Bab 3

36 3 0
                                    




"selamat siang anak-anak, minggu kemaren sudah saya beri tau tugas yang harus kalian lakukan hari ini adalah?" tanya dosen

"presentasi " jawab anak-anak kompak kecuali ember hanya membuka mulutnya tanpa bericara

setelah beberapa anak yang presentasi dan kini giliran ember yang berpresentasi. dia juga sudah menyiapkan beberapa materi tentang kehutanan.

semua tampak lancar-lancar saja ketika ember sedang berpresentasi tetapi tidak ketika ia membuka tanya jawab, karena sang-dosen seperti ingin membalas dendamnya

"okay ember saya mempunyai pertanyaan"

"baik pak silahkan, apa yang mau anda tanyakan?" tanya ember yang santai

"apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi, klarifikasi hutan" tanya dosen lagi

"pada dasarnya dibagi menjadi 8. salah satunya yaitu menurut asalnya yang meliputi dari biji,dari tunas,dan dari campuran. bukanya semua sudah bahas ketika saya presentasi pak?"

"cih baik lah kau boleh duduk, selanjutnya"

ember hanya smrik puas akan kejahilannya itu, lagian ember juga sudah menjelaskan semuanya dengan teliti dan ringkas serta mudah dimengerti oleh murid maupun dosen, ini salah satu pertanyaaan yang tak logika

ketika sudah duduk kembali ketempat duduknya ember membuka handphonenya yang ternyata dari tadi varino mengirimi beberapa pesan untuknya

"Ti lagi ngapain?"
"heiiiii bettai ku tersayang yang jomblo bertahun-tahun"
"entar malam kerumah bu melisa ya"

"lah ngapainn?"

"katanya suami dia bakal pulang trus dia masak banyak banget, oh ya ti hari ini gue gak jemput elu ya gue dipaksa bu melisa bantuin masak, sorry ya ti lu pulang make ojek aja"

"lu pikir ojek murah?"
" ti ti, mati?"

"kaga dih, gampang tar gue yang bayar ongkos kirimnya"

"lu pikir gue paket?"

"daah gue udah diteriakin sama nih ibu-ibu, pokoknya kalo ada apa-apa telpon aja, bye"

Selain hobby sebenernya varino berbakat dalam memasak dan juga sebenarnya masakan varino tidak pernah gagal dalam segala segi

Ember ijin ketoilet kerena masalah pencernaanya ia buru-buru ketoilet sambil sedikit berlarian dan langsung mengeluarkan dosa-dosa diperutnya

Ketika ia selesai dan ingin keluar toilet ember mendengar suara kunci pintu dia merasa biasa saja dan ketika ia ingin membuka pintu toilet ternyata terkunci dari depan juga

"HAHAHA rasain lu lagian caper amat sama pak rektor" ucap salah satu wanita yang mengunci pintu toilet ember

"udah gitu sok-sok an lagi berasa lebih pinter dari dosen. HEH! yang bakal ngajar lu dijurusan ini tuh yah cuman pak alro dowang, dosen satu satunya di kampus ini yang ngajar jurusan kehutanan. lu pikir cari dosen itu gampang apah?" lanjut salah satu cewe cabe yang lain

"kalo pak alro sampe dipecat kita bakal gangguin lu sampe lu mati-"

"coba saja" potong ember tiba-tiba

"hahahaha "coba saja" katanya? berani banget juga ya lu oh ya kita juga punya hadian buat lu siap siap ya come on girls" lanjut sang cewe cabe itu

ember binggung apa yang sebernernya mereka bakal perbuat, beberapa detik kemudian ia menoleh keatas yang tepat diatasnya ada satu galon yang berisi air kotor yang baunya bercampur adu dan juga ada beberapa sampah didalamnya

Byurrrr

"HAHAHAHA"

"rasain lo makanya jadi anak gak usah sok pinter apa lagi caper sama pak rektor" cewe-cewe yang sehabis menguyuri ember dengan air kotor lalu mereka melempar galon itu kekepala ember hingga terluka

ember basah kuyup, tak ada bagian anggota tubuh yang tak basah, bahkan badanya hingga bau tak karuan. ia menjatuhkan beberapa tisu basah, kertas dan beberapa daun serta plastik pembalut dan juga beberapa hal yang yang ada ditong sampah

mengedor-gedor pintu tak ada yang meresponinya ia memanjat kloset dan menaiki pembatas sebelah toilet nya dan keluar lalu mengambil gagang sapu yang disangah kepintu toiletnya, lalu mengambil tong sampah dan memungut sampah- sampah yang ada dibadanya maupun dilantai mengunakan tangan kosong

air itu bukan berwarna hijau atau kuning melainkan berwarna hitam mereka sengaja menarih isi tinta ke air digalon tersebut agar pakaian ember luntur dan susah dibersihkan. selesai mengambil semua kotoran ember lanjut dengan mengepelkanya

tanpa bantuan petugas kebersihan ember melakukanya sendiri, setelah semuanya selesai ia mencuci hal-hal yang bisa dicuci diwastafel dan mengambil handphone nya di saku celana, dan kabar buruk semakin melanda

pasalnya handphonenya mati karena kemasukan air kotor itu dan juga ember baru ingat kalau mini bluetooth earphone nya ada disaku bajunya dan setelah ia menyalakanya itu keluar percikan api dan segera ia menyiramnya dengan air

dan yeah perangkat elektroniknya semuanya mati, ember keluar dari kamar mandi dan semua pandangan tertuju denganya, tetapi ia tidak memperdulikan melainkan ia pergi kelokernya untuk mengambil beberapa barang

dan untungnya lokernya tidak dirusak oleh anak-anak cewe cabe itu, ember mengambil beberapa casan dan lalu pergi keruang kelasnya. melihat masih ada beberapa anak yang disana ia tidak memperdulikanya

ia mengambil tas nya dan segera pulang berjalan kaki dari tempat universitasnya menuju apartemen milikya lumayan teritung jauh paling tidak dia harus menaiki bus untuk menghemat energi

pernahkah kalian melihat perempuan paruh baya menangis disiang bolong sambil berjalan sendirian?, ember menangis kecil dia berusaha tenang, berjalan kaki hingga akhirnya sampai dirumahnya

The court of night and emberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang