dengan berdiri" ucap Ember sambil menjauhkan kakiknya
"benarkah?" tanya wanita itu yang tersontak kaget
Ember yang melihat itu sambil geleng-geleng kepala "kita harus keluar bersama katanya"
"baiklah" dengan malas wanita itupun berdiri dan keluar bersama Ember dan juga penjaga itu, william
selama perjalanan Ember tidak melihat siapapun, sampainya mereka menghampiri pesawat yang Ember sempat melihatnya
mereka bertiga disambut dengan pembimbing jahit, seorang yang menggunakan jas biru tua dan seseorang disebelahnya menggunakan jas hitam
'sepertinya dia asistenya, tapi yang memakai jas biru tua terlihat sangat menghormati wanita yang ikut bersamaku, fenomena apa ini?' Batin Ember
"selamat menikmati perjalananmu nona, hati-hati dilajan" ucap pria berjas biru tua
wanita itu hanya diam sambil menerima hormatnya, "aku serahkan tempat ini kepadamu, jaga baik-baik"
"baik, kami akan berusahan keras untuk melaksanakanya" ucap pria berjas biru tua
dan akhirnya yang memasuki pesawaat itu hanya Ember, wanita ini pembimbing jahit dan william saja
sementara william bertugas untuk menjadi pilot, dan pembimbing jahit menjadi pendamping pilot, william
pesawat pun mulai lepas landas, Ember hanya duduk dan tidak menggunakan sabuk pengaman sambil melihat awan subuh
"kau bawa yang ku suruh kan?" tanya wanita itu didalam toilet
"sudah ku bawakan nona, barangnya didalam koper itu" ucap pembimbing jahit
'apa yang mereka ributkan subuh-subuh begini' Batin Ember. ia pun terlelap dalam tidurnya
KAMU SEDANG MEMBACA
The court of night and ember
RomanceDiaknosa penyakit mematikan Justru membuatnya senang, ditugaskan mengasingkan diri kesebuah pulau kecil dengan membawa sedikit uang merupakan ide bagus menurutnya Siapa sangka pulau itu sudah dihuni oleh seorang mafia kaya raya yang juga tidak diket...