Bab 12

15 1 0
                                    


Ember hanya tersenyum, william yang melihat wajahnya yang mungil mulai mendekatinya

"tengah malam atau subuh ada ditanganmu lady" bisik william 

Ember kembali cekikikan, "tanganku tidak masalah"

"mari biar saya yang bawa, lewat sini nona" ucap william

Ember berjalan santai keruang pembimbing menjahit bersama william dengan memberikan kain yang ia jahit

"terima kasih Ember kau sangat baik" ucap pembimbing menjahit

"terima kasihh, hehe" lanjut Ember

pembimbing menjahit membuka kedua tanganya seolah ia menerima dirinya untuk dipeluk,

Ember kebinggungan dengan maksud dari pembimbing

"apa yangg.. harus aku... lakukan?" tanya Ember

pembimbing itu hanya tertawa lepas melihat kelakuan Ember, ia langsung memeluk Ember sambil berbisik padanya

"aktingmu bagus nona, kami akan mendukungmu" ucap pembimbing 

Ember sempat heran dicampur senang, ia memang tidak pernah dipeluk oleh siapapun

"pelukanmu hangat hehe" ucap Ember 

"terima kasih, oh iya sudah waktunya makan malam. tolong antarkan tahanan 703 ke aula istirahat" ucap pembimbing 

"siap laksana" sahut william

raut mereka berubah menjadi serius ketika pelukan pembimbing melongar dari Ember, mereka pandai memanipulasi cctv

Ember dan william pergi meninggalkan tempat pembimbing dan pergi ke aula istirahat

sesampainya mereka disana, william berpisah dengan Ember.

Ember selalu tertawa kecil sambil menunduk seolah-olah ia sedang kerasukan sambil bergerumul

sambil mengambil makanannya ia melihat kanan dan kiri, ia mencari meja kosong dengan cepat 

setelah berjalan sambil memutari ruangan itu dengan makan sambil berjalan, ia menemukan bangku kosong sebelah nenek itu ,

"apa kau sehat?" tanya nenek itu 

"jariku berlubang akibat menjahit" kata Ember yang sambil melihat jari-jemarinya

"bagaimana dengan suplemen yangku berikan?" lanjut nenek itu sambil makan malamnya

"sudah hilang kupakai" sahut Ember 

"apakah ber-efek ditubuhmu?" tanya-nya kembali 

sambil melahap makananya dengan cepat  "mugin iyam" jawab Ember

nenek itu hanya tersenyum sambil menyuapi makanan ke mulutnya,

"kalau dilihat-lihat hanya kita berdua yang nomor tahananya sama" lanjut Ember

kata-kata itu membuatnya tertawa,

"menurutmu?"

Ember penasaran dengan jalan keluar teka-teki yang ia masuki

"apa kita spesial?" tanya Ember dengan percaya diri

"kita hanya pengunjung" ucap nenek ini lalu merapikan tempat makananya dan pergi meninggalkan ruangan itu





The court of night and emberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang